9. Don't do stupid thing

57.7K 2K 3
                                    


Hujan masih mengguyur kota LA sejak dari tadi sore. Sudah lebih dari 3 jam Raelyn menunggu kedatangan Jonathan. Jam menunjukkan pukul 11 malam dan jalanan pun semakin sepi. Seharusnya ia tidak menghabiskan malam ulang tahunnya di sini menunggu Jonathan, melainkan di rumh berkumpul dengan ibu dan para sahabatnya.

Raelyn memutuskan untuk pulang dengan perasaan hancur. Sialnya, Raelyn lupa membawa payung sehingga mau tidak mau ia kehujanan. Raelyn memilih melewati gang sempit sebagai jalan pintas. Awalnya gang tersebut sepi sehingga ia berani melewatinya. Namun Raelyn mendengar suara pria yang sedang mengobrol di belakangnya. Raelyn menengok ke belakang dan di sana ada dua orang pria yang terlihat membuntutinya.

"Nice ass." teriak salah satu pria. Dengan itu, Raelyn mempercepat langkahnya.

Sayang sekali, salah satu pria berhasil meraih tangannya lalu mendorongnya ke dinding. Raelyn mulai ketakutan dengan situasi ini.

"Ku mohon jangan apa apa kan aku." Raelyn memohon. "Ini ada sedikit uang, ambil saja." Raelyn menyodorkan tas yang ia bawa pada pria itu.

Pria itu menatap tas Raelyn sambil tersenyum. "Ambil barang barang yang berharga." ucap pria itu pada pria yang satunya.

Pria yang sejak tadi menonton langsung mengambil tas Raelyn dan mulai menggeledah.

Bodoh sekali jika pria pria ini merampok Raelyn karena Raelyn tidak punya apa apa yang berharga.

"Kau cantik sekali." ucap pria yang mengurung Raelyn. Ia mengusap pipi Raelyn dengan tangannya yang dingin.

Raelyn benar benar takut kali ini. Air mata ketakutannya mulai turun dari kedua matanya. Tiba tiba pria tersebut mulai merobek baju Raelyn. Seketika Raelyn berteriak, "Tolong! Tolong aku!"

"Jangan berteriak!" perintah pria itu. Raelyn sempat memberontak dan meninju tenggorokan pria itu.

"Bitch!" ucap pria itu dengan emosi lalu menampar pipi Raelyn cukup keras. Pria yang lain ikut membantu menahan Raelyn agar tidak bergerak.

"Cepat Luke." ucap si pria yang awalnya menggeledah tas Raelyn.

Raelyn takut namun juga sudah pasrah. Ia akan kalah tanding dengan dua orang pria di depannya. Raelyn mulai menutup matanya dan terus berdoa dalam hati guna keselamatannya.

"FUCKER!" teriak seseorang sebelum Luke tumbang ke semping. Teman Luke menoleh ke arah belakang dan mendapat sebuah pukulan keras di pipinya.

Raelyn membuka matanya dan mendapati pria lain berdiri di depannya dengan botol kaca yang sudah pecah. Si pria terlihat memandangi Raelyn tanpa mau bergerak dari tempatnya. Dengan kesempatan itu, Raelyn langsung mengambil tas dan barang barangnya dan bergegas pergi dengan baju compang camping. Mungkin pria tersebut memang membantunya, tapi siapa tau ada maksut lain. Raelyn terus berlari menyusuri gang dan sesekali menoleh ke belakang, pria itu tidak mengerjarnya melainkan menghajar dua pria yang hampir memperkosanya.

"Raelyn." panggil ibunya yang seketika menarik Raelyn dari mimpinya. Suara ibunya bagaikan sebuah mukjizat bagi Raelyn untuk lepas dari mimpinya.

Shit. Mimpi itu masih sering menghampiri tidurnya. Setelah bermimpi itu, Raelyn semakin membenci Jonathan karena meninggalkannya sendirian di kala itu. Tapi diam diam, ia merasa masih ada sedikit rasa padanya. Well, cinta pertama memang susah dilupakan walau sakitnya luar biasa.

Dengan rasa malas dan kantuk yang masih tersisa, Raelyn membuka selimut yang menutupi wajahnya. Ia mengedip kedipkan matanya guna beradaptasi dengan cahaya pagi yang masuk ke kamarnya. Ia melihat ibunya yang tengah memungut pakaian kotor Raelyn di lantai.

"Ini tugasku Bu." Raelyn mengingatkan namun Ester tetap memungutinya.

Yasudah kalau begitu.

Ester tiba tiba berbalik menghadap Raelyn. Ia memjamkan matanya sambil mengerutkan dahi seperti mengingat sesuatu.

Babysitter With Benefits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang