Bab 34

230 17 0
                                    

Davina's Point of View

Sudah tiga minggu yang lalu sejak Raihan datang untuk melamarku. Hari ini, ia dan keluarganya akan datang dan kami akan melakukan prosesi lamaran secara resmi.

Ya Allah, dag dig dug rasanya...

🌾🌾🌾

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu Davina. Sebagai sahabat, aku sangat senang melihat Davina sangat bahagia di hari lamarannya ini.

Aku tidak ingin diam saja. Aku mengajukan diri untuk menjadi head chef di bagian konsumsi. Tante Dita sangat setuju dan menyerahkan urusan dapur dan menu makanan padaku.

Aku menghampiri Tante Dita yang sibuk dengan dekorasi. "Tante, Tuna Dabu-dabu, Ayam Woku, dan Chimicurri Grilled Chicken semua sudah matang dan ready. Freya tinggal sholat subuh ya, sama habis ini mau dampingi Vina."

"Alhamdulillah. Makasih banyak ya, Frey. Tante bersyukur Vina punya sahabat yang sangat baik. Udah gitu jago masak pula. Beruntung sekali ya, suaminya Freya nanti," puji Tante Dita.

"Hehe, sama-sama Tante. Kalo gitu Freya sholat dulu ya," pamitku.

"Iya, Frey. Untuk masakannya, nanti asisten-asisten Tante yang akan pindahkan ke meja prasmanan," kata Tante Dita.

🌾🌾🌾

Setelah sholat subuh, Davina mulai merias wajahnya. Saat kutanyakan mengapa ia tidak menyewa make up artist jawabannya adalah "Ngapain gue nyewa MUA kalo gue sendiri jago dandan," katanya.

Sementara Davina bersiap-siap, aku juga ikut bersiap. Setelah membubuhkan make up bernuansa pink, aku pun mengenakan plaid dress berwarna navy senada dengan warna kebaya Davina. Tak lupa aku mengenakan hijab berwarna abu-abu.

Davina sudah siap. Aku mendampinginya untuk pergi ke ruang tengah tempat acara lamaran berlangsung.

Hari ini sahabatku sangat cantik. Ia mengenakan kebaya kutubaru berwarna navy dan rok batik panjang berwarna coklat tua. Rambut ikalnya di gelung ke atas. Ia menambahkan beberapa aksesoris rambut untuk memperindah penampilannya. Ditambah dengan polesan riasan bertemakan warna peach semakin menambah kecantikan rupa sahabatku itu.

Di ruang tengah, Rayden menghampiri kami. Dia terlihat tampan dengan setelan batik yang ia kenakan.

"Freydut cantik banget," godanya.

Davina terkekeh, "Ciyeee."

"Lo mau muji gue apa mau ngatain gue gendut?" Kataku cemberut.

"Ih, marah. Ya ya, sorry," ucapnya.

Saat kami bertiga tengah asyik mengobrol, Raihan dan keluarganya tiba.

"Vin, Raihan dan keluarganya udah datang tuh," kataku.

"Wah, bener Frey. Yuk ke depan," ucap Davina.

Raihan dan keluarganya memasuki rumah Davina dan disambut dengan hangat oleh keluarga Davina.

Raihan dan keluarganya kompak mengenakan setelan batik bersama cokelat tua. Motif batik yang Raihan kenakan sama dengan motif batik pada rok batik Davina.

Saat aku dan Davina menuju ruang tamu, aku terperangah melihat dua orang perempuan yang berdiri mendampingi Raihan.

"Roro? Kak Dinda?" Ucapku sambil melongo.

Mereka berdua tertawa. "Surprise! Kaget ya, Frey," goda Roro.

"Waktu pertama kali gue dipertemukan dengan keluarga Raihan gue juga kaget, Frey. Nggak nyangka banget kalau Roro bakal jadi adik ipar gue," jelas Davina.

Aku yang mendengar penjelasan Davina tertawa lebar. Tidak menyangka, Roro dan Kak Dinda adalah adik dari Raihan.

🌾🌾🌾

Acara lamaran Davina dan Raihan berlangsung tenang dan khidmat. Aku beberapa kali melihat Tante Dita menahan tangis.

Sebagai pembuka acara, Rayden melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Suaranya yang merdu, mampu membuat sekelilingnya terlarut dalam suasana kedamaian.

Aku kagum pada Rayden. Nggak salah memang, kalau hati ini berlabuh pada sosoknya yang tampan dan taat agama.

Tapi pertanyaannya, apa dia jatuh cinta kepadaku sama seperti perasaanku saat ini. Atau, dia hanya menganggapku sebatas sahabat dari kecil. Aku nggak tahu.

Akhirnya sampai juga pada acara inti. Raihan mengeluarkan sebuah kotak cincin berwarna merah. Ketika kotak itu dibuka, terlihat sebuah cincin dengan satu berlian berpotongan persegi di tengahnya.

Raihan menyerahkan cincin itu pada ibunya. Lalu ibunya menyematkan cincin itu ke jari manis Davina sebagai simbol bahwa Raihan dan Davina selangkah lagi menuju pernikahan.

Wajah Davina dan Raihan terlihat sangat bahagia. Dan aku pun sangat bahagia melihat sahabatku akhirnya bertemu pendamping hidupnya.

Bersambung...

____________________

Maaf aku telat Up nya. Semoga kalian suka sama ceritanya ya. Next bakal ada kelanjutan dari kisah cinta Freya dan Rayden.

Oiya semoga kalian sehat-sehat dan pandemi ini segera berakhir ♥️

Freya's Sincere Love - [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang