"Bu, ini tidak lucu sama sekali!"
Taehyung menggeleng keras setelah membaca surat wasiat dari kakeknya yang meninggal dua hari lalu. Di situ tertulis jelas bahwa seluruh kekayaan keluarga akan diwariskan kepadanya, dengan syarat ia harus menikah ketika usianya menginjak 21 tahun.
Untuk informasi saja, dua bulan lagi usianya genap 21 tahun dan sampai sekarang ia belum lagi memiliki kekasih.
"Bagaimana kalau aku belum menikah sampai usiaku 21 tahun?" Taehyung memasang wajah panik saat pertanyaan itu terlontar.
"Kau bisa baca sendiri, kakekmu akan menyerahkan semua aset perusahaan pada pamanmu yang pelit itu. Dan kita hanya mendapat rumah ini saja," Nyonya Kim Sejung, Ibu Taehyung menjawab dengan nada pasrah. "Entah kenapa Ibu jadi semakin sedih setelah Kakekmu tiada. Kenapa dia harus menyusul Ayahmu secepat ini?"
Taehyung menghela napas pendek, "Bu, apa tidak ada cara untuk tetap mendapatkan warisan tanpa harus menyetujui persyaratan konyol ini, huh?"
"Ibu ini bukan orang berpendidikan tinggi macam keluarga Ayahmu, Tae. Mana Ibu tau," Sejung menopang dagunya, mata cantiknya menatap pigura besar di sudut ruangan. Sebuah foto di mana Taehyung tersenyum lebar di pangkuan kakeknya. Ia menyunggingkan senyum miris.
"Kalaupun kau tidak bisa menyetujuinya, Ibu tak masalah. Toh apa yang ada di rumah ini sudah cukup untuk kita," ujarnya kemudian kembali menghadap Taehyung.
"Lalu bagaimana dengan biaya kehidupan sehari-hari? Uang kuliahku?"
"Sisa warisan Ayahmu akan Ibu gunakan untuk modal membuka restauran. Kita bisa hidup dari sana. Bagaimana?"
Taehyung menggeleng tak puas, "Itu bukan solusi yang kuharapkan, Bu."
Sejung menghela napas pendek, "Lalu apa yang kau inginkan, hm? Memaksakan diri untuk menikah hanya demi warisan? Ayolah Tae, jangan bersikap seperti Pamanmu itu."
"Kalau memang ada yang bisa kulakukan, maka akan kulakukan!"
"Kau serius?"
"Kakek ingin aku menikah kan? Baiklah!"
Sejung mengernyitkan dahi, "Tunggu, bukannya kau dan Sujeong sudah putus beberapa bulan lalu?"
Taehyung meletakkan surat wasiat itu di atas meja sekaligus mengambil kunci motornya, "Aku akan memintanya untuk kembali padaku."
...
"Kita.. akhiri saja ya, Yoon?"
Yoongi mengangguk tanpa berniat membantah, ketika Mijoo meletakkan gelang pemberian Yoongi di atas meja dan pergi setelahnya. Pria itu menghela napas dalam, sembari menyandarkan punggungnya di kursi kafe itu. Matanya memandangi gadis yang mengisi hatinya selama dua tahun itu dengan tatapan nanar. Ia tak paham kenapa hubungan yang selama ini terjalin baik-baik saja, harus berakhir menyakitkan begini.
Yoongi mengambil ponselnya, lalu menekan nomor yang dirasanya tepat untuk ia hubungi sekarang.
"Taehyung-ah? Kau di mana?"
"Aku baru saja bertemu Sujeong di kedai Hoseok. Kenapa?"
"Ah, ada reuni dengan mantan, hm?"
"Aku mengajaknya balikan, tapi dia sudah punya kekasih baru. Sialan!"
Yoongi terbahak, seakan melupakan patah hati yang baru ia rasakan, "Apa kau baru tersambar petir di jalanan? Seingatku kau bahkan tak menyesal ketika Sujeong memutuskanmu dulu."
"Aku membutuhkannya, Yoon."
"Ha? Bergurau ya?"
"Bisa kau temui aku di kedai Hoseok? Kurasa aku perlu membicarakan hal ini denganmu."
Yoongi termangu, "Apa ini sesuatu yang mendesak?"
"Ini demi hidupku dan juga Ibuku, Yoon."
Sejujurnya, detik setelah ia mendengar jawaban Taehyung itu, Yoongi sudah merasakan adanya firasat buruk.
Chaerachae proudly present
"MARRY ME, YOONGI!"
Coming soon~
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi ditawari pernikahan kontrak dengan teman sekampusnya sendiri. "Ayolah, hanya satu tahun!" "Apa kau gila?! Jangan main-main dengan pernikahan, Taehyung!" "Kumohon! Bantu aku ke luar dari situasi ini! Sebagai gantinya, aku akan memberi...