"Oh? Sudah bangun?"
Sapaan pagi itu disambut senyum tipis Taehyung. Badannya menggeliat di atas kasur sembari menguap lebar. Jarum jam sudah melewati angka delapan ketika matanya melirik ke arah jam dinding.
"Aku hanya memesan kopi dan roti isi. Tidak masalah kan?"
Irene, gadis cantik yang notabene menjadi teman kencan semalam Taehyung itu lantas mengemasi barang-barangnya. "Aku harus segera berangkat ke kantor. Kau sudah simpan nomorku kan? Jika perlu sesuatu, kau bisa hubungi aku."
Taehyung mengangguk, "Omong-omong, aku belum mengucapkan terima kasih."
"Untuk?"
"Semua servis yang kau berikan."
Irene tertawa, lantas mengecup pelipis Taehyung kilat. "Aku memberikan apa yang seharusnya kau dapatkan, Taehyung."
"Aku akan menghubungimu lagi nanti."
"Ponselku selalu aktif," ucap Irene sembari menggoyangkan ponsel di tangannya. "Aku pergi ya!"
"Hati-hati di jalan."
Seperginya Irene, Taehyung berniat untuk memejamkan matanya lagi. Tapi mendadak ia ingat ponselnya yang sejak semalam ia matikan. Sengaja, agar acara ilegalnya dengan Irene tak ada yang mengganggu. Tapi begitu ia nyalakan, seketika saja banyak pesan yang masuk membabi buta. Bahkan ada beberapa panggilan dari nomor yang sama lebih dari lima kali.
Dari Jungkook. Jimin. Ibunya. Dan tentu saja Yoongi.
Taehyung berdecak, sangat heran kenapa semua orang menghubunginya semalam. Mungkin kalau ia tak matikan ponselnya, ia sudah gagal menikmati malamnya dengan Irene.
Dan tak lama kemudian, satu panggilan datang dari Ibunya.
"Ya Bu?" Taehyung mengangkat teleponnya.
"Kau di mana?"
"Aku?" Taehyung mengulum bibirnya, memikirkan jawaban yang tepat, "Aku menginap di rumah teman."
"Pulang sekarang. Ada yang perlu kita bicarakan."
"Huh? Kenapa nada suara Ibu seperti itu?"
"Cepatlah pulang. Kau harus mempertanggung jawabkan ulahmu di media sosial, Kim Taehyung."
Sambungan terputus setelah itu. Dan sontak saja Taehyung terbengong dibuatnya. Ia sama sekali tak paham dengan apa yang dibicarakan Ibunya.
Tapi ketika ia membuka pesan yang Jungkook kirimkan padanya..Kau bodoh atau apa?!
Kenapa kau posting fotomu dengan gadis itu, tolol?!
Taehyung tercenung. Posting foto? Foto apa?
Dan akhirnya Taehyung menemukan jawabannya ketika ia menyadari banyaknya notifikasi dari akun Instagramnya.
"WHAT THE FUCK?!?!?"
...
Hanya ada dua pasang mata di hadapannya saat ini. Tapi rasanya begitu mengintimidasi hingga ingin menghilang dalam sekejap. Degup di dada terasa begitu kencang, bahkan mungkin jauh lebih dari yang orang jatuh cinta rasakan.
Sejujurnya, Taehyung gemetaran. Tapi ia tak punya pilihan untuk melawan.
"Apa maksudnya itu, Taehyung?"
Pertanyaan Sejung membuat Taehyung menghela napasnya dalam-dalam. Kepalanya menunduk, sebisa mungkin menghindari kontak dengan sang induk.
"Soal postingan itu, aku- kurasa aku tidak sadar ketika melakukannya. Aku.. mabuk berat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi ditawari pernikahan kontrak dengan teman sekampusnya sendiri. "Ayolah, hanya satu tahun!" "Apa kau gila?! Jangan main-main dengan pernikahan, Taehyung!" "Kumohon! Bantu aku ke luar dari situasi ini! Sebagai gantinya, aku akan memberi...