SEORANG gadis berambut se-dada memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Ia merapihkan almamater berwarna krem kebanggaannya. Kemudian ia menunduk untuk membenarkan tata letak sebuah nametag emas di almamaternya.
Gadis manis itu tersenyum lebar setelah semuanya terlihat rapi. Ia kemudian mengambil tasnya yang tergeletak di atas kasur, lalu ia berjalan pergi menuju ke luar kamar asrama.
Cassie menutup pintu, menguncinya lalu berbalik dan berjalan melewati lorong kamar untuk sampai ke sebuah tangga. Matanya tak sengaja menangkap dua orang cowok yang memiliki tinggi sama sedang berjalan bersamaan di depan sana.
Senyuman Cassie mengembang, gadis itu berjalan cepat, kemudian menyempil di antara Auriga dan juga Leon.
"Selamat pagi!" Sapa Cassie dengan ceria.
Leon tersenyum melihat kehadiran Cassie, "annyeong!" Balasnya.
"Selamat pagi juga cewek bar-bar!" Balasan Auriga membuat Cassie menoleh ke arahnya, ia melotot tajam dan mencubit pinggang cowok itu dengan kejam.
"Gue enggak bar-bar!" Protes Cassie mengingatkan.
Auriga tertawa, "iya deh, sekarang mah udah kalem."
Cassie memutar bola matanya kesal. Ketiga orang itu pun kini berjalan bersama untuk menuruni tangga.
"Akhirnya kita naik ke kelas duabelas!" Seru Leon sangat senang.
"Gue kira lo enggak naik kelas, Le." Celetuk Cassie sambil terkekeh geli.
Leon mencebik kesal, "enak aja! Pasti naik dong!"
Mereka bertiga pun berjalan bersama. Sampai akhirnya mereka sampai di taman. Di sana mereka bertiga menemukan kesembilan temannya sedang berkumpul, lebih tepatnya sedang duduk di kursi sambil berbincang ria.
Dengan semangat Cassie, Leon dan Auriga menghampiri mereka semua dan menyapa mereka dengan ceria.
"Pagi-pagi begini pada lagi ngapain nih?" Tanya Leon sambil duduk di samping Gina, ia mencomot snack yang sedang gadis itu makan, membuat Gina mendengus kesal.
"Biasa. Liatin dedek-dedek gemes." Celetuk Bian dengan mata yang terarah kepada adik kelas yang sedang digiring menuju lapangan.
Auriga duduk di sampingnya Mila. Ia mengintip ke arah ponsel Mila yang sedang bermain game. "Sejak kapan main game itu, Mil?" Tanya Auriga.
Lantas Mila menoleh dan terperanjat kaget dengan jarak wajah Auriga yang dekat dengan wajahnya.
"A—aku main ini dari kemarin, sih. Soalnya bosen aja gitu di asrama. Jadi ya, aku unduh game deh." Jelas Mila membuat Auriga manggut-manggut. "Tapi ini dari kemarin enggak naik level, susah banget." Curhatnya.
Auriga menatap Mila, "mau gue bantuin enggak?" Tawarnya.
Mila tersenyum lalu mengangguk, "boleh." Ujarnya sambil memberikan ponsel miliknya kepada Auriga.
"Eh, guys! Tahun sekarang ada berapa tuh yang masuk Golden Class?" Tanya Vito yang sedang berdiri di sampingnya Ridan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selion High School (COMPLETE)
Gizem / GerilimSELION HIGH SCHOOL Sekolah yang penuh dengan kejutan bagi Cassie. Memiliki kisah misteri yang membuat Cassie penasaran sendiri. Cassie heran dengan sekolahnya ini, karena tempat itu mempunyai kelas khusus yang katanya penuh dengan misi. Tidak ped...