Hari Keempatbelas : Bambam, gue nggak merokok lagi!

585 57 1
                                    

Siang itu Eunha jalan-jalan kecil ke arah dapur. Ia melihat Jihyo yang sedang bereksperimen membuat pie susu. Dari kemarin malam sampai dengan siang ini, Jihyo masih mogok bicara dengan mereka. Paling-paling ia jawab pakai dehaman.

Seperti sekarang.

"Ji, gue orang pertama yang nyobain pie susu, ya," katanya sambil diimut-imutkan.

Tak ada jawaban.

"Ji, gue ngidam pie susu dari kemarin. Jadi, gue dapat porsi lebih, ya."

Masih tidak ada jawaban, saudara-saudara.

"Ji—"

"Hm."

"Yes! Jihyo baik banget," katanya lalu pergi meninggalkan Jihyo yang hidungnya megar-megar kayak banteng.

Jihyo mendengus. Eunha itu memang orang paling menyebalkan selama satu tahun dia hidup di sini. Coba saja. Giliran yang lain ia jawab pakai 'Hm' pasti mereka menyerah. Giliran Eunha, ia yang menyerah.

Jihyo menghentikan tangannya mengaduk adonan. Ia melihat sekeliling asrama. Ia tidak betah hanya diam tanpa berbicara. Mungkin sebentar lagi, setelah mereka semua berbaikan, ia bisa kembali seperti dulu.

• • •

Saat ini, Rose masih melanjutkan tugasnya di kamar. Yuju dan Dokyeom bisa saja bekerja sama membuat tugas mereka. Tapi, tidak dengannya. Mereka berbeda kelas dan Rose sendiri lebih santai mengerjakan sendiri ketimbang bersama-sama.

Semenjak malam itu, ia tak hanya menghindari June tetapi juga mematikan semua media sosial di ponselnya. Itu sudah seharusnya ia lakukan.

Terakhir kali ia mengangkat telpon, June mengajaknya pacaran. Kalau seandainya June nelpon lagi, semoga dia nggak ngajak Rose menikah.

Memikirkan June menikah dengannya . . .

Ewh!

Rose bergidik ngeri. "Kenapa juga dulu gue mau pacaran sama itu anak?"

Oh, iya. Soalnya dia keren.

Sekarang Rose menyesal kenapa dia berpikir June itu keren. Setelah melihat sifatnya selama di Asrama Merkurius, melihat kegiatannya bersama para Human yang lain, Rose baru sadar . . .

"June nggak pernah toxic waktu ngomong sama gue."

June bisa saja toxic ke yang lain, maki-maki nggak jelas kayak orang kesetanan. Tapi, June tidak pernah mengatakan hal kasar itu tepat di depan wajahnya. Kalau di depan wajahnya yang akan June katakan adalah . . .

"Sayang . . ."

Ewh! Ewh! Jijik! Jyjyyyyyck! Jangan biarin June ngomong itu jijiiiiik!

Sekarang Rose goyang-goyang mirip banci ngelirik om-om ganteng.

Namun, mengingat apa yang Jihyo katakan semalam . . .

"Gue cuma mau kalian nyelesein masalah kalian."

"Lo juga tau, kan. Orang yang bisanya ngehindar itu pengecut."

L O C K S R A M A | 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang