Kepaksa Nikah! [BXB - TAMAT]✔

15. Kepaksa Nikah

"Huuuhhh!!!" Putra membuang nafas kasar. Setelah Putra pergi meninggalkan Rei dan Ziyan. Putra mampir dulu ke cafe terdekat dari sekolahnya. Sepanjang jalan menuju cafe, Putra terus saja ngedumel sambil menendang-nendang kakinya ke udara. Ketika bertemu batu kecil pun, Putra langsung menendangnya asal hingga tak senggaja mengenai seseorang.

"Aawww" Seseorang mengaduh karena kepalanya terkena batu yang Putra tendang.

'Waduh kena orang lagi! Sial banget sih lo Put 😭' monolog Putra dalam hati.

"Maaf bang, gue engga sengaja... apa ada yang luka?" Putra menghampiri orang tersebut dan meminta maaf.

"Hmm... Saya tidak apa-apa! Hanya kaget saja."

"Kalau sakit bilang aja bang! Nanti gue bawa ke rumah sakit. Takutnya otak lo bermasalah."

'Kurang ajar banget sih bocah SMA ini?!! Gue bilang ga apa-apa malah ngelantur ke otak sih? Heran.' Laki-laki tersebut hanya bisa memandangi wajah Putra yang nyebelin!

"Eh?? Kenapa nih ngeliatin gue? Awas nanti naksir kan bahaya bang?!" Dengan pedenya Putra bilang gitu? Ìdih !!!

"Heh bocah ingusan! Ga pernah makan bangku sekolahan lo ya? Sopan santun lo mana sama yang lebih tua?"

"Gue ga akan pernah nunjukin sikap sopan gue ke lo! Karena lo sama aja kaya si Ziyan brengsek itu!" Putra ngegas!

"Ziyan? Eh tunggu..... lo temennya Rei?"

"Iya gue Putra temennya Rei! Yang lebih tepatnya gebetan Rei! Lo Bintang kan?"

"Bagus lah kalau masih inget nama gue! Terus masalahnya apa kalau lo gebetannya Rei?" Laki-laki yang ternyata Bintang mengejek status Putra yang hanya sebatas gebetan saja.

"Bangke lo ye! Bilang noh sama temen lo si Ziyan! Jangan ngerebut Rei dari gue!! Rei tuh cintanya sama gue bukan Ziyan."

"Haha! Ketawa ahhhhh!!!! Ckck 🤣🤣.. jadi lo udah tau kalau Ziyan sama Rei nikah?.... lucu banget Sih lo jadi orang! Kata siapa Rei cinta sama lo? Mimpi siang-siang???? Banguuuun!" Bintang tertawa puas karena ucapan tak masuk akal dari Putra sang bocah ingusan.

"Ih tau ah gue nggak ada urusan sama lo!!!" Putra pergi meninggalkan Bintang yang masih puas tertawa.

"AWAAAS NABRAK TIANG! KAN LO LAGI TIDUR DI SIANG BOLONG, WKWKWKWKKW" Bintang teriak ke Putra.

"....." Si Putra berbalik badan dan mengacungkan jari tengahnya sambil berteriak "FUCEEK LO"
.
.
.
.
.
.
.
"Eh menantu mamah sudah pulang sekolah.. capek ga Rei? Ganti baju dulu ya, terus kamu makan siang. Liat sudah hampir jam 2 kan.." Ziyan dan Rei sudah sampai rumah dan Mamah hanya menyapa menantunya saja.

"Mah! Ziyan juga pulang loh ini!? Kok ga disapa sih?" Ziyan merajuk.

"Eh ada si Ziyan? Kok sudah pulang yan?"

"Mamah ini ngeledek? Aku pulang bareng sama Rei! Tadi Rei aku jemput."

"Ah masa?? Hahah.." Mamah mah suka ngeledek anaknya sampe ngambek.

"Mah, Rei ke kamar dulu ya..." Rei izin pamit ingin mengganti pakaian karena perutnya sudah lapar. Kalau Rei dirumahnya sendiri, pulang sekolah kedapur cuci tangan langsung ambil piring nyendok nasi dan lauk. Ga perlu ganti seragam dulu, soalnya mamahnya Rei ga pernah marah. Tapi sekarang kan beda urusan! Rei udah jadi istri orang, Rei harus ubah kebiasaannya yang dulu.

"Iya sayang, langsung turun ya."

"Baik mah" Rei menaiki tangga yang diikuti oleh Ziyan.

"Loh Ziyan ngapain naik juga? Ga balik ke kantor?"