38 • Peraturan Baru

6.2K 1.2K 58
                                    

CASSIE keluar dari ruangan laundry, gadis itu baru saja mencuci pakaian kotornya. Gadis yang memakai sweater berwarna hijau itu menjinjing keranjang pakaiannya, membawanya kembali ke dalam kamar.

Malam hari, memang cocok untuk mencuci. Selain tempatnya sepi, Cassie juga bisa menikmati waktu sendiri.

Saat ini Cassie berjalan kembali menuju kamar asramanya, namun ketika berbelok ia tidak sengaja menabrak seseorang membuat barang yang orang itu bawa terjatuh ke lantai.

Cassie terkejut dan tidak sengaja melihat sebuah botol kecil berisi cairan tergeletak di atas lantai, kemudian ia mendongak untuk melihat siapa yang baru saja ia tabrak.

"Aduh, kak Noah maafin Cassie. Cassie enggak sengaja," Cassie menyimpan keranjang pakaiannya ke lantai, kemudian membantu Noah yang sedang memunguti barang-barangnya yang berupa buku.

Noah tampak terburu-buru, cowok itu kemudian menatap Cassie dan tersenyum ragu, "iya, enggak pa-pa. Hati-hati ya!" Kemudian cowok itu berlalu pergi.

Cassie mengambil keranjang pakaiannya kembali, matanya menatap punggung Noah yang menjauh.

"Kak Noah kok buru-buru banget, ya?" Tanya Cassie pada dirinya sendiri.




●□●




"Apa lo nemuin sesuatu?"

Ravan berjalan ke arah Auriga yang sedang duduk di kursi belajarnya. Cowok itu sedang fokus kepada layar laptopnya, mencari informasi tentang murid-murid Golden Class terdahulu.

"Belum, gue enggak nemu apa-apa. Sumpah ini datanya enggak lengkap." Kata Auriga sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Lagian kita enggak tau, tim RAR itu angkatan berapa." Kata Ravan dan menyimpan cup kopi miliknya ke atas meja, ia melihat layar laptop yang dipenuhi oleh foto-foto murid Selion.

Mereka berdua terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sampai akhirnya seseorang masuk ke dalam kamar Auriga, seorang cowok berwajah putih bersih bak artis Korea tersenyum lebar melihat dua temannya sedang berkumpul.

"Selamat malam, chingu-deul!"

Leon berjalan menghampiri Ravan dan Auriga yang terlihat frustasi. "Kalian kalau nonton enggak ajak-ajak gue, parah!" Omel Leon dan melihat layar laptopnya Auriga.

Auriga menoleh ke arah Leon dengan sebal, "nonton pala lo!" Ketusnya.

"Lagi ngapain sih?" Tanya Leon bingung. "Ini udah malem, loh. Serius amat." Lanjutnya.

"Kata siapa masih siang?" Sinis Auriga.

Leon melirik Auriga, lalu menjitak kepala cowok itu sebal, "sinis banget lo sama gue, minta digaplok!"

"Kita lagi nyari informasi," Ravan menjawab pertanyaan Leon, membuat cowok itu menoleh ke arah Ravan.

"Informasi apa?" Tanya Leon penasaran.

"Akhir-akhir ini kita dapetin sesuatu hal yang aneh, dan menurut gue ini enggak beres." Kata Ravan.

Leon memiringkan kepalanya, dia menatap Ravan butuh penjelasan.

Selion High School (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang