Hari Kesepuluh : Chaeyeon, ada yang salah hari ini?

672 63 3
                                    

Pagi itu, di sebuah kamar bercat abu-abu, seorang gadis berambut hitam panjang terdiam di depan cermin riasnya. Ia menatap ke arah jendela yang tirainya berkibar. Gadis itu beranjak menuju sofa yang ada di dekat jendela itu.

Ia meringkuk di sana. Sampai sebuah suara menyadarkannya.

"Chae, kamu udah bangun?"

Itu Mina.

Chaeyeon mengangkat kepalanya lalu menggeleng sambil tersenyum kecil. Seharusnya Chaeyeon menjalani hari ini dengan bahagia. Tapi, karena semalam . . .

Ah, iya semalam.

Chaeyeon melihat Mina yang beranjak menuju kamar mandi. Dari awal mereka masuk asrama, teman satu kamar Chaeyeon adalah Jiho. Perempuan itu tiba-tiba berkata kalau ia akan tidur di kamar Jihyo. Bertukar dengan Mina.

Itu pun Jiho mengatakannya dari chat. Bukan langsung di depannya. Saat ia menghampiri kamar Jihyo, Jihyo tidak mengizinkannya. Memang semua Human perempuan tidak Jihyo izinkan bertemu Jiho terlebih dahulu.

Tapi, setelah satu tahun berteman baik rasanya aneh.

Ia menghela napas. "Mending siap-siap buat sarapan." Toh, ia juga ada kegiatan belajar dengan Jaehyun pagi ini.

Memang, selama universitas mereka libur, Chaeyeon yang rajin berangkat memutuskan meminta tutor pada Jaehyun. Dengan begitu, harapannya saat ujian nanti ia tidak tertinggal materi.

Chaeyeon dan Mina bersama-sama keluar dari kamar. Percayalah, Jiho tidak tanggung-tanggung untuk pergi dari kamarnya. Ia bahkan membawa alat mandi dan baju padahal kamar tidur mereka dengan Jiho berdampingan.

Saat melewati pintu kamar Jihyo yang terbuka, Chaeyeon tak lekas pergi. Dari celah, ia bisa melihat Jiho yang berusaha keras memakai bedak untuk menutupi matanya.

Jiho, gue ada salah sama lo?

Karena yang Chaeyeon rasakan sekarang adalah Jiho menghindarinya. "Gue harap gue bisa ngobrol sama lo, Ho, di lantai bawah nanti," katanya dengan pelan.

Chaeyeon menghampiri Mina yang menunggu di depan tangga. Sambil berjalan turun ke bawah, mereka melihat situasi Asrama Merkurius yang jauh lebih suram ketimbang kuburan.

Ini bukan jenis atmosfer yang baik.

Semenjak kejadian Jiho menangis, jam malam Asrama Merkurius tiba-tiba berubah lebih cepat. Biasanya mereka bisa tidur di atas jam sebelas. Namun, tadi malam Jihyo menyuruh mereka semua tidur jam sembilan.

Dan sekarang pun, suasana menjadi canggung.

Pagi ini para Human sudah duduk di depan televisi yang menayangkan acara kartun. Beberapa kali mereka tergelak karena ucapan dan tindakan konyol si tokoh kartun.

Hingga beberapa menit kemudian.

Suasana menjadi sepi, dingin, angker, ketika Jihyo dengan Jiho mengikuti di belakangnya turun ke lantai bawah. Tahu rasanya waktu lagi sendiri tiba-tiba lampu kedap-kedip padahal nggak ada yang mencet? Nah, itu rasanya.

Mereka berusaha fokus pada kartun di depan bukan penasaran dengan kondisi Jiho. Karena jelas, perempuan itu akan sakit hati.

L O C K S R A M A | 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang