04 : Ngambek!

181 74 22
                                    

Bel istirahat sudah menggema ke seluruh penjuru SMA Pelita. Siswa siswi mulai berhamburan di sepanjang koridor sekolah untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut atau sekedar nongkrong. Tak terkecuali kelas 10 IPA 2 yang ketika bel berbunyi mereka langsung bersorak riang bahkan ada siswa yang langsung nyelonong keluar, padahal guru masih di dalam kelas. Kini kelas tersebut hanya menyisakan beberapa orang saja. Putri dan Azzam lah salah satunya.

Putri menengok ke belakang, lebih tepatnya ke meja Azzam. Lantas bertanya, "kok ngga kekantin?"

Azzam yang sedari tadi fokus ke game online yang berada di handphone miliknya pun kini beralih menatap ke arah Putri dan bertanya balik, "kamu sendiri kenapa ngga kekantin?

Putri kini benar benar membalikkan tubuhnya sepenuhnya menghadap Azzam. Ia menatap Azzam dengan wajah datar. "Kan aku duluan yang nanya, Azzam!"

Azzam hanya mengedikkan bahunya. Kembali beralih kepada game miliknya. Pura pura acuh, padahal hatinya saat ini sedang loncat loncat kegirangan. Entahlah, Azzam pun tak tau mengapa hatinya tidak bisa di ajak negosiasi untuk diam saat ini.

"Ihh, ngeselin banget sih Azzam!" Putri membalikkan lagi tubuhnya menghadap ke depan.

Azzam mengangkat kepalanya, terukir jelas lengkungan kecil di wajahnya. Terlintas ide untuk menggoda Putri. "Ngeselin tapi ngangenin, kan?"

Putri yang mendengar hal tersebut langsung menunduk untuk menyembunyikan semburat merah di pipinya. Kini ia menenggelamkan seluruh wajahnya ke meja seraya bilang, "bodo amat!"

Azzam tertawa setelah mendengar kalimat tersebut. Baru kali ini Azzam mendengar Putri berucap seperti itu.

"Cie yang ngambek." Ejek Azzam sambil mendorong pelan bangku yang kini tengah Putri duduki.

"Cie yang diambekin." Balas Putri yang masih menenggelamkan wajahnya. Masih berusaha menyembunyikan wajah merahnya.

Azzam kembali terkekeh memamerkan deretan gigi putihnya. Ia sedang mencari akal untuk membuat Putri ngga ngambek lagi. Tak butuh waktu lama bagi Azzam, kini ia sudah tau harus berbuat apa. Ia dengan langkah seribu berlari ke luar kelas menuju kantin.

Putri yang sadar akan perginya Azzam pun mendongak, menatap ke arah pintu kelas. Ia mengerenyitkan dahi. Mulai muncul pertanyaan di benak Putri. Azzam mau kemana? Kok pergi ngga bilang bilang? Entahlah, putri kini kembali menenggelamkan wajahnya ke atas meja menahan lapar. Ya, pagi tadi Putri buru buru hingga akhirnya ia lupa dengan uang jajannya.

Tak lama kemudian, Azzam kembali dari kantin dengan membawa kantong kresek putih yang berisi berbagai makanan ringan yang kebanyakan berbahan cokelat. Mulai dari choki-choki, chocolatos, diarymilk, kue brownis, donat, susu cokelat, dan masih banyak lagi.

Azzam memberikan sekantong makanan ringan tersebut kepada Putri dan dibalas dengan kerenyitan oleh Putih.

Azzam yang mengerti dengan kode yang diberikan Putri menjawab, "buat kamu, jangan ngambek lagi. Coba buka deh. Jangan ngga dimakan ya! Awa lho kalo ada sisa. Mumbazir nanti."

Tak perlu disuruh dua kali, Putri langsung membuka ikatan kantong kresek tersebut dan mengeluarkan isinya. Azzam yakin setelah ini Putri pasti ngga ngambek lagi, tapi tebakan Azzam keliru. Mata Putri berkaca kaca menahan tangis.

Azzam yang kaget langsung bertanya, "eh Put, kenapa? Kamu ngga suka? Hei jangan nangis."

Putri menggeleng lemah lalu ia berlirih, "kamu mau bikin aku tambah gendut?"

Kekhawatiran Azzam sirna dalam sekejap berubah menjadi gelak tawa. "Eh akhirnya nyadar kalo ge-"

Ejekan Azzam terpotong karena Putri memberikan tatapan tajam kepada Azzam.
Azzam yang serba salah akhirnya terdiam sejenak lantas bertanya, "Jadi kamu gasuka makanannya?"

"Suka! Suka banget malah! Tau aja makanan favorit aku! Makasih loh ya." Ujar Putri seraya melahap kue brownis.

Azzam hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah konyol Putri.

"Kamu ngga makan?" Tanya Putri sambil membuka bungkus chocolatos miliknya dan dibalas dengan gelengan.

"Lho kenapa?" Tanya Putri lagi sambil mengunyah chocolatos.

"Lagi puasa Kamis hehe." Balas Azzam.

Putri mengernyitkan dahinya lantas membeo, "lagi puasa kamis?"

"Iya."

"Jangan becanda deh." Putri menghentikan aktivitas makannya.

"Lho siapa yang becanda? Habis kita chattingan semalem, aku langsung sahur."

"Zam ..." Panggil Putri.

"Iya Put?" Azzam menautkan alis tebalnya.

"Ini hari Rabu."

Azzam yang kaget dengan pernyataan Putri langsung melihat kalender yang berada di handphone nya dan benar saja, hari ini hari Rabu.

Putri yang melihat perubahan ekspresi dari Azzam pun menahan ,tawa. Putri pun memastikan sekali lagi. "Serius kamu puasa hari ini?'

Azzam mengangguk.

Tawa Putri pecah saat itu juga. "Sama apes dong kita."

Azzam memandang Putri penuh tanya. Apa maksudnya? "Ha? Sama sama apes gimana?"

"Iya, aku tadi pagi abis sholat subuh ketiduran, nah pas bangun udah jam enem setengah, kaget dong, jadi buru buru deh. Sampe lupa minta uang jajan." Jelas Putri dan di balas dengan kekehan Azzam.

"Sama sama apes haha." Mereka berdua tertawa bersama.

0o0

Maret, 2020

Apasih? Part gaje_-

I Love You, Princess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang