09. Kepaksa Nikah

6.5K 473 23
                                    

"Kyaaaaaa ganteng banget......"

"Ya Tuhan 🤩🤩"

"Siapa itu?? Om om ganteng banget 🥺🥺"

"Ah keren banget mobilnya..."

Begitulah, beberapa teriakan para siswa SMA ketika melihat Ziyan dan Bintang berada di depan gerbang sekolah mereka.

Saat ancaman mamahnya Ziyan tadi dikantor, akhirnya Ziyan menjemput Rei ke sekolahnya dan kebetulan kerjaan kantornya sudah selesai. Jam pulang sekolah Rei adalah pukul 12.30 karena minggu ini Rei sedang ujian kenaikan kelas. Biasanya Rei pulang sekolah pada pukul 15.30.

Bintang ikut ke sana karena Ia memaksa ikut, bosen katanya kalau harus di kantor selama jam istirahat.

"Ramai banget Rei depan gerbang? Ada apaan ya?" Putra dan Rei jalan beriringan seperti biasa.

"Ya mana gue tau! Kan baru keluar juga." Rei mah gitu! Galak banget

"Iya iya!! Kan cuma nanya, galak amat sih! Cium nih bibirnya." Putra sudah memajukan bibirnya, tapi saat itu juga Ziyan menarik kerah baju belakang Putra sampai ia jauh dari Rei.

"Awww awww aw... sa-sakiiit ehh apaan sih?" Putra belum menyadari siapa pelaku tersebut.

"Kaa Zi-yan? Eh kok? Ngapain?" Rei terkejut karena kedatangan Ziyan yang tiba-tiba di sekolahnya.

"Jemput kamu! Lama banget sih keluarnya! Buruan ayo pulang" Ziyan menarik pergelangan tangan Rei secara kasar.

"Sakiiit kak!!! Jangan ditarik gitu dong" Rei berusaha melepaskan pegangan Ziyan

Putra yang melihat Rei kesakitan langsung menarik tubuh Rei ke pelukannya.

"Bisa pelan-pelan ga? Dateng-dateng main tarik baju orang dan sekarang kasar banget ke Rei? Ka Ziyan tuh ngapain sih disini?" Rei sudah dalam pelukan Putra, dan Ziyan yang melihat itu, entah kenapa jadi dadanya sakit.

"Bukan urusan kamu anak kecil!! Saya kesini ingin menjemput Rei! Dan kamu ga usah banyak protes!" Ziyan kembali menari tangan Rei.

Putra ga mau kalah! Ia juga menarik tangan Rei yang satunya, jadi kedua tangan Rei sama-sama ditarik dan itu SAKIT WOI!

"LEPAAASSSS!!! Apaan sih kalian berdua? Kalau tangan ku copot gimana?" Rei pergi meninggalkan kedua orang ini.

Rei berjalan sampai kedepan mobil Ziyan dan bertemu dengan Bintang.

"Rei kan?" Bintang menyapa Rei.

"Eh? I-iya saya Rei kak. Kakak siapa?" Rei ga pernah liat orang ini. Tapi Bintang sedikit mengenal Rei karena waktu lamaran Ziyan dan Fei, Bintang hadir dan melihat Rei juga. Bintang tau Rei adalah adiknya Fei istri Ziyan.
Mustahil kalau Bintang ga mengenali sosok ini.

"Haha. Kamu ga kenal aku ya? Aku Bintang, temennya Ziyan. Um aku bekerja dengan Ziyan sebagai sekretaris. Salam kenal Rei, mulai sekarang kita bakalan sering ketemu." Bintang mengulurkan tangannya ke Rei dan Rei menyambut baik uluran itu.

Setelag saling berjabat, Bintang mendekatkan bibirnya ke telinga Rei dan membisikan sesuatu "Jadi kamu istrinya Ziyan kan, Rei?"

"......" no komen! Rei langsung membelalakan matanya terkejut.
Kok Bintang bisa tau pikirnya seperti itu.

"Tenang saja! Aku bisa jaga rahasia kok" setelah berbisik, Bintang kembali seperti biasa. Ziyan dan Putra juga sudah berdiri didepan mereka berdua.

"Sedang apa lo Bi? Jangan bicara macem-macem ke Rei!"

"Eh? Gue ga ngomong apa-apa ya kan Rei??" Bintang melirik Rei dan tersenyum ramah.

"I-iya kak" Rei kikuk.

"Sebenernya ada apa si Rei? Tumben banget Ka Ziyan jemput?" Putra masih penasaran.

"Kamu ga tau??" Bintang bertanya pada Putra.

"Tau apa?"

"Ziyan kan sama Rei sud- aahhhh... smsjjsjdhdhuwwii" Ziyan menutup mulut ember Bintang agar ga bocor.

"Sudah apa??? Rei jelasin dong?" Putra menghampiri Rei dan memegang tangannya.

"Sudah sudah!!! Kamu ga perlu tau dan ga ada yang harus dijelaskan!" Ziyan kembali menarik Putra, tapi kali ini hanya tasnya saja yang Ziyan tarik agar jauh dan Rei.

(Cieee mulai cemburu tuh mas Ziyan)

Akhirnya mereka berempat pulang bersama, Ziyan dan Rei duduk dibangku depan, sedangkan Putra dan Bintang duduk dibangku belakang.

Selama perjalanan pulang, seisi mobil sibuk dengan pikirannya masing-masing. Bintang pun sibuk dengan ponselnya, sedangkan Putra hanya menatap kearah jalan.

"Namamu siapa?" Akhirnya Bintang memecah keheningan.

"Saya Putra."

"Oh nama yang bagus, perkenalkan namu ku Bintang. Aku temannya Ziyan dan sekretaris dikantornya" Bintang mengulurkan tangan hendak berkenalan. Putra pun mengulurkan tangan dengan senyum simpul.

"Salam kenal ka Bintang."

DEG! Seperti ada aliran listrik ketika tangan mereka berdua saling berjabat.

●●●

²²/⁰³/²⁰²⁰

Kepaksa Nikah! [BXB - TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang