Permasalahan

3.7K 425 85
                                    

"Kau sungguh buruk, Min Yoongi."

Yoongi hela napas lesu sembari menatap dirinya di cermin. Bukan karena ia sedang mencaci wajahnya sendiri, melainkan ia kesal karena kebiasaan buruk nan memalukannya sejak dulu tak kunjung hilang. Bahkan sampai umurnya menginjak dua puluh satu, bahkan sampai ia kini menjadi suami seseorang.

Taehyung muncul tak lama kemudian, ekspresi di wajahnya antara kesal tapi juga ingin menertawakan Yoongi yang lagi-lagi mengompol ketika tidur.

"Aku sudah mengingatkanmu agar tak banyak minum sebelum tidur, dasar ceroboh!" Taehyung mendengus, lalu mengambil sikat giginya. "Tidak perlu bantu menjemur kasur seperti sebelumnya. Aku sudah meminta tolong Bibi Han agar mengurusnya."

Yoongi mendesah lesu, "Bagaimana kau bisa menyukaiku jika aku masih saja- haahhh. Memalukan sekali!"

Taehyung terkekeh, tangannya mengusak rambut hitam Yoongi dengan gemas, "Sudahlah. Aku menerimamu apa adanya kok. Tapi setelah kupikir lagi, sebaiknya kau pakai popok saja sebelum tidur. Untuk jaga-jaga saja hehe."

"Heu, sialan!" Yoongi lalu mengambil sikat yang sudah terolesi pasta gigi, "Oh iya, katamu malam ini kita ada undangan pesta kolegamu di perusahaan?"

"Ah, itu. Sebenarnya undangan itu hanya untuk Paman Jaejoong. Tapi dia meminta kita untuk datang. Kau keberatan tidak?"

"Ya sudah kita datang saja, toh tidak ada yang ingin kulakukan setelah kelas usai."

Taehyung melirik Yoongi sekilas, "Lalu bagaimana dengan Eric?"

"Huh?"

"Sepertinya belakangan ini aku jarang melihatmu menemuinya. Sudah bosan atau bagaimana?"

Yoongi mendengus, "Dia masih tetap berusaha menemuiku, asal kau tau saja. Tapi aku tak terlalu menanggapinya lagi, kan aku sudah punya kau. Harusnya aku lebih memikirkanmu, bukan?"

"Aah, jadi sekarang aku adalah prioritasmu begitu?"

"Tentu saja, lagipula aku sudah melihat sedikit perubahan darimu. Kau tak lagi terlihat suka menggoda para penggemarmu itu. Bahkan kau selalu tidur di rumah, dan tak kelayaban malam-malam lagi."

Taehyung tersenyum. Ia menyadari persis perubahannya itu. Memang awalnya begitu sulit untuk membuang kebiasaan lama, tapi sebisa mungkin Taehyung tak bersikap ceroboh dan membuat Yoonginya kecewa.

Mereka sudah sepakat untuk berkencan dan saling membuka hati satu sama lain, kan?

...

"Astaga, aku mulai bosan melihat wajahnya," keluh Hoseok yang mendapati Eric sudah berdiri di depan kelas untuk menemui Yoongi.
Sedang Yoongi sendiri tak mau ambil pusing, ia segera menghampiri Eric, setelah minta izin Taehyung terlebih dulu tentunya.

"Pagi, Yoon!" Eric menyapa dengan ceria, seakan tak ada beban di hidupnya. Mengabaikan Yoongi yang mendengus malas menanggapinya.

"Ada apa?"

"Tidak, aku hanya ingin menyapamu saja. Kenapa baru datang? Biasanya kau datang lebih awal dari ini."

"Kau ke sini hanya untuk mengatakan itu?" Yoongi berdecak tak percaya, "Sebaiknya kau kembali ke kelasmu. Aku tak berselera bicara banyak denganmu."

"Yoon," Eric menahan lengan Yoongi dan menggenggamnya erat, "Apa kau ada acara sore nanti? Aku ingin-"

"Bisakah," Yoongi hela napas kasar, "Bisakah kau jangan ganggu aku lagi? Eric, aku sudah jujur padamu bahwa aku tak bisa membalas perasaanmu. Yang kusukai hanya Taehyung. Hanya dia yang ingin kukencani, kunikahi, kumiliki. Kenapa kau tak paham juga?"

Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang