Bab 15

268 22 0
                                    

"Frey! Bengong aja." Davina tiba-tiba datang dan menepuk pundak ku.

"Astaghfirullah. Kaget gue. Eh lo dari mana aja?" Tanya ku.

"Ooh, gue abis beli coklat selusin di toko itu tuh," kata Davina sambil menunjukkan sebuah toko yang cukup besar.

What? Selusin? Tuh kan, dia kalap lagi.

"Tenang, gue beli yang ada logo halal-nya kok. Lagian gue beli sebanyak ini nggak gue doang yang makan. Gue juga beliin lo," kata Davina.

"Huhu, maafin gue yang suudzon sama lo. Tengs ya."

"Iya, sama-sama. Oiya, gue beli coklat di toko itu selain gue emang pengen beli, ada kenangan yang membuat gue pergi kesana. Toko itu adalah tempat pertama kali Papa ketemu sama Mama."

Aku diam menyimak cerita Davina.

"Dulu, tiap liburan semester Papa selalu ke Singapura buat nengok almarhumah Grand Ma. Suatu hari, Papa minta ijin kesini buat beli coklat favorit Grand Ma dan qodarullah ketemu Mama. Dan dari pertemuan pertama itu, mulai timbul rasa cinta keduanya." Sambung Davina.

"Tadi gue denger Om Ben sama Tante Dita mau kesini buat nostalgia gitu. Tapi karena dua-duanya capek, nggak jadi deh."

Kami pun melanjutkan perjalanan untuk mencari barang-barang lucu yang bisa dibeli.

"Frey, lo beli kaos banyak banget. Buat siapa aja?" Tanya Davina.

"Oh, gue beli kaos buat gue sendiri, terus buat mbak di rumah, sama buat Roro temen gue." Jawabku.

Saat kami tengah melangkah menyusuri Bugis Street, aku melihat toko buah dan masuk ke dalam toko itu.

Aku membeli dua kotak buah stroberi sebagai hadiah untuk Mama dan Ayah. Ya, kedua orang tua-ku memang sangat menyukai buah ini.

"Vin, udah hampir waktunya sholat Dhuhur nih. Pulang kuy," ajakku.

"Iya, Frey. Gue juga udah capek. Kali ini kita naik MRT yuk."

****
Kami sampai di stasiun. Stasiun disini adalah stasiun kereta bawah tanah. Unik sekali kan?

Setibanya di sana, kami mengamati peta supaya kami tahu arah pulang dan kereta apa yang harus kami tumpangi.

Setelah membeli tiket dan menemukan kereta yang sesuai dengan tujuan, kami memasuki gerbong kereta dan mencari tempat duduk.

Saat kereta yang kami tumpangi akan berangkat, tiba-tiba ada seorang pria yang datang memasuki kereta.

Bersambung...

Freya's Sincere Love - [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang