17. Forgiveness

28.9K 1.2K 28
                                    

Lanjutan

Setelah malam itu, tiap pagi Raelyn selalu mendapatkan bouquet bunga, entah itu mawar, lily, atau yang lain. Kartu ucapan yang berisi kutipan kutipan favorit Raelyn pun tak pernah absen menghiasi bouquet bunga tersebut.

Senin : Bunga Mawar Biru
When I fall in love, it will be forever - Jane Austen

Bullshit, ejek Raelyn dalam hatinya.

Selasa : Bunga Mawar Kuning
It is a truth universally acknowledged, that a single man in possession of a good fortune, must be in want of a wife - Jane Austen

Ya menikahlah sana, aku tidak peduli, jawab Raelyn dalam hati.

Rabu : Bunga Garbera Merah
Whatever our souls are made of, his and mine are the same - Emily Bronte

Not mine, bro, NOT MINE.

Kamis : Bunga Krisan putih
The course of true love never did run smooth - William Shakespeare

Dan pada pagi ini, ia mendapatkan bouquet bunga mawar berwana merah jambu. Kartu ucapan berisikan kutipan dari Austen :

Angry people are not always wise - Jane Austen.

With love
-Jo

Jonathan. Raelyn mengutuk nama Jonathan dalam nafasnya. Jonathan benar benar menyindir dirinya yang masih marah dan dendam dengan Jonathan.

Tiba tiba saja kartu ucapan yang berada di tangannya hilang. Raelyn menoleh dan mendapati ibunya lah yang mengambil kertas ucapan itu.

"Aku hampir terkejut," ungkap Raelyn.

Esther hanya tersenyum tipis pada anaknya sebelum mengamati kartu ucapan yang dibawanya.

"Orang orang yang marah tidak selalu bijak, kuttipan dari Jane Austen," Ester membacakan isi kartu ucapan dengan suara lantang.

Dan kali ini Raelyn tersindir untuk kedua kalinya.

"With love, Jo," sambung Ester.

Ester berbalik menghadap putrinya. Ia hanya tersenyum tipis sambil mengamati putrinya.

"Apa?" tanya Raelyn yang tidak mengerti dengan sikap Ester.

"Akan ku buang bunga ini." saat Raelyn hendak meraih bouquet bunga tersebut, tangannya dihalangi oleh Ester.

"Tidak tidak. Ini cocok untuk hiasan kafe kita." jelas Ester.

Raelyn mengangkat kedua tangannya di udara, tanda menyerah. "Aku akan kembali ke kamarku."

Raelyn sudah siap untuk kembali ke kamar saat ucapan ibunya berhasil membuatnya berhenti di tempat.

"Apa salahnya memaafkan orang lain?" tanya Ester.

Tidak salah. Tapi Jonathan tidak pantas menerima maafku. Jawab Raelyn dalam hatinya.

"Aku tahu ia melakukan kesalahan yang besar kala itu." sambung Ester.

"Ya hal buruk hampir terjadi padaku karana dia." sahut Raelyn dengan cepat. Kejadian malam itu masih berhasil membuat bulu kuduknya merinding walaupun sudah bertahun tahun lamanya.

"Tapi setidaknya ia berusaha untuk memperbaiki kesalahannya, kan?" tanya Ester sambil mengangkat salah satu alisnya.

Tapi tetap ia tidak pantas mendapatkan maafku, Raelyn merengek dalam hati.

Ester berjalan mendekati Raelyn. Ia mengusap kedua lengan atas Raelyn untuk memberinya kenyaman saat sedang membicarakan hal serius. Ester tidak memihak Jo ataupun anaknya, ia kali ini bertindak sebagai pihak ketiga yang netral. Ia hanya ingin membukakan dan meluruskan masalah yang tengah dialami oleh Raelyn dan Jonathan.

Babysitter With Benefits Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang