Dokter yang memeriksa rose akhirnya keluar, Jaehyun dan jungkook menghentikan perbincangannya dan menghampiri dokter itu. Jungkook bertanya tentang keadaan Rose sementara jaehyun masih terdiam dikursi duduknya.
"Maaf sebelumnya apa anda keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut
"Iya dok....saya kakaknya"
"Baiklah saya akan menceritakan mengenai keadaan adik anda. Keadaan Rose memang bisa dibilang tidak terlalu parah, tapi pasien membutuhkan perawatan intensif untuk memulihkan keadaannya...dapat dilihat adik anda sedang mengalami depresi ringan" jelas dokter bernametag jung hyun
"Lalu apa yang harus dilakukan?"
"Rose hanya perlu menjalani perawatan untuk sementara waktu, kami akan membawanya keruang inap"
"Aku akan mengurus seluruh biaya rumah sakit, kau bisa memindahkan adikku menuju ruang inap"
"Baiklah kalau begitu kami akan memindahkannya menuju ruang inap" jung hyun dengan para suster dibelakangnya membungkukkan badan sebagai tanda salam
Sesaat setelah dokter itu pergi, jungkook menghampiri jaehyun yang sekarang terlihat sedang melamun.
"Kau tidak bisa menyukainya....dia adikmu"
"Memangnya kenapa kalau dia adikku?"
"Kenapa bisa kau menyukai rose?" Tanya jaehyun ketika jungkook sudah duduk disebelahnya
"Perasaan itu muncul begitu saja...akupun tidak tahu kenapa bisa aku menyukainya"
"Itu bukan suka kook.....kau hanya peduli padanya karena dia adikmu" jaehyun mengatakan pendapatnya
"Tahu apa kau soal perasaanku? Aku bisa membedakan antara suka dan peduli. Kali ini aku merasa bahwa hatiku menyukai rose"
"Walaupun kau bukan kakaknya rose lagi, aku akan tetap memperjuangkan rose"
"Aku memang bukan kakaknya lagi, namun bagiku rose adalah segalanya. Aku tidak akan menghalangimu untuk mendapatkannya....tapi aku juga tidak akan menyerah, apalagi kepadamu" jungkook meninggalkan jaehyun dan melangkahkan kaki memasuki ruang inap rose yang barusaja dipindahkan
Entah apa yang ada difikiran jungkook, perasaannya sangat emosi ketika jaehyun menyatakan perasaannya mengenai rose. Jungkook tidak terima jika rose menjadi milik orang lain. walaupun jungkook masih menganggap rose sebagai adiknya, tapi hati dan fikirannya juga ingin mendapatkan kebahagiaan....kebahagian jungkook adalah rose.
Jungkook memandangi rose yang masih tertidur dibrankar rumah sakit. Wajah dan bibir yang pucat cukup membuat jungkook tahu bahwa rose dalam keadaan kurang sehat. Jungkook tidak tahan jika harus berlama lama melihat rose tidur diatas brankar rumah sakit, itu mengingatkannya pada kecelakaan yang menimpa rose saat mulai memasuki korea.
"Aku mengkhawatirkanmu"
Jungkook memegang jemari rose yang terpasang selang infus, benda itu selalu tertempel jika rose dilarikan kerumah sakit
"Aku sudah memperingatkanmu berapa kali untuk menjaga diri sendiri. Kau kan tahu jika aku tidak suka melihatmu terbaring lemah seperti ini"
Dikeaadaan seperti inipun jungkook masih bisa mengomeli rose, adiknya memang selalu melalaikan kesehatannya jika sedang terkena masalah.
"Setidaknya jangan campur adukkan masalah pribadi dengan urusan kesehatanmu"
Ocehan jungkook sepertinya membuat rose terusik dari pejaman matanya. Rose mulai membuka kelopak matanya, rasanya sangat pening sehingga dia harus memegangi kepalanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bro
Teen Fiction"Rose kemari" jungkook menepuk tempat duduk disebelahnya dan Rose mengikuti perintah jungkook. Rose duduk disebelah jungkook sambil menghadap kearah pemandangan laut. Jungkook merangkul pundak rose dan menggenggam tangannya. "Selalu berbahagialah r...