15 • Bersembunyi

7.7K 1.5K 66
                                    

SAAT malam hari, Auriga berdiam diri di dalam kamar asramanya. Cowok yang hanya memakai celana hitam selutut dan kaos abu-abu itu duduk di atas kasurnya sambil mengotak-atik layar laptopnya.


Jarinya sangat lihai saat mengetik di atas keyboard, terlihat sekali jika ia sudah sangat terbiasa mengoperasikan benda tersebut.

Entah apa yang sedang cowok itu lakukan, namun yang pasti pemuda yang rambut hitamnya sedikit berantakan itu sesekali menggaruk pelipisnya karena bingung.

Lalu tak berselang lama seseorang mengetuk pintu kamarnya secara tiba-tiba. Saking fokusnya kepada layar laptop miliknya, Auriga hanya berseru, "masuk!"

"ANNYEONG, CHINGU!"

Seorang cowok yang mempunyai kulit putih bersih dan wajah bak artis Korea, membuka pintu dengan wajah yang sumringah. Berharap orang yang ada di dalam kamar akan merespon dengan ekspresi yang sama.

Tetapi nyatanya tidak.

Hal itu membuat Leon mendesah kecewa karena melihat Auriga sedang fokus melihat layar laptopnya.

"WOY! NONTON ANU LO YA?!" Teriak Leon dan berlari ke arah kasurnya Auriga.

Tanpa rasa malu, cowok berkulit putih itu melompat ke atas kasur yang empuk membuat Auriga dan laptopnya terlempar ke atas akibat lompatan Leon yang lumayan dahsyat.

"Bangsat!" Maki Auriga.

Leon dengan sifat bodo amatnya langsung merebut laptop Auriga. "Enggak ajak-ajak lo kalau nonton," ujarnya dan melihat layar laptop yang menampilkan beberapa foto.

Auriga dengan perasaan kesalnya menggeplak kepalanya Leon, "ni monyet satu pikirannya bokep mulu!"

Leon mengusap-usap kepala bagian belakangnya yang malang.

"Mau ngapain ke sini?" Tanya Auriga sambil merebut laptopnya dari tanga berdosa Leon.

Auriga kembali men-scroll layar laptopnya.

"Berkunjung lah! Lagian lo lagi ngapain sih? Fokus amat matanya." Celetuk Leon heran.

Auriga tidak menjawab, cowok itu malah kembali fokus kepada layar laptop di depannya.

"Di cuekin lagi," dengus Leon malas.

Akhirnya cowok yang tengkurep itu mendekatkan kepalanya ke layar laptop Auriga, mengintip apa yang sedang cowok itu lihat.

Ternyata di layar laptop menampilkan sebuah foto-foto, yang Leon yakini adalah foto seorang murid Selion, karena terlihat dari seragam dan logo Selion yang tertempel di almamater.

Foto-foto itu formal. Ya, seperti foto ijazah. Hanya menampilkan wajah sampai dada saja.

"Lo lagi nge-stalk gebetan?" Kepo Leon.

"Sembarangan!"

"Terus ini apaan?"

"Data siswa." Kata Auriga.

Leon semakin penasaran, cowok itu kini memajukan wajahnya ke layar laptop dan membaca sebuah kalimat yang tertera di bagian kiri atas.

Golden Class Selion High School.

"WOAH! ANJIR! LO NGE-HACK AKUN SEKOLAH?!" Heboh Leon sambil menjauhkan wajahnya dan menatap Auriga kaget.

Dengan kesal Auriga menjejalkan bantal ke wajahnya Leon. "Enggak usah berisik lo, pergi aja sono, ganggu aja!" Ketusnya.

Leon menyingkirkan bantal itu dari wajahnya, ia kembali melihat layar laptop. Saat ini Auriga sedang membuka akun sekolah. Dan entah bagaimana bisa, cowok itu mampu membuka data-data murid Golden Class Selion High School dari angkatan pertama sampai sekarang.

Selion High School (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang