Skip this.

3.3K 428 31
                                    

Tell me when it start boring. :)

***


"Ah!"

"Hais, apa sih?"

"Kau menekannya terlalu kuat. Pelankan sedikit!"

"Ck, kulitmu sensitif sekali sih. Dasar bayi!"

"Makanya usap yang benar. Nah, ya ya di situ. Agak kanan sedikit, oh! Ini enak, astaga. Ya, terus di situ."

"Begini?"

"Hm. Uhh, agak ke bawah sedikit. Gatal."

Yoongi merotasikan bola mata seiring desah napas lelah. Meski begitu tangannya tetap telaten mengusap punggung Taehyung dengan busa mandi.

Iya, mereka mandi bersama sore ini. Saling menggosok punggung sembari berendam di air hangat. Tidakkah terasa canggung? Sama sekali tidak. Karena mandi bersama sudah dijadikan rutinitas harian mereka berdua.

"Yah, agak menungging sedikit. Aku kesulitan menggosok pinggulmu," perintah Yoongi sambil menepuk punggung Taehyung. Suaminya itupun menuruti tapi mendadak saja bokongnya kena tamparan sayang.

"Hais! Kenapa kau memukulku? Sakit tau!" protes Taehyung, kepalanya menoleh Yoongi yang berada di belakangnya.

Yoongi mendengus, "Aku minta kau menungging sedikit, bukannya memamerkan belah bokongmu di depan mukaku! Kalau tiba-tiba kau buang angin, bagaimana? Dasar idiot!"

"Oh? Terkena mukamu ya? Hahaha" Taehyung terbahak puas, "Ya ya maaf, tidak bermaksud kok." Taehyung kemudian memposisikan tubuhnya secara benar, tapi justru kini Yoongi yang termangu di tempatnya. Matanya mendadak terfokus pada dua bongkahan sintal itu dan membuatnya merasa sedikit bergidig.

Yoongi mengusap tengkuknya, ia yakin bulu kuduknya meremang hebat saat ini. Sesaat ia coba melirik pusakanya sendiri, dan seketika ia menyesal. Karena benda itu rupanya sudah tegak berdiri entah sejak kapan. Ia menelan ludahnya sendiri, sementara tangannya sibuk di pinggul Taehyung, matanya tetap pada area bawah bagian belakang pria di depannya, pikirannya bergelayut ke manapun.

'Lubang sekecil itu.. dengan benda sebesar ini.. apakah mungkin?'

'Hanya ada satu lubang itu saja kan? Tidak ada lubang lainnya kan?'

'Aku pasti sudah gila! Astaga!'

Kembali Yoongi menelan ludahnya sendiri, dan semakin lama ia semakin merasa tegang di area bawahnya.

"Hey, kurasa sudah cukup. Berbalik cepat, sekarang aku yang gosok punggungmu."

Ucapan Taehyung menyentak lamunan kotor Yoongi, yang membuatnya buru-buru berbalik badan. Ia sedikit khawatir jika Taehyung melihat propertinya yang berulah kurang ajar kali ini. Yoongi sendiri terkejut lantaran baru pertama kali ia merasa setegang ini. Padahal bukan pertama kalinya ia mandi bersama Taehyung. Sungguh suatu fenomena yang aneh.

Tapi yang membuat Yoongi mengernyitkan dahi, ia tak merasa kalau Taehyung merasakan hal sama. Ia bahkan melihat tak ada reaksi serupa pada milik suaminya itu.

Apa Taehyung benaran tak merasakan apapun?

Yoongi hela napas pendek. Ia baru menyadari satu hal bahwa sejatinya Taehyung mana pernah berhasrat dengan sesamanya. Sekalipun kini mereka memutuskan untuk berkencan, tapi Yoongi merasa hasrat Taehyung padanya jauh berbeda kalau dibandingkan ketika ia bersama gadis-gadis itu.

Tapi berbeda dengan pemikiran Yoongi, Taehyung diam-diam mengangumi tubuh molek Yoongi. Ia tak kuasa untuk memuja kulit seputih salju dan selembut tofu itu meski dalam hati. Terkadang Taehyung berpikir kalau Yoongi lebih baik dilahirkan sebagai wanita. Karena, lihatlah fisiknya yang mendekati sempurna. Siapapun yang melihat tubuh telanjang Yoongi pasti terpesona dan berhasrat seketika.

Sama seperti dirinya.

"Yoon.."

"Hum?"

Taehyung balas sahutan Yoongi dengan kecupan lembut di bahu yang mana membuat pemuda itu tersentak.

"Y-yah! Apa yang kau lakukan? Cepat gosok pung-"

Ucapan Yoongi terputus lantaran Taehyung tiba-tiba melancarkan serangan tanpa permisi. Bibir Yoongi berhasil jadi bulan-bulanan milik Taehyung, hingga membuat empunya kewalahan dan tak bisa berbuat banyak selain meremas tepi bathub.
Tak hanya sibuk dengan mulutnya, tangan Taehyung kini berani menjamah dada Yoongi, meremasnya gemas bak squishy. Sebelum itu ia membimbing kedua tangan Yoongi agar melingkari lehernya, agar ia bisa leluasa bermain di area depan tubuh suaminya itu.

"Hmmh!"

"Jangan ditahan," Taehyung masih mencumbu Yoongi yang sekuat tenaga menahan desahan agar tak keluar sembarangan. "Jangan ditahan, Yoongi."

Kepala Yoongi menggeleng, berusaha melepaskan diri dari cumbuan Taehyung, "Tae, hentikan!"

"Kenapa? Kau tak suka?"

Sekali lagi Yoongi menggeleng, dan desahannya keluar seiring remasan kuat Taehyung pada kedua payudara kecilnya.

"Brengsek! Ini memalukan!"

"Kenapa harus malu? Kau suamiku kalau lupa."

Yoongi berhasil melepaskan diri setelah satu cubitan keras ia beri di paha Taehyung, "Bisakah kita mandi dengan tenang?!"

"Hey, sedikit berikan aku servis kan tidak ada salahnya juga," keluh Taehyung sembari mengusap bekas cubitan Yoongi.

"Sedikit pantatmu!" Yoongi mendengus sebal, ia putuskan untuk segera keluar dari bathub dan mengambil handuknya. "Jangan macam-macam! Kalau mau mandi ya mandi saja, tidak perlu ada servis plus-plus, dasar bajingan!"
Setelah berkata seperti itu Yoongi benar-benar meninggalkan Taehyung yang masih termangu dalam bathub.

"Yah! Yoongi-yaa! Hais, menyebalkan sekali suamiku itu. Ck!"

Taehyung menghela napas lesu, kepalanya menunduk dan meratapi adik kecilnya yang memberontak minta diurusi.

"Kita main solo lagi saja ya. Yoongi si bedebah itu memang tak pernah paham situasi. Haahh."

To be continued..


Hehehe. Iseng aja nulis ginian, sekadar buat intermezzo aja sih. Lanjutan sesungguhnya ada di next chapter ya. Bakal ada konflik baru mendekati end.

Dan seperti yang udah kutulis di awal, bilang ya kalau cerita ini mulai membosankan. Hehe

Selamat lebaran! 💚

Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang