09 : Ayah

121 49 19
                                    

Gadis berpipi tembem itu kini sedang berada di dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berpipi tembem itu kini sedang berada di dalam kamarnya. Duduk di kursi depan meja belajarnya sembari membalas pesan yang dikirimkan oleh Azzam. Ia tersenyum ketika Azzam mengirim pesan gombal kepadanya.

Mereka masih saling balas membalas pesan sampai tiba tiba Putri meracau, "kok pengen makan sate, ya?"

Putri mengirim pesan kepada Azzam, berharap Azzam akan memebelikan sate kepadanya.

Putri: Zam

Baru beberapa detik ia mengirim pesan, Azzam langsung membalas chat tersebut.

Azzam: knp?

Ia melirik jam alarm nya, sudah jam sembilan setengah. Dengan ragu ragu, ia mengetik pesan untuk Azzam

Putri: laper, Zam

Putri: Pengen makan satee

Putri: beliin ya😋

Azzam: Astagaaa incess!

Azzam: Anak siapa sih kamu? Kok makan terus kerjaannya?

Putri: Anak pak umarrr!😒

Azzam: lagian udah malem juga

Putri: yaudah gajadi deh.

Putri: aku tidur dulu ya... Bye

Putri segera keluar dari aplikasi berwarna hijau tersebut, ia menghembuskan nafas panjang. Ada rasa kecewa di benaknya. Ia meletakkan handphone nya di samping tempat tidurnya, lantas segera merebahkan tubuhnya ke kasur. Ia memejamkan matanya dan dengan waktu sekejap ia sudah terlelap.

Sepertinya baru beberapa menit ia memejamkan mata, ia terbangun karena ada suara panggilan masuk.

"Azzam..." Lirihnya ketika mendapati nama Azzam tertera di sana. Dengan ragu ia mengusap ke atas tombol hijau tersebut dan mendekatkan handphone nya ke telinganya.

"Assalamualaikum, kenapa, Zam?" Tanya Putri.

"Waalaikumsalam, ini put aku udah di depan rumah kamu." Jawab Azzam dari seberang sana.

Putri yang kaget dengan segera menjauhkan handphone nya dari telinganya lantas mematikan panggilan tersebut. Ia dengan segera beranjak dari tempat tidurnya, mengambil jilbab dan memakainya. Ia tergopoh gopoh keluar dari kamar menuju ke pintu depan.

Setelah sampai di teras rumah, ia mendapati Azzam dengan motor matic nya sedang menunggu di depan pagar. Azzam menunduk sambil melihat ke arah layar handphone nya. Tangan kirinya memegang satu bungkusan plastik berwarna putih.

I Love You, Princess!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang