Bab 32

234 18 0
                                    

Ini adalah hari terakhir kami menjadi relawan di Jakarta.

Hujan deras turut mewarnai kami yang bersiap pulang ke kota Bogor.

Setelah kami berpamitan pada ketua posko relawan yang bekerja sama dengan kami, aku menjumpai beberapa ibu-ibu di dapur umum dan berpamitan.

"Nak Freya, ini kenang-kenangan dari kami," kata salah satu ibu-ibu.

Mereka memberikanku sebuah syal berwarna merah muda dan mengenakannya di leherku.

"Maa syaa Allah, terima kasih ibu-ibu. Freya jadi nggak enak sudah merepotkan," ucapku terharu.

"You deserve to receive it, Frey. Gue sering lihat dari kejauhan, lo bangun sebelum subuh untuk masak di dapur," puji Rayden.

"Iya, Nak. Malah kami yang berterima kasih karena kalian anak muda mau repot-repot membantu kami. Terima kasih juga untuk nak Rayden dan nak Tyara yang juga membantu kami di sini," kata salah satu ibu-ibu.

Setelah berpisah dengan ibu-ibu di dapur umum, kami beranjak pergi ke mobil masing-masing.

Yang laki-laki ke mobil Reino, dan kami yang perempuan pergi ke mobil Roro.

Ctarr!

Suara petir menggelegar.

Hujan turun semakin deras, dan payungku ketinggalan di mobil Roro. Aku segera menghubungi Davina supaya ia datang menjemputku.

Saat aku akan memencet tombol telepon, aku merasa dipayungi oleh seseorang.

Aku mendongak ke atas. Reino?

"Pakai payung gue, Frey," ujarnya tersenyum.

"Lah, nanti lo gimana?" Tanyaku.

"Gue bisa lari ke mobil. Udah, pakai aja daripada elo sakit." Reino menyodorkan payungnya padaku.

"Makasih ya," ujarku sambil berlari ke arah mobil.

Sesampainya di mobil.

"Semua udah di mobil? Kalo udah, kita pulang sekarang. Sampai di Bogor, gue anterin kalian pulang ke rumah masing-masing," kata Roro sahabatku.

"Semua udah di mobil," jawab Davina.

"Oke kita berangkat," kata Roro.

Di tengah perjalanan, saat mataku perlahan mulai tertutup aku dikagetkan bunyi pesan di ponselku.

Ah, pesan dari Rayden.

"Frey, rombongan kalian udah berangkat?" Ketiknya.

"Udah. Kenapa?" Balasku.

"Nggak apa-apa. Eh, besok lo ke rumah ya?" Pintanya.

"Ngapain? Ogah ah, gue mau molor seharian,"candaku.

"Yah, please. Mama minta diajarin bikin kue. Gue juga udah lama nggak makan masakan atau kue buatan lo. Dulu kan elo sering masak di rumah gue," cerocos Rayden.

"Ih, modus tuh Frey. Kikiki," bisik Davina sambil mengikik.

"Astaghfirullah, Vin! Kaget gue. Eh, elo ngintip ya? Parah ih," ucapku merajuk.

"Ya Allah, Frey. Gue ngintip bentaran doang, abisnya gue bosen," ucap Davina.

"Ya udah, gue maafin. Eh, gue belum bales chat Rayden."

Aku pun kembali memegang ponselku.

"Sorry baru bales. Oke deh, besok gue ke rumah lo."

"Horeee, makasih Frey-Frey," ketiknya.

Aku tersenyum. Hmm, besok ajarin Tante Amanda masakan apa ya?

"Napa lo senyum-senyum gitu? Kesambet?" Suara sumbang Tyara memecahkan lamunanku.

Aku menoleh ke belakang, "Nggak kak," jawabku singkat.

🌾🌾🌾🌾

Tyara's Point of View

Tidur singkatku terganggu karena suara cekikikan seseorang.

"Ih, modus tuh Frey. Kikiki."

Apaan sih.

"Hei..."

Aku menghentikan teguranku. Tatapanku terpaku pada sebuah layar.

Freya chatting dengan Rayden?

Aku kembali menatap layar ponsel Freya. Dari hasil kekepoanku aku mendapat info bahwa Rayden mengundang Freya untuk ke rumahnya besok.

Hmm, nggak bisa dibiarkan. Gue kan juga harus bisa dekat sama kedua orangtuanya Rayden.

Mending besok gue ikut ke sana.

🌾🌾🌾🌾

"Alhamdulillah, gue udah antar teman-teman ke rumah masing-masing. Tinggal ngantar kalian berdua nih," kata Roro.

"Makasih banyak ya, Ro. Gue lo turunin di rumah Davina aja. Mama dan Ayah hari ini pulang malam. Jadi malam ini gue nginep di rumah Vina," kataku.

"Oke. Eh, gue seneng banget deh. Besok kak Dinda, Ibu, dan kakak laki-laki gue pulang dari luar negeri," ucap Roro.

"Wah, congrats Ro," kata Davina.

Bersambung...

-----------------------------
Numpang promo. Teman-teman mohon support-nya ya atas karya kedua saya :)

 Teman-teman mohon support-nya ya atas karya kedua saya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Freya's Sincere Love - [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang