"Apa katamu?"
Taehyung berjengit, kedua alisnya tertaut bingung begitu Jisoo berucap tegas bahwa ia memutuskan untuk mengakhiri perjodohan ini. Dua minggu belum juga genap tapi gadis itu sudah mengetuk palu hakimnya sendiri.
"Sudah ya? Kurasa kita memang tidak memiliki kecocokan," Jisoo mengambil tasnya sebelum beranjak dari kursi. Mata bulatnya menatap Taehyung sekilas, "Tadinya kupikir kau orang yang bisa kupertimbangkan. Tapi rupanya kau hanya terobsesi akan warisan Kakekmu saja. Hah, lalu selanjutnya apa? Kau mau memperalatku, begitu?"
"Tunggu! Seo Jisoo!"
Panggilan Taehyung tak digubris gadis berambut panjang itu. Ia ditinggalkan ketika pelayan baru saja menyajikan hidangan pembuka acara makan malam mereka. Taehyung mendesah lesu, ia ratapi makanan yang tersaji di hadapannya.
"Yoon? Bisa ke restauran biasa? Hm. Bantu aku habiskan makanan ini."
Dan Taehyung tak punya pilihan selain memanggil Yoongi untuk menolongnya lagi kali ini.
.
"Kau memang pantas dicampakkan," Yoongi berucap santai setelah satu suapan kentang masuk ke dalam mulutnya, "Ini yang disebut dengan karma, Taehyung."
Taehyung mendengus, "Apa aku sangat buruk di masa lalu?"
"Untuk ukuran playboy, iya."
"Terima kasih atas pujiannya," Taehyung beri decihan sebal. "Haahh, setelah ini aku harus bagaimana lagi ya? Ulang tahunku semakin dekat dan hari ini aku ditinggalkan oleh calon tunanganku."
Yoongi terbahak, "Siapa calon tunanganmu? Jisoo bahkan tak mau dipeluk olehmu."
"Bedebah kecil! Aku menyesal menceritakan semuanya padamu!"
"Taetae yang malang. Apa kau mau pelukan dari Kakak Yoongi yang tampan ini hm?"
Taehyung melempar tatapan malas pada Yoongi yang terkikik geli. Tapi selang beberapa detik, ia beranjak dari kursinya. Kedua tangannya tiba-tiba menarik Yoongi agar berdiri berhadapan dengannya.
"Hoiii! Aku sedang menikmati makananku!"
"Peluk aku dulu."
Yoongi berkedip bingung, "Hah?!"
"Kau bilang mau memelukku kan? Aku sudah memberimu izin. Ayo, peluk aku!"
Yoongi merespon ucapan Taehyung dengan sangat lambat, sehingga membuat Taehyung yang dengan cepat menarik tubuh kurus itu dalam dekapannya. Ada detik di mana Yoongi tersadar dan hendak melepas pelukannya, tapi di saat yang sama Taehyung menahan pergerakannya. Menguncinya, dan membiarkannya selama mungkin dalam rengkuhannya.
"T-Taehyungah.."
"Aku sungguh-sungguh membutuhkan pelukan ini sekarang Yoon. Tolong beri aku pemakluman kali ini saja."
Yoongi tak membantah lagi. Ia biarkan Taehyung memeluknya, meski ia tak berniat membalas perlakuan sahabatnya itu. Karena kedua tangannya terlalu kaku untuk digerakkan. Entah karena efek pelukan yang cukup erat, atau karena Yoongi lebih tak kuasa mengatasi debar kencang di dada.
...
"Jadi bagaimana, Tae?"
Taehyung menatap wajah Ibunya dengan tatapan pesimis. Dan dalam sekejap Kim Sejung bisa membaca maksud dari wajah yang ditunjukkan putranya itu.
"Sudahlah, Ibu tau kau sudah berusaha. Kalau memang akhirnya kau gagal mendapatkan calon istri-"
"Tunggu! Tidak!" Taehyung tiba-tiba terperanjat, "Aku belum mau menyerah, Bu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Yoongi! (Taegi) ✔
FanfictionKetika Yoongi ditawari pernikahan kontrak dengan teman sekampusnya sendiri. "Ayolah, hanya satu tahun!" "Apa kau gila?! Jangan main-main dengan pernikahan, Taehyung!" "Kumohon! Bantu aku ke luar dari situasi ini! Sebagai gantinya, aku akan memberi...