P R O L O G

3.5K 162 2
                                    

"Tidak. Kalian tidak bisa keluar asrama."

Kalimat itu muncul di bulan April. Di sore hari, saat semua sibuk dengan acara dangdut di televisi. Enam belas pasang mata itu mengerjap pelan. Dengan keripik di tangan mereka, masing-masing dari mereka meletakkan perlahan keripik itu di bungkusnya.

"Mengingat kita berada dalam situasi yang tidak bagus, Asrama Merkurius terpaksa membuat peraturan baru."

Salah seorang dari mereka tersedak kencang. Peraturan baru? Ia menolehkan kepala. Menatap teman se-asramanya yang terdiam membisu di tengah kebingungan. Kepalanya mendadak pusing seketika.

"Untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, silakan nikmati kegiatan kalian di asrama ini."

Kepergian wanita berbadan gempal itu menyisakan rasa yang tak bisa diucapkan. Bingung. Sedih. Marah. Kesal. Beberapa menit kemudian, asrama itu menjadi ramai. Sangat ramai.

Sampai-sampai tetangga depan melemparkan pancinya dan berseru keras, "HOI, JANGAN BERISIK! ANAK GUA NANGIS INI ELAH!"

Dan libur panjang—yang tidak seperti liburan—pun dimulai.

• • •

Bersambung
1 Mei 2020

L O C K S R A M A | 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang