TIM MVB atau tim Mila, Vito dan Berno sedang duduk beristirahat di dekat sebuah batu besar. Mereka bertiga sedang mengisi perut mereka dengan perbekalan yang mereka bawa.
Mereka terlihat akur—tidak—lebih tepatnya Berno dan Mila yang terlihat akur. Sedangkan Vito acuh tak acuh, cowok itu hanya diam menikmati makanannya sambil mendengarkan obrolan Berno dan juga Mila.
"Kita baru ngambil label namanya Amanda," kata Berno. "Itupun karena dia menyerahkan diri." Ia kemudian tertawa.
"Tadi Amanda sendirian sih, jadi dia takut dikeroyok sama kita. Makanya nyerahin diri." Kata Berno lagi.
Mila memusatkan perhatiannya kepada Berno, "terus abis ini kita mau kemana?" Tanyanya.
Vito yang sedari tadi hanya diam, menatap Mila dan Berno bergantian. "Kalau keroyokan, menurut gue itu bakalan lama. Gimana kalau mencar?" Usulnya.
Berno dan Mila menoleh ke arahnya. Lalu mengangguk setuju.
"Kalian cari aja yang masih punya label nama, tapi hati-hati. Mil, kalau bisa lo ngambil yang cewek biar seimbang kekuatannya." Kata Vito lagi.
Mila mengangguk paham.
"Kalau gitu kita mulai, gue ke sebelah utara, Mila ke selatan. Vito, lo ke timur." Ujar Berno yang diangguki keduanya.
Kini mereka bangkit berdiri, Berno kebagian untuk menggendong ransel. Kini mereka semua pun mulai berpencar.
Mila berjalan ke sebelah selatan, sesuai dengan perintah yang Berno berikan. Gadis itu was-was takut-takut ada yang menyerangnya secara tiba-tiba.
Ia terus berjalan memasuki hutan, ia bahkan sudah kehilangan Vito dan juga Berno.
Saat sedang fokus berjalan, tiba-tiba saja kaki Mila tidak sengaja menginjak sesuatu yang rapuh, kemudian gadis itu terjerembab masuk ke dalam sumur kosong yang lumayan dalam.
Mila terperanjat kaget, ia mendongak untuk melihat betapa dalamnya ia terjatuh.
"TOLONG!"
●□●
"Manda, mana label nama lo?"
Amanda yang ditanya oleh Ridan mendongakkan kepalanya. Ia menatap Saskia dan juga Ridan yang kini sedang menatapnya.
"Diambil sama tim MVB." Jujurnya.
Ridan berdecak, "kok bisa sih?! Kalau gini kita bisa kalah!" Sentaknya.
Amanda mendelik, "heh! Gue tuh sendirian, kalau di keroyok gimana?"
"Lo lawan lah!" Ketus Ridan. Ia kemudian terdiam, seperti mengingat sesuatu, "oh iya, lo 'kan enggak bisa bela diri. Payah!" Ujarnya tajam.
Amanda yang di sebut seperti itu menggertak, ia hendak mendorong Ridan namun Saskia menahannya dan menenangkannya.
"Bisa enggak, lo jangan ngomong gitu? Inget! Kita itu teman satu tim, bukan musuh! Lo harus bisa kerja sama bareng kita. Kita bertiga harus kompak dan saling menutupi kelemahan, bukan malah menjatuhkan." Nasehat Saskia yang geram kepada sikap Ridan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selion High School (COMPLETE)
Misterio / SuspensoSELION HIGH SCHOOL Sekolah yang penuh dengan kejutan bagi Cassie. Memiliki kisah misteri yang membuat Cassie penasaran sendiri. Cassie heran dengan sekolahnya ini, karena tempat itu mempunyai kelas khusus yang katanya penuh dengan misi. Tidak ped...