A LITTLE STORY ABOUT HOGWARDS

Helena Vanstens

Siapa yang tidak tau Helena? mungkin dia akan menjadi murid Ravenclaw paling random pada angkatannya.

Sebenarnya Helena dan Ana cukup dekat, seharusnya. Karena mereka sebelumnya berada di sekolah dasar yang sama. Namun karena perbedaan asrama dan kelas membuat mereka jauh dari kata dekat.

Namun itu bukan masalah besar bagi Helena, karena dia adalah tipe gadis yang mudah bergaul walaupun terkesan kaku pada awalnya. Sendirian pun tak masalah sebenarnya bagi Helena, toh dia memang lebih suka menyendiri.

Namun jujur saja, eksistensinya kali ini sangat terganggu, oke kalian boleh sebut bahwa orang itu adalah Hopper Zackieburn dari Slytherin, iya dia kini sudah dicap sebagai pembunuh oleh seantero Hogwards.

Helena bukanlah tipe orang yang sangat ingin campur urusan orang lain, namun siapa yang akan diam saja jika melihat orang akan dibunuh?? begitulah jalan pikiran Helena saat itu. Namun siapa sangka? berawal hanya membantu Yupyees Bounlanger saat itu, dia malah ikut tertarik dalam kisah suram dari Hogwarts, dan tentu saja bersama Hopper.

Jujur saja , hubungan mereka awalnya benar-benar buruk. Toh siapa sih yang tidak ketakutan bertemu dengan orang yang disebut-sebut sebagai pembunuh? iya mungkin terkecuali Helena. Setelah kejadian pesta dansa, cukup membuat hubungan mereka membaik. tapi tidak cukup sampai situ, sebagai orang paling random, mungkin hanya Helena satu-satunya yang malah semakin penasaran dengan diri Hopper.

"Hop, kamu beneran gamau cerita?" tanya Helena untuk kesekian kalinya, posisinya mereka sedang di danau diluar Hogwarts, Helena duduk di rerumputan dengan Hopper yang sedang bermain pedang pada sebatang pohon.

"engga" jawab Hopper untuk kesekian kalinya juga. lalu matanya mengarah pada seekor kelinci yang sedang diam memperhatikan mereka bingung.

" len, mau makan daging kelinci ga?" tanya Hopper random

"EH! JANGANNN!" teriak Helena bergegas bangun lalu berlari memeluk kelinci itu sebelum terbelah dua akibat ulah Hopper

"siniin cepet!" perintah Hopper

"nih bunuh aku aja" balas Helena, yang membuat Hopper terkejut.

"bener ya?" tanya Hopper sambil mengangkat pedangnya

"iya silahkan" tantang balik Helena , tangannya masih memeluk erat kelinci manis itu.

"gajadi deh, males nanti saya diceramahin si Daisy" jawab Hopper lalu duduk di pinggiran danau

"ya bagus dong, biar ada kerjaan ehehe" cengir Helena lalu ikut duduk disebelahnya masih dengan kelinci tadi ditangannya.

tiba-tiba keheningan menyelimuti mereka.

"Hop, jujur aja kali ini. Kamu kenapa mau bunuh Yupyees?" tanya Helen serius, yang ditanya hanya menoleh lalu menatapnya lamat.

"jawab ih" paksa Helena, sungguh dia benar-benar penasaran.

"disuruh" jawab Hopper lalu membuang muka.

"sama??" tanya Helena lagi.

"orang yang memberikan pedang ini" jawab Hopper enggan memberi tau, Oke kalau begini Helena tentu tidak bisa memaksa.

"kenapa kamu mau disuruh dia?" tanya Helena lagi.

"perintah" jawab Hopper lagi

"ihh ngeselin banget pelit informasi" sebal Helena , susah banget diajak ngomongnya pikir Helena

"bukan pelit Len, tapi kalo saya kasih tau yang sebenernya pasti kamu bakal cari tau. Dan orang seperti kamu tidak boleh ikut seharusnya" jelas Hopper masih menatap Helena.