Yoongi gemetaran, demi Tuhan. Bahkan untuk melafalkan janji suci di depan pendeta saja ia gelagapan. Berbeda dengan Taehyung yang nampak santai dan tanpa beban, Yoongi nyaris pingsan akibat menahan banyak tekanan.
Rasanya kembali dipermainkan waktu. Bagaimana mungkin kemarin mereka masih berada di Korea, dan hari ini mereka sudah menjejakkan kaki di negeri kangguru hanya demi melegalkan pernikahan. Yoongi sama sekali tak menyangka semua ini bisa terjadi pada dirinya.
Tangannya terulur ragu ketika Taehyung hendak memasangkan cincin pernikahan mereka di jari manisnya. Tapi ada detik di mana mata mereka saling bersinggungan, dan di saat itu juga Yoongi merelakan cincin itu tertaut di jarinya.
"Saya persilakan Anda untuk mencium suami Anda, Tuan Kim."
Yoongi terperanjat mendengar ucapan pendeta itu. Kepalanya menggeleng pelan, memohon Taehyung untuk tak melakukan hal senonoh lagi di tempat ini. Ada tawa geli sebelum Taehyung putuskan untuk berikan sebuah kecup ringan di kening Yoongi.
Yah, setidaknya hal itu masih sedikit termaafkan.
"Selamat berbahagia untuk kalian berdua."
Pendeta itu berucap dengan nada semringah, tak selaras dengan apa yang sebenarnya Taehyung dan Yoongi rasakan.
Di tempat duduknya, Nyonya Kim Sejung ditemani Park Hyungshik menyaksikan prosesi itu dengan ekspresi yang amat kontras. Jika Hyungshik tersenyum haru bahkan hampir menitihkan air matanya, Sejung justru tak tau apakah ia harus memasang wajah bahagia di saat begini. Karena ia sangat tau bahwa yang dilakukan Taehyung bukanlah benar-benar apa yang hatinya inginkan.
...
"Apa kita akan langsung pulang ke Korea?" Yoongi bertanya di tengah acara makan sore mereka.
"Hey, buat apa buru-buru? Kalian baru menikah, dan sudah seharusnya kalian menikmati bulan madu kalian di sini kan?" Hyungshik menepuk bahu Yoongi pelan, "Selagi kalian di Australia, bersenang-senanglah!"
"Tapi sebaiknya kami kembali secepatnya, karena kami tidak mengambil banyak cuti kuliah," sahut Yoongi bernada sungkan.
"Aku pikir kita masih punya waktu untuk berkeliling Sydney sebentar, Yoon. Lusa saja kita kembali ke Korea ya?" Taehyung meraih punggung tangan Yoongi sebelum ia usap pelan.
Mau tak mau Yoongi mengangguk tanpa membantah.
"Kalau begitu, Ibu akan ikut pulang Tuan Hyungshik nanti malam. Tidak apa-apa kan?"
"Sudah seharusnya kita meninggalkan mereka berdua di sini supaya mereka lebih leluasa. Benar tidak, Tae?"
"Ah? Hahaha. Tuan Hyungshik bisa saja."
Yoongi paham apa yang sebenarnya Hyungshik maksud. Iapun tau kalau Taehyung hanya berakting. Tapi ada sisi di hatinya yang berharap bahwa tak semuanya yang Taehyung lakukan itu sekadar sandiwara belaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi ditawari pernikahan kontrak dengan teman sekampusnya sendiri. "Ayolah, hanya satu tahun!" "Apa kau gila?! Jangan main-main dengan pernikahan, Taehyung!" "Kumohon! Bantu aku ke luar dari situasi ini! Sebagai gantinya, aku akan memberi...