"Akhirnya menantu mamah pulang juga, dijemput Ziyan kan Rei?" Mamah Ziyan menyambut menantunya dengan senyum gembira.
"I-iya tan-eh maksudnya mah" Rei masih belum terbiasa manggil mamahnya Ziyan mamah, apalagi sekarang Bintang ikut masuk kerumah Ziyan. Rei malunya jadi berlapis-lapis.
"Ya ampun ada Bintang? Apa kabar Bi?" Mamah Ziyan langsung menghampiri Bintang, Bintang juga sudah dianggap anak sendiri, jadi sudah terbiasa kalau liat Bintang keluar masuk rumah Ziyan seenaknya.
"Baik tan.. hm kayanya ada sesuatu yang disembunyiin dari Bintang nih? Tante tau ga?" Bintang mancing sambil melirik wajah Ziyan yang diam seperti batu.
"Haha? Maksud kamu Ziyan sama Rei??"
"Iya tan, kok tante manggil Rei menantu si? Oh Bintang tau, karena Rei adiknya Fei jadi tante tetap anggap Rei menantu ya? Ya kan tan?" Rei terlihat gelisah memilin ujung seragamnya sampai lecek.
Ziyan masih stay cool lah. Ga anggep ucapan si Bintang! Jelas-jelas dikantor tadi, Ziyan sudah menceritakan semuanya tanpa cela berkat paksaan Bintang tentunya.
Heran masih saja Bintang mancing di air keruh dan bertanya hal yang sudah tentu dia tau jawabannya.
'Awas-saja-kau-bodoh!!!' Begitulah tatapan Ziyan ke Bintang yang menyiratkan kesan mematikan!
"Rei memang menantu tante, Bi. Rei kan yang nikah sama Ziyan, bukan Fei. Ga tau Fei sekarang dimana. Ibunya saja pusing nyari Fei kemana, ya kan Rei?" Mamah Ziyan merangkul pundak Rei.
"I-iya mah.. uhm maaf apa Rei bisa langsung ke-kamar? Rei mau ganti baju mah" Rei menggaruk lehernya, Ia ingin pergi dari situasi cangguh ini.
"Baiklah sayang, kamu ganti baju, terus cuci tangan sampai bersih, habis itu turun lagi. Siapin makan siang buat siamimu" mamah Ziyan mengusap lembut pipi Rei lalu kembali senyum bergantian dari Rei ke anaknya-Ziyan. Ziyan yang diberi senyum mendadak oleh sang mamah hanya membalas anggukan.
"Aww aw aw... Suami penurut 😆😆" Bintang mengomentari.
"Ziyan dan Bintang sudah ga balik ke kantor kan??? Mamah mau kasih kerjaan buat Ziyan soalnya"
"Kerjaan apalagi sih mah? Ya Tuhan, Ziyan udah nurutin jemput anak itu ya! Dan mamah ga boleh hapus nama Ziyan dari daftar keluarga! Mamah tuh cuma punya Ziyan! Kalau mamah ngapus nama Ziyan, terus mamah sama siapa nanti?"
Mamah Ziyan melirik Bintang, "Ya gampang! Mamah bisa hidup sama Rei dan Bintang! Biar Bintang mamah angkat jadi anak dan menggantikan kamu!" Mamah Ziyan berbalik badan dan jalan menuju dapur.
Demi apapun! Mamah Ziyan kejam sekali pada anak semata wayangnya!
"Rei jangan lupa kalau turun bawakan baju kotor yang ada dikamar mu, tolong rapikan pakaian suamimu sekalian ya Rei." Sebelum benar-benar ke dapur, sang mamah berteriak dari bawah tangga.
Rei yang mendengar langsung menyauti ucapan mamahnya dan keluar dari kamar melihat kelantai bawah, "Baik mah...Rei akan kerjakan"
'Tak salah aku menyetujui Rei sebagai menantuku, Rei memang anak yang penurut dan rajin. Terima kasih Santi kau sudah melahirkan anak seperti Rei! Besok akan ku ajak Santi berkeliling mall untuk refresing, haha' mamah Ziyan senyum-senyum senang sambil membuka kulkas dan mengeluarkan botol sirup.
"Bi, tante buatkan sirup saja ya? Ga apa-apa kan?"
"Ga apa-apa tante, makasih sebelumnya" Rei dan Ziyan sekarang sudah duduk manis di sofa ruang tamu.
"Maksud lo apa ha? Kan udah gue jelasin tadi di ķantor masalah Rei dan gue. Kok masih nanya ke mamah?"
"Weeesss tenang Bos! Gue mau liat reaksi Rei doang kok."
Ketika obrolan antara Ziyan dan Bintang semakin panjang. Rei turun dengan baju rumahnya yang santai. Rei menggunakan celana pendek diatas lutut dan kaos lumayan besar untuk ukuran tubuhnya.
Ziyan yang melihat kaki mulus Rei hanya bisa diam mematung. Pasalnya selama seminggu ini Rei belum pernah menggunakan celana diatas lutut. Rei selalu menggunakan celana panjang traning atau jogger.
"Yan? Ziyan??? Woi bengong si anjir! Dipanggil tante Mira tuh!" Bintang berjalan menuju meja makan.
"Ee-eh iya mah kenapa?"
"Si Ziyan mamah panggil bengong aja? Liatin istri mu ya? Cantik banget kan haha"
Mamah menggoda anaknya yang hanya diam menyembunyikan raut malunya."Bintang sekalian makan siang disini ya, ini sudah mau jam setengah 2 juga. Makan siangnya jadi kelamaan deh."
Karena Rei dan Ziyan memang seringnya pulang sore, jadi tidak pernah ada yang makan siang kecuali mamah Ziyan dan asisten rumah tangganya."Iya tante, makasih hehe. Bintang jadi ngerepotin tante nih."
"Ga ngerepotin kok, Bi. Lagian kamu tuh mending tinggal disini aja sih! Ngapain di aparteman, bahaya tau ga?"
"En-engga apa-apa tan, Bintang bisa jaga diri kok"
"Ya udah, pokoknya kamu kalau ada apa-apa langsung hubungi tante sama Ziyan aja ya."
"SIAP!" Bintang langsung bergaya hormat.
"Rei, tolong ambilkan nasi untuk suamimu ya" Mamah Ziyan memberi piring ke Rei agar Rei menyiapkan makan siang untuk Ziyan
"Nasinya ga usah banyak-banyak mah, tadi Ziyan sudah makan di kantor sama Bintang" Ziyan berbicara pada mamahnya, seolah-olah yang akan mengambilkan nasi adalah mamahnya. Padahal Rei!
"...." Rei mulai mengambil nasi sesuai dengan permintaan Ziyan tadi pada mamahnya
"Bilangnya sama Rei dong, Yan. Kan istrimu yang ambilin bukan mamah."
"Ka... ka Zi-yan mau lauk apa?" Rei memberanikan diri bertanya pada Ziyan
"Ayam bakar aja, yang paha. Terus sayur sopnya dipisah, tuang ke mangkuk kecil." Ziyan berbicara tapi tak melihat Rei.
"......" Rei melanjutkan tugasnya sebagai istri- ralat sebagai tetangganya!.
●●●
Jangan lupa klik tanda bintang dan komen 😁😁
Jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian. Biar kalau ada cerita selanjutnya masuk ke notif ♡♡♡♡²³/⁰³/²⁰²⁰

KAMU SEDANG MEMBACA
Kepaksa Nikah! [BXB - TAMAT]✔
Fiksi Remaja[BxB] [GAY] [YAOI] [MPREG] START: 18 Februari 2020 END: 26 Juni 2021 ( MURNI KARYA SAYA, TIDAK MENJIPLAK ATAU MENIRU KARYA ORG LAIN! .) Kepaksa nikah dan berujung cinta 🙊 Cast : 1. Ziyan -> Off Jumpol (@tumcial) 2. Rei -> Gun Atthaphan (@gun_atthap...