Hari ini Pak Bambang, guru Bahasa Inggris yang seharusnya mengajar di kelas 10 IPA 2 di SMA Pelita ngga masuk, JamKos.
Sekarang kelas 10 IPA 2 lagi gelar konser dadakan. Meja meja ada yang di berantakin lalu di susun kayak panggung di depan kelas. Bangku di taro di depan buat pijakan. Papan tulis di coret coret di jadiin spanduk konser dengan tulisan "Konser Asoy" di bagian bawahnya di tambah tulisan "Joget bareng Gotik"Masih inget Rasya? Rasya cewe bar-bar yang terkenal dengan mulut pedesnya itu naik ke atas panggung 'abal-abal' tersebut diikuti dengan Yana yang lagi megang botol air hasil minjem, Udin yang bawa kursi, Fikri dan Nurdin yang ngebawa sapu.
Backsound lagu Zaskia Gotik yang berjudul 'satu jam saja' yang berasal dari handphone mulai terdengar ke setiap sudut ruang kelas. Fikri dan Nurdin mengangkat sapu dan mulai memainkannya seperti sedang memainkan gitar tapi ngga ada suaranya. Udin duduk bersila sambil mukul mukul kursi. Yana mulai mendekatkan botol biru tersebut ke bibirnya dan mulai bernyanyi. Rasya? Gausah ditanya. Sekarang dia lagi joget. Awalnya dia joget gaya Goyang Itik tapi lama kelamaan goyangannya berubah menjadi seperti orang kerasukan.
Anak kelas tertawa terbahak bahak menyaksikan Rasya joget yang seperti perpaduan antara orang gila dan orang kesurupan. Ada juga yang ikut joget, bahkan Dika udah ikut naik ke panggung buat nyawer. Tapi ngga lama, Dika udah di seret turun oleh pacarnya. Azzam yang sekarang sedang duduk di bangkunya Fahri hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelas yang super ajaib ini. Ia kemudian memandang Putri yang sedang tertawa.
"Anjirr, eh subhanallah, manis banget ciptaanmu yang satu ini ya rabb." Gumam Azzam. Ia lalu melirik ke bangku yang berada disebelah Putri yang kosong. Azzam dengan segera menghampiri Putri dan duduk disebelahnya.
Putri yang sadar bahwa ada orang yang sedang duduk disampingnya menoleh dan langsung kaget setelah mendapati orang yang selama ini selalu ada di dalam do'anya kini sedang berada disampingnya. Putri pun bertanya dengan intonasi yang sedikit mengusir. Ya, gimana dia ngga ngusir, coba? Orang pemicu detak jantungnya ada di sampingnya saat ini. "Ehh, siapa yang ngijinin kamu duduk disini?"
Azzam menoleh, ia lalu dengan santainya menjawab, "dengan ijin Allah."
Putri terdiam, lalu ia meralat ucapannya tadi. "Bukan itu maksudnya, kok kamu duduk disini?"
"Ya gapapa, Kan? Orang kursinya juga kosong."
"Kan dibelakang banyak kursi kosong." Putri menoleh kebelakang menunjuk menggunakan dagunya.
"Di belakang gaada kamunya. Aku maunya kan sama kamu." Perkataan manis Azzam tadi sukses membuat Putri salah tingkah.
"Boleh, kan?" Tanya Azzam.
"Bolehh, tapi jangan deket deket. geseran sana!" Suruh Putri.
"Kenapa?" Tanya Azzam lagi.
'Nanti aku salting kalo deket sama kamu, trus baper lagi deh.' Jawab Putri dalam hati. Tapi yang di jawabnya adalah, "Bukan mahram, Azzam!"
"Iya iya iya, bawel." Azzam menggeser kursinya dan Putri hanya mengacungkan jempolnya.
Mereka melanjutkan acara nonton konsernya hingga Azzam tiba tiba nyeletuk, "eh, aku mau nyanyi ah,"
Putri menautkan alisnya, "emang kamu berani?"
"Ya, beranilah." Azzam menyombongkan diri.
Tepat setelah itu, Yana dkk selesai nyanyi. Azzam maju ke depan dan meminta mereka turun agar ia bisa naik ke atas panggung. Setelah mereka turun, Azzam langsung naik, tak lupa ia memegang sapu untuk dijadikan gitar gitaran.
"Hari ini, gue mau mempersembahkan lagu untuk orang yang gue sayang." Ujarnya dan dibalas dengan sorakan "Cie" oleh teman temanya. Sekilas Azzam melirik Putri yang pipinya merah padam.
Azzam mulai menyanyikan lagu berjudul "Surat Cinta Untuk Starla" oleh Virgoun dengan penuh penghayatan. Saat ia menyanyi, pandangan matanya tak lepas dari Putri. Hingga akhir lagu pun matanya masih tak mau lepas dari Putri yang kini wajahnya seperti kepiting rebus. Putri rasanya ingin berteriak senang sekencang kencangnya namun ia tahan.
Lengkungan manis tercetak di wajah Azzam ketika ia sedang menyanyi dan disambut tepukan serta sorakan oleh anak kelas.
"Udah udah, Bucin lu! Sono turun!" Rasya mendorong paksa tubuh Azzam.
Kini Yana, Rasya, dkk sudah kembali ke atas panggung, lantas mulai menyanyikan lagu "1000 alasan".
Azzam pun pergi ketempat duduk samping Putri dengan lengkung senyum yang masih tercetak jelas di wajahnya.
"Gimana? Bagus ngga?" Tanya Azzam ke Putri setelah ia menghempaskan pantatnya ke kursi.
"Lumayan sih" Jujur Putri. Memang sih, suara Azzam ngga bagi bagus amat tapi suaranya mampu membuat Putri terhipnotis.
Azzam nyengir, "itu lagu buat kamu lho."
Pernyataan Azzam tadi membuat Putri ingin berteriak sekencang kencangnya. Putri seperti di bawa terbang dibuatnya.
"Mm ...Put?" Panggil Azzam.
Putri menoleh.
"Kamu mau ngg-" Kalimat Azzam terpotong oleh Yana yang menjerit histeris dari atas panggung.
"WOY! LO KALO JOGET LIAT LIAT DONG! LO JOGET APA KESURUPAN! SAKIT KAKI GUE LO INJEK!" Kata Yana sambil membuka sepatunya.
"Aelah lebay lu, orang gue kepencet dikit doang mah. Ayok lanjot kita joget." Kata Rasya.
"LEBAY LO BILANG? LIAT KAKI GUE LECET TAU NGGA?! KALO PATAH GIMANA?" Ujar Yana kesal.
"LO KOK NYOLOT SIH?!"
"ELOO YANG NYOLOT!"
"Dandanan kayak cabe kampung aja lebay!" Rasya mulai ngeladenin si Yana.
"Eh jaga omongan lu ya! Daripada lo? Jadi cewek kok tingkah nya kok agresif!" Yana berkacak pinggang.
"Daripada lo! Udah kayak tante girang lo! Itu bedak ato sagu?!"
Mereka mulai adu mulut lalu mulai main jambak jambakan rambut. Gaada yang berani melerai mereka. Malah ada yang sempat sempat bikin instastory. Ada yang nyorak dukung si Rasya ataupun mendukung Yana. Kini konser yang berjalan damai pun berubah menjadi arena jambak rambut hingga akhirnya guru BK datang.
"YANA! RASYA! DAN KALIAN SEMUA IKUT IBU KE RUANG BK!"
0o0
Maret, 2020
Kira kira ada yang tau Azzam mau bilang apa?🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Princess!
Teen Fiction"Mana ada Princess yang pipinya kayak bakpao?" Azzam dan Putri harus merahasiakan hubungan mereka berdua kepada semua teman temannya tak terkecuali para guru dan orang tua mereka.. Terkhususnya ayah Putri. Hubungan yang awalnya manis dipenuhi canda...