Xael Kennedy :
Bersiap karena kita akan pergi ke Denver malam ini. Ini perintah!
11.08 AMRaelyn kira Xael hanya main main dengannya. Tapi pikirannya berubah saat mendapati mobil Xael sudah terparkir sempurna di depan kampusnya. Saat itu pula Griffin turun dari mobil dan berlari ke arah Raelyn.
Raelyn membuka tangannya untuk bersiap siap menggendong bos kecilnya. Dengan senang hati Griffin langsung menghambur ke pelukan Raelyn.
"What's up big boy?" tanya Raelyn pada Griffin.
"Kita akan ke Denver, Rae." seru Griffin dengan nada gembira.
Orang orang disekitar terlihat memandangi Raelyn dan Griffin dengan pandangan sinis. Orang orang mulai berbisik bisik membicarakan hal hal buruk tentang Raelyn. Ia hanya tersenyum kecil mendengar bisikan odang orang di sekitar.
"Bukankah Raelyn Caden itu perawan? Bagaimana bisa ia punya anak?"
Aku. Masih. Perawan.
"Ittu anak Raelyn? Aku belum pernah melihatnya hamil."
Tolol! Aku belum hamil bodoh!
"Mungkin itu anak dari sugar daddynya. Kau tidak tahu ia dapat mercedes mewah kemarin?"
Jengah dengan bisikan orang di sekitar, Raelyn langsung menggendong Griffin menuju mobil "Ayo kita bersiap siap." Raelyn mengepalkan tangannya untuk beradu tinju dengan Griffin.
"Ayo." Griffin membalas kepalan Raelyn. Beradu tinju sekarang adalah ciri khas dari pertemanan mereka.
****
Mereka pergi ke Denver pukul 7 malam menggunakan jet pribadi milik Xael. Ini adalah kali pertama Raelyn naik jet pribadi. Sebelumnya ia hanya bisa menonton dari film film saja. Raelyn duduk bersama Griffin sedangkan Xael duduk di seberang.
Sejak lepas landas, Xael selalu terlihat sibuk, tangannya bergerak lincah di keyboard macbooknya dan matanya terpaku lurus ke arah layar. Sesekali ia mengangkat telfon yang masuk ke ponselnya.
Entah berapa kali Raelyn mengagumi makluk Tuhan yang super waw ini secara diam diam. Saat tatapan mereka beradu, Raelyn gelagapan dan langsung membuang pandangannya.
"Semenarik itukah aku untukmu?" tanya Xael.
Raelyn langsung menoleh pada Xael dan mendapati senyuman tipis terbit di wajah tampan Xael. Ia hampir menganggukan kepala sebelum kesadarannya mengambil alih.
Raelyn menggeleng, "Percaya diri anda berlebihan Pak."
Setelahnya malah Xael yang giliran memandangi Raelyn. Ia menutup macbooknya dan memfokuskan diri pada Raelyn. Pandangannya berlarian dari ujung rambut Raelyn sampai kaki seolah olah sedang mengobsrvasi. Hal ini benar benar membuat Raelyn tidak nyaman. Ia bisa merasakan hawa panas merambat dari leher hingga ke pipinya.
Sialan, apakah aku sedang memerah sekarang?
Tepat setelahnya, Xael tertawa kecil. Ia berucap, "Kau mer-"
Ucapan Xael langsung dipotong oleh Raelyn "Merah. Strawberry kan merah ya?" tanya Raelyn gelagapan dan gugup. Ternyata Xael benar benar memoerhatika Raelyn yang sedang merona.
Aduh aku malu T_T
Xael hanya menutup wajahnya dengan telapak tangannya sambil tertawa. Entah mengapa tawa Xael terdengar sangat sexy di telinga Raelyn.
"Tidurlah. Jika sudah sampai akan ku bangunkan." ucap Xael sebelum membuka kembali macbooknya.
Benar. Aku butuh tidur, jika tidak aku akan tergoda oleh ketampanan Xael lalu melakukan hal hal bodoh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter With Benefits
RomanceMengasuh anak kecil? Sudah biasa. Namun bagaimana jika turut mengasuh daddy dari anak tersebut? Ini baru luar biasa. Kali ini ini Raelyn Caden tidak hanya menjadi pengasuh anak kecil bernama Griffin melainkan juga menjadi pengasuh daddy dari anak te...