“Aku bisa nyuci, Jisoo. Kamu aja yang nggak percayaan.”
“Gimana mau percaya kalau bajunya kamu injak-injak, doang?”
“Baru permulaan, aelah.”
Jisoo meradang. “Tinggal dimasukin mesin cuci, Taeyooooong ...!” serunya dengan naga gemas.
Di depan mata terpampang ada mesin cuci setinggi pinggangnya. Entah Taeyong melihat atau pura-pura bodoh tidak melihat, bukannya memasukkan pakaian ke mesin cuci, dia malah menginjak-injak baju di ember. Mengabaikan mesin cuci yang tengah menunggu dimasuki.
“Kamu, tuh, tahu pre-washing nggak, sih?” tutur Taeyong hendak menarik ember dan melanjutkan acara “injak-injakan” baju.
“Ada cara lebih mudah, kenapa mesti cara susah, sih!” Jisoo ngomel-ngomel sambil memasukkan pakaian kotor bekas injakan kaki Taeyong ke mesin cuci.
Awalnya mengira Taeyong beneran bisa mencuci baju, sehingga membiarkan pemuda itu mengurus pakaian kotor—well, tak tahunya sekadar diinjak-injak.
“Enakan diinjak-injak.”
“Badanmu sini kuinjak-injak!” desisnya mendengus kesal. “Kalau nggak bisa nyuci bilang. Jangan main injak-injak. Kuman ngerti?”
“Nyuci baju di mesin juga belum tentu kuman hilang,” balasnya menyindir.
“Nggak usah bawel! Mandi sana!” serunya hendak kembali ke kamar, tetapi urung karena Taeyong menariknya mundur, sehingga Jisoo tersetak di belakang sementara lelaki itu melenggang pergi seperti orang tak berdosa.
Jisoo tahu ke mana tujuan Taeyong saat ini. Kasur. Apa lagi? Ini hari Minggu, dan kasur adalah jalan ninjanya—oh, everyday kasur adalah jalan ninja Taeyong.
“Disuruh mandi susah banget,” gerutunya memasuki pintu kamar dengan muka sengak. Taeyong cuek, malah keasyikan rebahan sambil main ponsel. Suara baku tembak terdengar dan berasal dari ponsel canggih lelaki itu.
Entah sejak kapan Taeyong jadi penggemar game online PUBG. Belakangan ini dia sering banget dari pagi hingga pagi main PUBG. Identik sekali dengan manusia tak berguna di luaran sana.
Pengangguran √
Rebahan √
Game terus √
Mandi sekali √Jisoo bisa apa selain menyinyir ketidak produktif-an hidup Taeyong. Sementara si pengabdi rebahan is life merasa tuli tiap kali ditegur. Hendak mengadu, tetapi mengadu ke siapa? Huh, yakali sama netijen maha benar. Aduh, yang ada Taeyong jadi ladang umpatan dan ke-soktahuan netijen.
Belum lagi para “ughtea naughty” dengan jari harimaunya “hamil online” sudah gila?
“Yong, mandi dulu jangan jorok gitu, ih!” sudah tahu gadisnya paling anti sama lelaki jorok, “udah gede itu ngert—”
“Semenit, deh.”
“Udah semenit!”
“Maksudnya semenit ditambah satu jam,” ucapnya.
Jisoo mengerang frustasi. Lama-lama rambutnya rontok gara-gara Taeyong.
“Mboh, wes, karepmu!” ujarnya menirukan gaya merajuk salah satu penduduk desa yang pernah dilihatnya.
Taeyong bodoh amat. Dia mulai tergila-gila game online. Seharian penuh bermain game tanpa mandi, bahkan makan pun sampai melupakan. Kalau bukan Jisoo yang menegur, mana ingat dia sama penghuni perutnya. Juga Jisoolah yang menyuapinya makan.
Baru berhenti main ketika pukul tiga sore. Gara-gara kebelet juga, kalau bukan karena itu, Taeyong pasti lanjut main sampai pagi datang. Begitu balik kamar dia sudah berganti pakaian dan tampak segar sehabis mandi. Jisoo tahu, dia sekalian mandi, sebab mendengar suara air shower dari luar.
Setelahnya Jisoo mengabaikan kegiatan online Taeyong. Kali ini dia sibuk menyusun laporan kerja. Mempusatkan pandangan dan pikiran ke kerjaan sepenuhnya. Serta mengabaikan si lelaki yang kini telah berpindah duduk di belakang Jisoo.
Duduk anteng di belakang tanpa menganggu. Taeyong diam dan mengamati kesibukkan Jisoo. Sekadar melihat isi laporan pekerjaan gadisnya tanpa berkomentar. Melihat deretan angka yang terpapar membuat isi kepalanya pening, saking bencinya dia sama angka.
Lalu pelan sekali dia menarik tubuh Jisoo agar menempel padanya. Menyandarkan pundak gadisnya ke dada dan melonjongkan kaki ke depan guna merengkuh sepasang kaki panjang milik Jisoo. Taeyong sempat mencium pipi Jisoo, yang kemudian dibalas sikutan tangan. Ia terkekeh kecil sebelum akhirnya melanjutkan game online. Dengan kedua tangan melingkar di pundak Jisoo. Tanpa menghalangi mata gadisnya, Taeyong menyampingkan ponsel di kanan dengan suara mute agar tak menganggu konsentrasi Jisoo.
________
Hiya hiya
Yang minat join group kepenulisan berbasi Jisoo. Ayolah, cek akun aujaclub. Masih open member lho, sampai hari Minggu.
Nanti kita kolab dan belajar tentang menulis FF yang lebih baik hehe. Cara daftarnya tinggal buka buku “Auja Club | Open member” lalu isi “Form 2” hehe terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Boyforent | Taesoo [✔]
FanfictionDari mantan jadi pacar sewaan ©2019 by Hippoyeaa