07. Kepaksa Nikah

6.8K 445 13
                                    

Seminggu setelah kejadian dimana Rei dipanggil menantu di depan Putra. Putra tak pernah membahasnya atau sekedar bertanya pada Rei. Jadi Rei sedikit merasa aman dan tak perlu berbohong sama Putra.

"Baik anak-anak kita mulai ujian hari ini, tidak boleh tengok kanan kiri, berkonsetrasilah pada ujian kali ini." Pak Zul hari ini kebagian mengawas ujian kelas 11, dikelasnya Rei dan Putra.

"Baik pak..." seluruh siswa kompak menjawab dan setelahnya kelas 11 langsung sepi dari kebisingan. Mereka semua sangat fokus dan berkonsentrasi agar nilai ujian kenaikan kelas kali ini dapat memuaskan.

Setelah 2 jam berlalu, seluruh siswa diperbolehkan untuk beristirahat. Mereka semua diberi waktu 30 menit untuk istirahat, karena masih ada ujian kedua yang menanti.

Sebagian siswa ada yang lari ke kantin, ketoilet, keperpustakaan, ada juga yang menetap dikelas atau sekedar duduk-duduk di depan kelas.

Putra dan Rei memilih duduk di depan kelas dan ditemani oleh sekotak bekal makan yang dibawa Rei.

"Bawa bekal apa Rei?" Putra meminum susu coklat merk bendera dalam kemasan kesukaannya.

"Ini bawa omlet sama kentang goreng Put, mau ga?" Rei menawarkan bekal makannya seperti biasa ke Putra. Sejujurnya Rei selalu mengisi kotak bekalnya cukup banyak agar Putra bisa ikut makan juga.

"Uuuhhhh Rei memang terbaiķ...makasihhhh" Putra dengan tak tahu malunya nyium kening Rei dan itu bukan pertama kalinya. Putra tuh sering banget nyium pipi, kening, dan pegang tangan Rei ditempat umum!!!!!! Cuma kalau untuk nyium bibir Putra ga berani. Itu udah beda urusan lah.
Bagaimana dengan Rei??? Rei ga pernah marah sama kelakuan temannya itu, Rei sudah anggap Putra kaya kakaknya sendiri. Awalnya sih sempat marah, tapi Putra ga pernah takut sama marahnya Rei, jadi Putra selalu melakukan hal yang sama hampir setiap hari.

Teman-teman Putra dan Rei juga sudah terbiasa liat pemandangan ini dan anehnya para perempuan dikelasnya masih saja jerit-jerit kalau liat 'skinship' mereka berdua.

"Awww. Put, Rei lagi dong!! Belum gue foto nih!" Riska teriak sambil mengarahkan ponselnya ke arah Putra dan Rei.

"Apaan sih Ris!!! Lo tuh ya seneng banget deh liat beginian! Gue loporin bu Sari lo!" Rei misuh-misuh liat tingkah Riska.

"Ihh Rei jahat!!!" Riska ngambek

"Sstt... udahan ah, nanti gue kirimin foto mandi bareng sama Rei, Ris! Tenang aja wkwkkw" Putra langsung nutup kepalanya pake buku paket sejarah yang cukup tebal dan bisa melindungi kepalanya dari serangan macan betina.

'TUK!' Benar saja! Rei reflek geplak kepalanya Putra pake tangannya yang super duper panas. Walaupun tangannya kecil imut-imut, tapi jangan salah sama kekuatan namboknya. Sekali kena tabok bisa berjam-jam kerasa sakitnya.

"HAHAHA gue ga ikutan Rei seriusan!" Riska kabur ke kantin.

"Sakiiiiit Rei. Untung aja gue langsung ngelindungi masa depan gue (kepalanya) dari serangan tangan cabe! Wlee" Putra menjulurkan lidahnya ke Rei.

"Awas aja! Nanti juga gue tabok kepala lo kalau lagi bengong!" Rei masih kesel sama Putra, tapi Rei tetep makan kentang goreng dan baca catetan yang sudah dia rangkum sendiri.

"Bagi dong!! Katanya mau bagi gue tadi" Putra ngambil omlet pakai garpu dan melahapnya sampai habis.

"......" Rei hanya dapat mendelik.

"Rei..." Putra melirik Rei yang masih sibuk baca rangkuman sejarahnya.

"Hmm?"

"Seminggu yang lalu, tante Mira manggil lo menantu? Maksudnya apa Rei?" Putra memasang wajab penasaran

"Ee-eh... menantu? Emang tante Mira manggil menantu ya?? Kok gue ga denger Put?" Rei mengalihkan pandangannya ke arah lain, Rei ga berani liat mata Putra.

"Masa?? Orang tante Mira manggilnya kenceng banget kok! 'Eh memantu mamah udah pulang?' ... kaya gitu ucapan tante Mira ke lo Rei" Putra menirukan ucapan tante Mira.

"Salah denger kali lo Put..."
Rei masih saja mengelak.

"Ih kuping gue ga tuli kok!!! Ben...."

'KRIIIIINGGGG' Belum selesai Putra ngomong, bel tanda masuk ujian kedua berbunyi.

●●●

²⁰/⁰³/²⁰²⁰

Kepaksa Nikah! [BXB - TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang