[2] Boyforent | Taesoo [✔]

05. Maunya

silahkan tonton trailernya.

“Jangan sampai lupa datang ke pernikahan gue.”

“Hah?” Jisoo mendongak sambil memutar kursi menghadap Seolhyun, “lo kapan mau menikah?”

“Minggu depan. Masa lo lupa!”

“Seriusan?”

Seolhyun mengangguk dengan pasti. Seingatnya dua minggu lalu, dia sudah menyebarkan undang pernikahan ke teman-teman kantor, bahkan undangannya sudah sampai ke Pak Junho, si boss kantor. Masa Jisoo yang notabenenya satu ruangan sama Jisoo lupa sama pernikahannya. Jahat bener jadi teman.

“Sumpah ya, gue nanya. Nikahan lo seriusan minggu depan?”

Tuh, kan. Ada masalah hidup apa sih, Jisoo sampai melupakan tanggal pernikahannya. Atau ini azab akibat Seolhyun terlalu sering meledeknya jomblo cantik? Huhu, kurang ajar sekali.

“Lo baca undangan gue kagak sih?”

“Baca.”

“Terus? Kenapa masih nanyain tanggal pernikahan gue?”

Jisoo terdiam. Merasa bodoh sendiri karena sudah melupakan tanggal pernikahan Seolhyun. Ya, habisnya Seolhyun mau menikah terlihat santai-santai saja. Dia juga masih rajin masuk kerja tanpa mengambil cuti. Padahal akunya minggu depan menikah. Siapa yang tidak bingung coba?

“Pokoknya, jangan lupa sama pernikahan gue. Awas aja lo gak dateng!” ancamnya sambil beranjak dari kursi begitu namanya dipanggil sama Wheein.

Seperginya Seolhyun, Jisoo masih terdiam mengingat-ingat tanggal pernikahan Seolhyun. Barulah kemudian ia melolong kecil sebelum lari menuju tempat Yuta.

“Yuta! Lo ke pernikahan Seolhyun sama siapa?” Yuta berdecak sebal karena panggilan Jisoo mengagetkannya. “Bukan sama pasangan lo, ‘kan?”

“Cewek gue lah. Lagian besok dia libur, jadi gue ngajakin dia. Kenapa? Jangan bilang lo mau ngajakin gue sebagai gandengan lo.”

“Hehehe.” Dengan lugunya ia meringis tanpa tahu malu. Yuta menebak dengan benar. Siapa lagi kalau bukan Yuta sasaran Jisoo sebagai gandengan ke pernikahan teman. Temannya ini mana punya teman laki-laki sebaik dirinya. “Cari lainnya!” Tapi, langsung ditolak oleh Yuta bahkan sebelum Jisoo menyampaikan ajakannya.

Jisoo cemberut. “Gitu amat sih, lo sama gue. Kita ‘kan friend, Yut!”

“Jurus teman lo itu gak mempang buat gue,” katanya, “mending cari lain. Gue mau gandengan sama Zahra.”