Hari Ketiga : June, jangan berantem!

1.2K 84 5
                                    

Gara-gara capek kerja bakti tadi malam, mereka semua tepar di ruang tengah. Bahkan Yuju yang biasanya anti deket-deket sama Dokyeom malah berakhir tidur sebelahan. Lisa, Rose, dan Jiho tidur di bawah. Jihyo, Mina, dan Eunha tidur di atas sofa.

Berbeda dengan anak laki-laki. Semua sofa dikuasai oleh Jungkook dan Yugyeom. Bambam yang ada di dekat kaki Yugyeom terus menahan sesak semalaman karena lehernya serasa dijepit. Pun dengan Mingyu yang kepalanya terus ditabok oleh Jungkook.

Memang sih udah nasibnya buaya ciliwung kena tabok mulu.

Eunwoo lebih pintar. Ia menjadikan lantai di dekat televisi sebagai tempat tidur. Lantai itu lumayan luas. Dan pastinya jauh lebih hangat karena ada pemanas di antara sela-sela tembok.

Lalu, June? Pria itu sudah tidur bahkan saat kerja bakti masih dilakukan. Ia mendapat dapur sebagai wilayahnya. Ketika yang lain sibuk mengelap, menyapu, mengepel, ia sibuk memilih cewek mana yang akan masuk ke mimpinya.

Namun, karena itulah. Di pagi yang cerah ini, June terbangun lebih awal daripada yang lain. Di pukul tujuh pagi, ia sudah meregangkan badan. Menguap lebar sebelum berjalan ke arah ruang tengah.

Matanya yang masih berkaca-kaca efek tidur nyenyak memperhatikan para Human satu per satu. Ia menggelengkan kepala melihat gaya tidur para Human yang aneh.

June bahkan merasa ngeri melihat gaya tidur Lisa dengan posisi handstand.

Tapi, sepertinya ada yang aneh.

"Mina, Eunha, Jihyo, Rose, Lisa, Jiho, Yuju, Dokyeom, Mingyu, Jungkook, Yugyeom, Bambam, Eunwoo," June mengerjapkan matanya. "Kalau sama gue, kenapa cuma ada 14 anak?"

Ia menghitung sekali lagi dan tak ada perubahan tentang itu. Seketika pikirannya mulai terisi dengan hal-hal negatif.

Barangkali dua orang itu menghilang diculik alien, atau tidak betah makannya minggat, atau malah tinggal di rumah Budhe dan melaporkan hal yang tidak-tidak.

Oh, no! Kaset gue belum semuanya gue tonton! Jangan sampai Budhe tahu tentang itu!

Ia ingin membangunkan human yang lain. Namun, "Kasihan lah kalau gue bangunin mereka sekarang. Tidurnya pules gitu. Semisal gue yang dibangunin pas lagi pules-pulesnya udah gue tenggelemin itu orang."

Tapi, siapa dua orang yang hilang?

June mulai mengabsen tiap-tiap orang berdasarkan kamar mereka. Dan jawaban pun didapat. Jaehyun dan Chaeyeon tidak ada ditempat mereka sekarang. Lalu, ia menghela napas lega.

"Jaehyun sama Chaeyeon nggak mungkin lapor-lapor ke Budhe. Mereka kan normal, nggak kayak yang lain."

Kemudian ia terdiam.

"Gue juga normal. Jadi, cuma kita bertiga yang normal di sini."

Untung saja para Human belum bangun. Kalau bangun, entahlah akan dibuang kemana June setelah ini.

June mulai berkeliling asrama. Ia melihat asrama yang sudah bersih, kinclong, bebas dari debu. Langkahnya mulai terarah. Ia menuju ke bagian depan. Membuka pintu asrama dan menyibak tirai-tirai yang menutupi jendela besar.

Biar mampus itu human yang lain. Lagi tidur kena sinar matahari.

Saat ia berbalik, ia melonjak kaget. Mendapati sebuah gulungan di atas sofa. "Coba saja ini film horor, gue buka tuh selimut, yang ada cuma udara."

L O C K S R A M A | 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang