2

381 37 6
                                    

- takdir apa apaan ini? Mengapa dari sekian banyak wanita mengapa harus pria dan mengapa harus dia? Walaupun dia tampan tapi bukan berarti aku mau juga - gumamnya semakin mengerutu dalam diam.

Next

Suara itu, bagaikan Sambaran petir yang datang entah dari mana. Ayah Luhan dengan perlahan membawanya berjalan mendekati pria yang menunggunya di sana dengan wajah datar bak dindinh kamar miliknya, namun entah bagaimana situasi seperti ini membuatnya nyalinya pergi entah kemana.

Beberapa langkah dari pria gagah itu, Luhan masih melamun dalam khayalnya yang memperlihatkan kerutan kecil di keningnya.

" Aku serahkan putraku kepadamu dan aku percayakan kepadamu,,, " ujar sang ayah memberikan tangan Luhan yang tadinya menggandeng tangannya dan memberikannya pada pria tampan nan Gagah itu.

" Sehun " tukas sang ayah dengan yakin. Luhan kembali ke alam sadarnya dan menatap lengannya yang kini melingkar di tangan sang calon suaminya, hendak ingin melepaskan namun Sehun menahannya dengan cepat.

" Diamlah " linglung seperti setengah dalam sadar Luhan menurut begitu saja dan mendengarkan khutbah yang di katakan oleh pendeta, hingga ' aku bersedia' sontak membuatnya menutup bibirnya dan melirik Sehun yang masih dalam tatapan datarnya.

- pasti ini hanya mimpi, aku harap hanya mimpi tuhan - ujar Luhan mengumam pelan.

" Sayangnya ini bukan saatnya dalam bunga tidurmu rusa, " ujar Sehun mencubit  satu jemari Luhan ketika memasangkan sebuh cincin di jemari manisnya, membuat Luhan meringis sakit dan sadar ini bukan mimpi. Ini nyata.

" Aku belum mengerti mengapa aku harus menikah denganmu dan hei, ini tidak mungkin terjadi albino " gumam Luhan menerima cincin dari Sehun dan memasangkan cincin ya ke jemari Sehun juga. Sadar atau tidak respon kerja Luhan akan beriringan dengan Sehun jika pergerakan Sehun sedikit memberikan stimulasi kepadanya.

" Tanyakan pada ibu dan ayahmu saja " Luhan dengan lekas melirik kedua orangtuanya yang tersenyum hangat di bangku.

" Tung,gu bukan ,bukan,,," belum juga selesai mengemukakan pendapatnya, suara pendeta membuat Luhan membeku ' selamat kedua pembelai sah suami istri' hingga sorakan meriah menyadarkan Luhan dan melihat sekeliling yang bersorak senang.

" A,aku tidak mau " ujar Luhan dengan kesal, namun Sehun angkat bahu dan berjalan mendekati para sahabat yang masih tampak shock melihat kejadian yang secepat kilat mengubah kehidupan dua orang dari persahabatan mereka.

Luhan dengan cepat berjalan mendekati kedua orangtuanya yang sedang berbicara dengan suara yang sangat bersahabat, namun baru juga ingin mengerutu ibu Sehun dengan antusias merangkul lengannya dan memeluknya erat.

" Akhirnya, hunnie ku jadi menantuku " Luhan hanya bisa tersenyum kaku sebelum melirik ayahnya yang tersenyum tulus.

" Bibi oh,, "

" Sayangku hannie, sekarang kita keluarga sayang, panggil ibu atau mommy sayang "

" Anu, etto, mo,mmy aku ingin berbicara bertiga dengan mama dan Daddy " ujar Luhan dengan kakinya sebelum melirik ibunya yang mendengus pelan.

" Baiklah, mommy dan papi akan berkumpul dengan yang lain dulu, akhirnya hunnie ku yang manis jadi mantuku juga " Luhan hanya mengangguk dan menarik kedua lengan orangtuanya.

Menjauh dari kerumunan, Luhan dengan kesal melepaskan pegangannya dan menatap keduanya dengan sengit. Sedangkan sang ibu hanya tersenyum manis.

" Kenapa sayang?"

" Mama, kenapa harus Sehun, tidak tapi mengapa harus pria, aku tidak mau "

" Mau tidak mau harus mau sayang, lagian Sehun sudah jadi suamimu sayang "

ABCDEFGHI LOVE YOU WILL YOU MERRY ME (✔️) [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang