"MISS Erlin!"
Panggilan itu membuat miss Erlin yang sedang berjalan di koridor sendirian menghentikan langkah kakinya, ia kemudian menolehkan kepalanya ke belakang.
Ravan-cowok yang memanggil miss Erlin barusan itu langsung menghampiri kepala sekolahnya tersebut.
"Ya, Ravan? Ada apa?" Tanya miss Erlin ketika Ravan sudah berdiri di depannya.
"Sebelumnya saya minta maaf miss, hari ini nenek saya tidak bisa hadir di acara rapat. Di karenakan beliau tinggal di luar negeri. Sehingga saya tidak bisa langsung mengundangnya hari ini, membutuhkan beberapa hari agar nenek saya bisa datang." Tutur Ravan membuat miss Erlin memandangnya lama.
Ravan itu hanya mempunyai seorang nenek. Tetapi neneknya itu tinggal di luar negeri. Sehingga ketika kemarin Ravan mendapatkan undangan rapat yang mengharusnya orangtua atau walinya datang saat keesokan harinya, Ravan tidak bisa melakukan hal itu.
"Apa kamu tidak mempunyai orang dekat di sini?" Tanya kepala sekolah cantik tersebut.
Ravan menggelengkan kepalanya, membuat keheningan mulai menyelimuti mereka berdua.
Bukan apa-apa, rapat hari ini sangat penting dan harus sekali di hadiri oleh orangtua atau wali murid yang sudah terpilih sebagai bagian dari murid Golden Class. Sehingga sekarang, miss Erlin sedang memikirkan cara apa yang harus dilakukannya.
"Saya akan menjadi walinya."
Ucapan seseorang membuat Ravan dan miss Erlin menoleh ke arah belakang, dan mereka menemukan seorang pria tinggi berbadan tegap berdiri di sana.
Miss Erlin yang melihat siapa dia, menatapnya dengan tidak percaya. "Kak Juna?!"
Juna memberikan senyuman lebar kepada miss Erlin, dia mengulurkan tangan untuk mengajaknya bersalaman. "Hai, Erlin. Lama enggak ketemu, apa kabar?"
Erlin masih menatap Juna seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Membuat Juna terkekeh pelan di tempatnya.
"Saya baik-baik saja. Bagaimana dengan kak Juna?" Jawab Miss Erlin seraya menerima jabatan tangan yang diulurkan Juna sebelumnya.
"Saya juga baik." Balas Juna seadanya, "waah... Saya enggak percaya, ternyata kamu jadi kepala sekolah di Selion High School, ya?" Ia melepaskan jabatan tangannya.
Miss Erlin hanya menampilkan senyumannya, "saya memang ingin berlama-lama di sekolah ini. Sehingga pada awalnya, saya mencalonkan diri sebagai tenaga pengajar. Namun saya juga tidak menyangka karena dapat diangkat menjadi kepala sekolah di sini." Jelasnya membuat Juna tersenyum, ikut bangga dengan pencapain adik kelasnya itu.
"Kak Juna, ada keperluan apa datang ke sini?" Tanya miss Erlin kemudian.
Juna terkekeh pelan, "saya akan menghadiri rapat, sekalian melepas rindu juga. Saya cukup merindukan suasana sekolah soalnya."
Setelah mengatakan kalimat itu, Juna pun menolehkan kepala ke arah Ravan. Ia kemudian menyodorkan tangannya kepada Ravan untuk mengajak dia berkenalan.
"Saya Juna. Kamu sedang mencari wali 'kan? Tidak apa-apa, saya siap untuk menjadi wali kamu." Ujarnya diiringi senyuman ramah.
Ravan menerima jabatan tangan itu, "saya Ravan." Ia kemudian menatap Juna dengan tatapan tidak mengenal. Sebenarnya Ravan terkejut saat Juna bilang dia akan menjadi walinya.
Padahal Ravan tidak mengenalnya sama sekali. Tetapi mengapa pria di sampingnya itu menawarkan diri?
"Sebentar, kalau kak Juna ke sini untuk menghadiri acara rapat... berarti kak Juna sudah mempunyai seorang anak?" Tanya miss Erlin membuat perhatian Juna kembali teralih kepadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/217385633-288-k196098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selion High School (COMPLETE)
Misterio / SuspensoSELION HIGH SCHOOL Sekolah yang penuh dengan kejutan bagi Cassie. Memiliki kisah misteri yang membuat Cassie penasaran sendiri. Cassie heran dengan sekolahnya ini, karena tempat itu mempunyai kelas khusus yang katanya penuh dengan misi. Tidak ped...