"Kurasa kau sudah berlebihan," Taehyung melipat kedua tangan di depan dada. Matanya menatap sinis Eric yang sedari tadi menggeram kesal. "Harusnya kau sedikit tau diri dengan situasi dan kondisi saat ini. Bukannya malah mempertebal nyali."
Eric mendecih, "Apa masalahmu memangnya? Kau hanya suami palsu Yoongi, dan bukan hakmu untuk menghakimiku seperti itu."
"Suami palsu?" Taehyung tertawa hambar, "Maaf saja ya, tapi akta perkawinanku dengan Yoongi itu sah dan legal. Mana ada cerita palsu-palsu di sini."
"Palsu jika alasanmu menikahi Yoongi hanya demi warisan semata. Cih, kau ini sungguh licik, Kim Taehyung. Kau punya uang dan bisa cari wanita bayaran untuk kau jadikan istri. Tapi kenapa kau justru menjadikan Yoongi sebagai tumbal?" Eric gelengkan kepala, "Jadi kau memanfaatkan persahabatan kalian demi keuntungan sepihak ini? Astaga, kau sangat keterlaluan."
Taehyung mendengus jengkel. Antara kesal karena merasa harga dirinya dilecehkan, juga karena membenarkan pernyataan Eric yang tepat sasaran. Tapi tentu saja ia tak boleh membuat lawannya senang karena terintimidasi bukan? Maka itu Taehyung kembali berusaha untuk tenang dan tak termakan emosinya sendiri.
"Begini ya bro," Taehyung mengusap hidungnya kasar, "Terserah aku menikahi Yoongi dengan alasan apapun, itu bukan urusanmu. Tapi pada intinya, aku tetap suami Yoongi yang sah dan aku memiliki hak untuk mempertahankannya. Jadi bisakah kau pergi dan tak usah mengganggunya lagi? Tidak sepantasnya kau terus-terusan menemui lelaki yang sudah menikah. Memangnya di luar sana tidak ada manusia single lain, hah?"
Eric terbahak sembari menepuk bahu Taehyung beberapa kali, "Lalu bagaimana denganmu? Bukankah tidak sepantasnya lelaki yang sudah menikah berkeliaran setiap malam demi memuaskan hasrat liarnya pada orang lain? Hah, kau ini jauh lebih brengsek dari yang kupikirkan rupanya ya?" Eric mendengus, lantas mendorong bahu Taehyung sebelum naik ke atas motornya, "Ah, omong-omong. Jika kau tidak merasa puas dengan Yoongi, kau bisa merelakannya padaku. Dengan senang hati aku akan menjaga dan melindunginya sepenuh jiwa. Dan satu hal lagi, tentunya tak akan menyia-nyiakannya seperti dirimu."
Selepas berkata seperti itu, Eric melambai ringan pada Taehyung dan pergi dari sana. Menyisakan segumpal rasa sesak yang membuat Taehyung kesulitan mengatur pernapasannya. Sejujurnya Taehyung lebih suka jika langsung menghajar wajah Eric dibandingkan adu mulut tak guna macam tadi. Tapi mengingat ada janji yang harus ia tepati, mau tak mau Taehyung harus meredam semua kekesalannya dalam hati.
"Sudah pergi?"
"Oh astaga!!"
Taehyung memekik kaget sembari memegangi dadanya lantaran Yoongi yang muncul dari balik gerbang rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi ditawari pernikahan kontrak dengan teman sekampusnya sendiri. "Ayolah, hanya satu tahun!" "Apa kau gila?! Jangan main-main dengan pernikahan, Taehyung!" "Kumohon! Bantu aku ke luar dari situasi ini! Sebagai gantinya, aku akan memberi...