Hopper Zackieburm

317 34 0
                                    

Si menyebalkan dari Slytherin.

Wajahnya memang bisa dibilang ceria kadang, kalau senyum manis sekali. Tapi siapa sangka dia bukanlah orang seperti.

Hopper adalah orang yang dingin dan tidak banyak bicara, selain itu dia juga tidak bergaul dengan teman-temannya dan sedikit angkuh.

Hidupnya di Hogwarts baik-baik saja hingga ayahnya mengirimi surat bahwa dia harus menemuinya di sebuah ruangan rahasia dibawah lorong. Disanalah dia diberikan sebuah pedang dengan ukiran naga, dan menyuruhnya mencari anak dari 'defather'.

Namun pertemuannya diketahui oleh 2 siswa dan siswi asal Ravenclaw, dia tidak mengejar. Toh urusannya bukan untuk menemukan mereka, tetapi mencari anak dari defather.

Setelah mencari informasi secara mendetail tentang defather , diketahuilah bahwa anaknya adalah Yupyees Bounlanger asal Hufflepuff.

"Hufflepuff ya?mudah sekali dikalahkan," ucap Hopper saat melihat informasi-informasi siswa Hogwarts.

Hopper yang berdarah dingin ini pun mengelilingi sekolah untuk mencari keberadaan yupyees itu. Hingga matanya tertuju pada yupyees yang sedang mengamati lukisan bergambar Merpati putih.

Hopper yang melihat yupyees tersenyum kecil, ternyata anak dari defather itu orang lemah , ketika dia ingin melangkah mendekati yupyees matanya menangkap seorang siswi asal Ravenclaw menatapnya sengit. Langkah hopper berhenti menatap siswi itu balik. Namun anehnya gadis itu bukannya takut semakin menatapnya tidak suka.

Hingga gadis itu berjalan mendekati Yupyees lalu berbisik sebentar dan membawanya pergi.

"Apa siswi itu mengetahui rencana saya?"

Setelah beberapa hari kejadian itu, Hopper memutuskan mencari tau indentitas siswi Ravenclaw itu. Dia menunggu didepan asrama Ravenclaw dan mencari siswi itu.

Lalu matanya menangkap gadis itu sedang berjalan ke arah pintu masuk, tanpa ragu-ragu Hopper menahan tangannya. Siswi itu tersentak kaget.

"Siapa kau?" Tanya Hopper dingin

Siswi itu bingung tentu saja, bisa-bisanya dia menahan paksa tangannya padahal kenal saja tidak.

" Helena itu siapa?ayo masuk ga?" Ujar temannya siswi Ravenclaw itu.

"Duluan aja, aku masih ada urusan" jawab siswi bernama Helena itu.

"Hmm , Helena ya?" Ujar Hopper kali ini wajahnya lebih dingin lagi.

"Lepas tanganmu, apa maumu?" Tanya Helen sedikit menaikan suaranya.

" Saya mau, kau jangan pernah mengganggu urusan saya, seperti kemarin" kata Hopper.

"Kenapa?gagal ya? Kalau niat sudah buruk tidak akan pernah berhasil ." Jawab Helena melepaskan tangan Hopper lalu masuk kedalam asramanya.

Hopper terdiam, jadi dia tidak takut?

Hopper berjalan menuju asramanya, namun matanya menangkap seseorang yang sedang dia cari  sedang memberi makan burung merpati.

"Sekarang kan sedang jam akan makan malam? Pasti sepi" ucap hopper dalam hati.

Langkahnya mendekati siswi itu perlahan.

"Yupyees Bounlanger" panggil Hopper dingin.

" Iya?" Tanya yupyees ramah lalu berbalik, namun betapa kagetnya ternyata dia tidak mengenali orang yang memanggilnya.

Hopper mengamatinya lamat.

" Ada apa ka? " Tanya yupyees sekali lagi, namun kali ini sedikit ketakutan.

Hopper tidak menjawab, dia mendekati siswi mungil itu, tersenyum kecil. Yupyees yang merasa orang ini tidak benar memundurkan langkahnya hingga membentur tembok. Hopper menahannya dengan memegang pundaknya kasar.

"Incendio"

"Akhh" teriak Hopper akibat terkena semburan api kecil pada punggungnya.

Hopper melihat kebelakang,  dan  ternyata itu siswi Ravenclaw tadi , Helena.

" Kau lagi, sudah kubilang jangan ganggu urusanku, bodoh" ujar Hopper.

" Aku tau kau akan menyakiti yupyees!" Marah Helena.

Hopper hanya tersenyum kecil lalu mengeluarkan tongkatnya.

"Impedimenta"

Helena tidak bisa bergerak, bahkan mulutnya pun tidak bisa bergerak, sihir macam apa ini!"

Hopper kembali memfokuskan pandangannya kembali ke yupyees, matanya sudah berair, mukanya sudah memerah. Tangan hopper berpindah ke lehernya, lalu mencekiknya perlahan.

" Kau tau? Ayahmu itu adalah penjahat terbesar, ayahmu telah membunuh bahkan membantai banyak sekali nyawa hanya demi sebuah kekuatan, sayang sekali dia harus memiliki anak tidak berguna sepertimu" ujar Hopper lalu mencekik siswi mungil itu lalu sedikit mengangkatnya hingga siswi itu terangkat dan tidak menapak.

Yupyees meronta-ronta kehabisan napas, dia masih belum mengerti situasi, masa harus mati seperti ini?

Helena yang melihat kejadian itu, sama merontanya seperti yupyees , mana mungkin dia bisa diam jika dia melihat proses pembunuhan seperti ini.

Hingga kegiatan Hopper terhenti ketika sebuah pisau putih berukir burung merpati tepat berada di lehernya.

" Lepaskan tanganmu" ujar si pemegang pisau tersebut.

Hopper yang kaget, dia tidak memiliki pilihan lain sehingga dia menurunkan yupyees perlahan lalu melepaskan cekikannya.

Yupyees yang terlepas terduduk lemas lalu batuk-batuk.

Perlahan pisau itu turun, dan Hopper berbalik untuk melihat wajah siswa itu. Dan itu adalah Michael Langer, si siswa berprestasi dari Ravenclaw.

" Kenapa saya harus berurusan dengan anak ravenclaw terus sih" ucap Hopper dalam hati.

Hopper segera meninggalkan tempat itu namun langkahnya terhenti ketika siswa itu berbicara lagi

" Jika kau berusaha membunuhnya, ataupun menyentuh Ravenclaw, kupastikan kau tidak bernafas besok"

Hopper acuh mendengar ucapan siswa itu, sok sekali anak itu padahal baru kelas pertama.

Hopper jalan menyusuri sekolah dan melewati asrama, matanya menangkap seorang siswi dan siswa asal Ravenclaw yang sedang bertengkar, mata Hopper tertuju pada siswinya, siswi yang keluarganya diceritakan di buku "not excist"

Langkahnya mendekati siswi dan

" Laurent Cunsuela, ayo kita bunuh siswi itu bersama-sama"

A LITTLE STORY ABOUT HOGWARDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang