"NAMA gue Cassie Zovania, lo?"
"Aku Mila Lanasya. Salam kenal ya, Cassie!"
Cassie tersenyum dan mengangguk ceria. Hari ini ia mendapatkan banyak teman baru di dalam kelas barunya ini. Untuk pertama kalinya, Cassie berada di dalam Golden Class.
Yap, hari ini adalah hari pertama kelas mereka dimulai.
Dari tadi Cassie sudah berkenalan dengan banyak orang. Ia sudah berkenalan dengan Mila, Saskia, Gea, Berno, Vito, Bian dan yang lainnya.
Cassie itu tipe orang yang mudah untuk bergaul. Ia sebenarnya baik dan juga ramah, namun entah mengapa masih ada saja yang tidak suka kepadanya.
Seperti Gina, misalnya.
Lihat saja. Sekarang gadis berambut pendek itu berdiri di depan kelas bersama Amanda—teman barunya sambil tebar pesona.
Contohnya saja, saat Auriga bersama Leon masuk ke dalam kelas, gadis itu langsung terlihat ceria dan menyapa Auriga dengan semangatnya.
"Good morning, Auriga! Satu kelas lagi kita." Sapanya sok akrab.
Auriga hanya mengangkat tangannya, menyapa gadis itu tanpa minat. Cowok itu pun langsung pergi menuju kursi yang berada di pojok.
Cassie yang melihat pemandangan itu hanya memutar bola matanya malas. Ia yang duduk di atas meja teman barunya yang bernama Mila itu kemudian turun saat bel berbunyi.
Ia kemudian berjalan menuju kursinya yang terletak di samping jendela yang mengarah ke lapangan basket.
Keadaan kelas mendadak hening, kala seorang pria yang sepertinya umurnya itu sama dengan miss Erlin masuk ke dalam kelas dengan senyuman yang terpampang jelas di wajahnya.
Pria itu berdiri di depan meja guru dan menyimpan buku di sana. Setelah itu, ia berjalan ke depan papan tulis untuk melihat wajah-wajah murid yang baru dilihatnya.
"Selamat pagi, anak-anak!" Sapanya kemudian.
"Pagi!"
"Welcome to Golden Class!" Sambut pria yang berprofesi sebagai guru itu lagi. "Pasti kalian bertanya-tanya siapa saya 'kan? Kalau begitu saya akan memperkenalkan diri." Lanjutnya.
"Nama saya Reno Gradien. Kalian bisa memanggil saya Pak Reno. Mulai sekarang saya akan menjadi wali kelas kalian sampai kalian lulus dari sekolah ini." Jelas guru yang ternyata bernama Pak Reno itu.
"Seperti yang kalian ketahui. Kalian semua adalah murid terpilih. Murid yang layak untuk berada di Golden Class karena kalian mempunyai sebuah kemampuan yang istimewa."
"Saya harap, kalian bisa bekerja sama dengan saya. Tak hanya itu, kalian harus bisa bersosialisasi dan berteman dengan semua orang yang ada di kelas ini. Selain berteman, kalian juga harus bisa bekerja sama, karena mulai sekarang kalian akan terus dipertemukan di kelas ini. Saya harap kalian bisa menjalin hubungan dengan sangat baik."
Penjelasan panjang lebar Pak Reno, membuat semua murid di dalam kelas mengangguk paham. Mereka kembali mendengarkan Pak Reno yang kembali berujar.
"Di sini ada—satu, dua, tiga—oh! Lima belas murid terbaik." Pak Reno tersenyum simpul, "baiklah, sebelum masuk ke materi ada yang ingin di tanyakan?" Tanya Pak Reno kemudian.
Auriga mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"Silahkan, nak." Ujar Pak Reno.
"Bapak sebagai guru apa?" Tanya Auriga penasaran.
Pak Reno terkekeh pelan, "oke, pertanyaan yang bagus,"
"Jadi seperti ini anak-anak. Di kelas ini, kalian tidak akan menemukan pelajaran matematika, fisika, kimia, geografi dan yang lainnya. Tetapi kalian akan bertemu dengan pelajaran olahraga, bela diri, sejarah, seni, musik dan beberapa pelajaran khusus." Pak Reno menjeda ucapannya, "di kelas ini kalian akan dibentuk menjadi murid yang mandiri, teliti, gesit, bertanggung jawab, berpikir cepat dan juga sabar." Paparnya.
"Di sini, bapak sebagai guru yang akan mengajar pelajaran khusus. Oleh karena itu, kalian akan lebih sering bertemu dengan bapak di kelas ini. Bapak harap kalian tidak akan bosan." Pak Reno tersenyum di akhir kalimatnya.
Cassie yang sedari tadi mendengarkan merasa bingung. Sebenarnya tujuan Golden Class ini apa, sih? Dan murid terbaik seperti apa yang dimaksud oleh Pak Reno itu.
"Pak izin bertanya," Cassie mengangkat tangannya.
Pak Reno mengangguk.
"Sebenarnya, mengapa kita terpilih sebagai murid Golden Class?" Tanya Cassie.
Semua orang menganggukkan kepalanya. Seolah-olah Cassie menjadi perwakilan dari mereka semua yang ingin menanyakan hal yang sama.
Pak Reno menepuk tangannya sekali, "nah, di pertemuan hari ini, itu yang akan bapak bahas. Pertanyaan yang bagus—"
"Cassie, Pak." Jawab Cassie seolah tahu kode dari Pak Reno yang ingin mengetahui namanya.
"Nah itu, Cassie. Anak-anak, kalian masuk ke dalam Golden Class itu karena kalian mempunyai kemampuan yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Kalian mempunyai kemampuan yang luar biasa." Tutur Pak Reno membuat semua menatapnya bingung.
"Kemampuan? Kemampuan berbeda? Luar biasa? Maksudnya?" Tanya Leon yang duduk di samping Auriga. Wajah cowok itu menampilkan ekspresi bertanya-tanya.
Pak Reno tertawa. "Baiklah. Kalian pasti bingung 'kan, sebenarnya apa sih kemampuan yang bapak maksud? Kemampuan khusus apa yang sebenarnya kalian punya." Kata Pak Reno.
"Kemampuan yang bapak maksud adalah sebuah bakat terpendam kalian. Bakat tidak terlihat yang bersemayam di dalam diri kalian. Itu bukan bakat biasa, itu adalah kemampuan yang luar biasa."
"Kelas ini bukan untuk murid yang mempunyai kemampuan menyanyi, menari, menulis, menghitung, bukan... bukan kemampuan seperti itu yang Golden Class cari. Kalian ini belum sadar jika sebenarnya kalian itu mempunyai kemampuan istimewa, sebuah kemampuan yang orang lain belum tentu punya." Tutur Pak Reno terdengar misterius.
Ia menjetikkan jarinya, "nah, tugas kalian sekarang adalah mengetahui kemampuan kalian sendiri. Bapak akan memberi waktu selama satu minggu. Setelah itu kalian harus sudah mengetahui kemampuan istimewa apa yang kalian miliki." Kata
Pak Reno membuat murid-murid menatapnya tidak mengerti."Ta—tapi... bagaimana caranya pak?" Tanya Berno—cowok berambut ikal itu terlihat bingung.
Pak Reno tersenyum, "kalian akan menyadarinya sendiri."
●□●
KAMU SEDANG MEMBACA
Selion High School (COMPLETE)
Misterio / SuspensoSELION HIGH SCHOOL Sekolah yang penuh dengan kejutan bagi Cassie. Memiliki kisah misteri yang membuat Cassie penasaran sendiri. Cassie heran dengan sekolahnya ini, karena tempat itu mempunyai kelas khusus yang katanya penuh dengan misi. Tidak ped...