01 : Prolog

476 92 41
                                    


Cuaca sedang mendung di luar sana. Tetes demi tetes air hujan telah jatuh ke permukaan tanah. Semilir angin yang menyejukkan ditambah dengan guru fisika yang menjelaskan rumus di depan kelas dengan bisikan sukses membuat penghuni kelas 10 IPA 2 di SMA Pelita memejamkan mata.

Berbeda dengan Azam, demi mengusir rasa kantuknya, ia dengan sengaja menarik ujung kerudung yang sedang dipakai oleh siswi di depannya. Tingkah jahil Azam sukses membuat siswi tersebut berbalik badan dan mengerucutkan bibirnya, seraya berkata " Ihh Azammm! Ngga lucu tau. Nih liat jilbab aku berantakan."

Demi melihat siswi tersebut mengeluh, Azam pun tertawa. "Idih, siapa yang ngelucu?"

"Nyebelin! nyebelin! nyebelin! Azam nyebelinn" Siswi tersebut menggembungkan pipinya. Pipi yang awalnya penuh lemak itu kini terlihat semakin chubby di mata Azam.

Tanpa sadar, tangan Azam kini tengah mencoba meraih gumpalan lemak di pipi siswi tersebut. Belum sempat tangan Azam mendarat di pipi siswi tersebut, tangannya telah ditepis kasar.

"Eh, bukan mahram! Jangan mulai deh. Ingat peraturannya! Ja-Ga Ja-Rak Aa-Man!" Ujar siswi tersebut dengan penekanan di kalimatnya.

Mendengar hal tersebut, Azam menyunggingkan senyum jahilnya dan berkata "Berarti kalau udah jadi mahram, boleh kan?"

"Iya boleh lah"

Azam menyeringai lalu bertanya "Emang mau?"

"Ya mau lah." Ujar siswi tersebut sambil memperbaiki kerudungnya.

Ups, apa yang siswi tadi bilang? Menyadari bahwa ia keceplosan ia dengan segera membalikkan tubuhnya demi menyembunyikan semburat merah di pipinya. Ia benar benar malu sekarang ini.

Merasa aneh dengan gelagat siswi tersebut, Azam kembali menarik ujung kerudung siswi tersebut dan berkata "Kamu tunggu aja, nanti kita bakalan jadi mahram kok."

Tak bisa dipungkiri, kini hati siswi tersebut berdebar tak karuan. Siswi itu berharap hujan semakin deras hingga suara derasnya dapat meredam suara debaran jantungnya.

Merasa diabaikan, Azam pun berhenti menatap punggung siswi tersebut. Ia menenggelamkan kepalanya ke atas meja mencoba mengalihkan perhatiannya dengan memejamkan mata berusaha untuk tidur hingga sepotong memori tersebut muncul secara tiba tiba.

Flashback On

"Nih buat kamu, thanks udah nolongin aku. Maaf ya karena aku kamu jadi di hukum deh." Ujar seorang gadis kepada Azam seraya menyodorkan sekotak susu cokelat.

"Eh iya sama sama. Ah ngga usah, susunya buat kamu aja. Aku lagi puasa Senin hehe." Tolak Azam.

"Oh gitu, yaudah buat buka nanti aja." Gadis tersebut kembali memaksa.

Azam melirik sekotak susu tersebut, lalu melirik ke arah gadis yang tengah menyodorkan sekotak susu kepadanya. Bukan tanpa alasan, gadis tersebut memberi Azam sekotak susu karena ia ingin membalas kebaikan azam.

Ketika apel pembukaan MOS pagi tadi dimulai, azam tak sengaja memperhatikan gadis yang berdiri disampingnya yang dari tadi tampak gelisah. Awalnya ia tak peduli, tetapi pada saat kakak pembina MOS memeriksa ke dalam barisan guna memeriksa kelengkapan atribut, ia baru sadar bahwa gadis disampingnya ini tak memakai topi bola yang merupakan salah satu atribut MOS. Melihat kakak pembina yang semakin dekat ke arah mereka, Azam tanpa pikir panjang melepas topinya dan memakaikannya kepada gadis tersebut. Dan alhasil Azam dihukum bersama siswa lain untuk membersihkan lapangan.

"Hei, haloo. Nih susunya" Gadis tersebut melambaikan tangannya ke wajah Azam lalu kembali menyodorkan sekotak susu tersebut.

"Eh i-iya makasih loh susunya hehe." Azam mengambil kotak susu tersebut.

"Iya sama sama."

"Eh kok bisa sih ga bawa topi bola? Kan kemaren kemaren udah diingetin sama Kakak Osis." Tanya Azam.

"Iya tadi pagi lupa, soalnya buru buru hehe." Balas gadis tersebut.

"Oh, eh btw belum kenalan, Azam Fathani. Boleh di panggil Azam aja." Ujar Azam sembari mengulurkan tangannya.

Gadis tersebut melirik tangan Azam yang melayang di udara. Lalu ia menumpukkan kedua tangannya seraya berkata "Maaf sebelumnya, bukan muhrim hehe. Azzahra Putri Humairah."

Flashback Off

Iya, nama siswi tersebut adalah Azzahra Putri Humairah. Cewe yang berhasil membuat Azam memprioritaskan dirinya.

0o0

Maret, 2020

I Love You, Princess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang