Yoongi's PoV.
Sudah berapa lama aku mengenal Taehyung? Entahlah, mungkin lebih dari lima tahun? Banyak orang bilang, bahwa akulah sahabat Taehyung yang paling terlihat normal, atau aku lebih suka menyebutnya.. biasa.
Aku tak seperti Jimin yang digandrungi banyak pria karena kaya, pintar dan juga seksi. Aku tak seperti Hoseok yang rajin, tangkas, juga bisa membagi waktu antara kuliah dan mengurus kedainya. Dan aku tak setampan Jungkook yang mampu membuat para gadis dan juga lelaki bertekuk lutut di hadapannya.Aku hanya Min Yoongi, pemuda biasa yang tiba-tiba saja diseret masuk ke dalam permasalahan seorang Kim Taehyung. Aku hanya seorang anak dengan keluarga yang tak harmonis. Hanya pemuda yang tak pernah berhasil mendapatkan kisah cinta yang manis. Tapi lucunya, kenapa justru aku yang dipilih Taehyung?
Sampai di sini aku sungguh tak paham.
Tapi apa itu masalah utamanya? Tentu saja bukan. Karena semuanya bermula jauh hari sebelum Taehyung datang dan memintaku untuk menikah dengannya.
Aku mengenal sosok Taehyung sudah cukup lama. Dia adalah orang yang hanya mementingkan napsu dibandingkan perasaannya sendiri. Ia bukan orang yang memedulikan soal hatinya, ia tak pernah memikirkan hubungannya mau dibawa ke mana. Apa yang dilakukannya hanya mengajak kencan para gadis dan membuangnya ketika ia merasa bosan. Namun saat itu, dia mungkin tidak tau bahwa yang namanya karma pasti akan datang seiring berjalannya waktu.
Di saat ia sangat membutuhkan kehadiran seorang gadis untuk dinikahinya- meski demi warisan, Taehyung justru mendapatkan banyak kesialan. Penolakan, diabaikan, tak diberi sedikitpun kesempatan. Bahkan di saat genting begini, para gadis yang suka memotretnya diam-diam tak kelihatan sama sekali. Taehyung harus sampai melakukan beberapa kali kencam buta dan semuanya berakhir dengan kegagalan.
Taehyung terkena karmanya.
Dan ia akhirnya tau rasanya dipermainkan.
Tapi tentu saja ia tak akan kapok hanya karena itu kan?
Karena setelah semuanya teratasi dengan pernikahan kontrak, Taehyung kembali menjadi dirinya yang dulu. Yang merasa bebas mencari gadis untuk dikencani, tanpa memedulikan bahwa di sini aku menunggunya untuk kembali.
Sial. Kenapa aku harus merasakan hal seperti ini? Kenapa aku harus membuat diriku seolah begitu membutuhkannya? Kenapa semakin lama, aku semakin tak tahan melihat senyumnya?
Dan sejak kapan perasaan ini muncul dan mengganggu hati juga pikiranku?
...
Yoongi mendengus sebal ketika melihat Taehyung yang sok caper pada gadis-gadis yang menunggunya di depan kelas, sembari mengeluh soal pinggangnya yang sakit. Rasa bersalah yang sempat singgah di hati Yoongi seketika lenyap begitu melihat kelakuan Taehyung pagi ini. Memang dia yang membuat pinggang Taehyung bermasalah karena sudah menendangnya dari tempat tidur semalam. Tapi tetap saja kan, semua itu berawal dari keusilan Taehyung sendiri.
"Ada apa dengan pinggangnya?" Hoseok yang baru masuk kelas bertanya pada Yoongi.
"Jatuh dari tempat tidur," jawab Yoongi sekenanya.
"Astaga, apa yang kalian lakukan? Apa kalian bermain dengan liar? Auwww!" Jimin memicingkan matanya, penuh goda. Yoongi hanya balas dengan decihan sebal.
"Mana mungkin mereka melakukannya. Haha, aku bertaruh seratus ribu won jika Taehyung mau menyentuh Yoongi," timpal Jungkook bersamaan dengan datangnya Taehyung yang terus memegangi pinggangnya.
"Brengsek kau! Kenapa aku dijadikan bahan taruhan?!" Yoongi melempar gumpalan kertas ke arah Jungkook dan tepat mengenai hidungnya.
"Hey, sudahlah Yoon. Jungkook kan cuma becanda," ujar Taehyung kemudian duduk di samping Jimin. "Oiya, mana hasil tugas kemarin? Aku belum menyalinnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi ditawari pernikahan kontrak dengan teman sekampusnya sendiri. "Ayolah, hanya satu tahun!" "Apa kau gila?! Jangan main-main dengan pernikahan, Taehyung!" "Kumohon! Bantu aku ke luar dari situasi ini! Sebagai gantinya, aku akan memberi...