17

225 22 8
                                    

Luhan membungkukkan tubuhnya dengan kepalanya bersandar pada pohon kelelahan. Sehun mencabut penisnya dari hole Luhan dan saat itu juga benih yang ia tanam berhamburan keluar dan membasahi pangkal paha Luhan dan menetes ke rumput.

" Sangat lengket " ujar Luhan mengusap holenya dengan jarinya, Sehun hanya memperhatikannya dan saat itu juga tubuhnya kembali memanas sedangkan Luhan masih membungkukkan tubuhnya mendorong sedikit demi sedikit semen Sehun dari tubuhnya.

Namun kedua bongkahan pantat kenyal milik Luhan di remas oleh Sehun dengan gemas sebelum menciumnya dengan kasar dan meninggalkan bekas merah dan mungkin membiru kemudian.

" Aku lelah hunnie " ujar Luhan, namun siapa sangka bahwa tubuh belakang Luhan semakin menjulur menghadap Sehun.

" Lakukan sendiri baby " ujar Sehun dengan jahilnya walaupun ia sebenarnya tidak kuat menahan hasratnya untuk Luhan.

Luhan mendudukan dirinya menatap Sehun yang duduk bersimpuh di hadapannya dengan little oh yang berdiri dengan tegap di hadapannya. Luhan menyandarkan setengah badannya pada kaki Sehun dan menatap wajah Sehun yang menunggu kenakalan dirinya.

" Jika di lihat lebih dekat, little oh wangi juga " ujar Luhan menghirup little oh dengan hidung mancungnya, mengesekkan nya dengan sensual sebelum mengkecupnya  lembut.

Sehun dengan susah payah menelan air saliva nya melihat Luhan seperti seorang kucing yang ingin di kawini. Luhan yang awalnya hanya mengkecup perlahan menghisap sisi little oh sebelum menjilatinya dengan intens. Dengan kaku namun perlahan terbiasa Luhan mengusap little oh dengan kedua tangannya dan menatap wajah Sehun yang menikmati kegiatannya.

" Aku akan mulai " ujar Luhan menundukkan kepalanya melahap hisap kulam bahkan jilat little oh dengan sensual. 

Suara erangan dan desahan Sehun membuat Luhan lebih semangat mengerjakan kepalanya dan memandang wajah Sehun dari bawah. Namun tampaknya Sehun tidak puas dan sulit mencapai klimaksnya membuat Luhan mempoutkan bibirnya kesal. Sehun menghela napasnya dengan susah payah dan melihat Luhan yang duduk dihadapannya dengan bibir yang menggerutu kecil karena tidak bisa memuaskan suaminya.

" Benih-benih cinta kita bukan untuk di minum oleh mulutmu yang manis ini sayang, tapi untuk sarangnya sendiri, kamu mengerti " ujar Sehun dengan lembut.

" Tapi aku pingin "

" Tidak, " ujar Sehun mengusap bibir Luhan dengan belepotan Saliva

" Hunnie~ " rengek Luhan dengan wajah memelasnya, Sehun menghembuskan napasnya perlahan sebelum menepuk pahanya.

" Aku tidak akan menahannya, muntah kan jika mual " Luhan mengangguk cepat dan kembali melakukan tingkah nakalnya hingga beberapa saat kemudian semen Sehun memenuhi isi rongga mulutnya, Sehun yang panik karena Luhan belum beranjak dari duduknya dengan panik ia mencoba menarik Luhan namun sebuah jilatan membuatnya mendesah pelan dan menarik dagu Luhan yang basah.

" Sedikit amis,, tapi, aku menyukainya " ujar Luhan dengan rasa puasnya menjilat sudut bibirnya dengan lidahnya, Sehun menutup wajahnya tidak kuat melihat Luhan yang sangat menggodanya menahan sisinya untuk bertahan.

Dengan gerakan cepat Sehun melilit tubuh Luhan dengan pakaiannya dan dan memakai celananya sebelum membawa tubuh Luhan menuju penginapan yang tadinya mereka ingin kunjungi. Luhan mengenggam erat pakaian miliknya yang ada di pelukannya dan melirik Sehun yang berbicara dengan resepsionis.

Sampai di dalam kamar Luhan duduk di atas ranjang dengan wajah memerah mengingat apa yang baru jadi ia lakukan beberapa saat yang lalu. Sehun mendudukan dirinya di samping Luhan menatap Luhan yang memerah di balik kain yang menutupi sebagian wajahnya.

ABCDEFGHI LOVE YOU WILL YOU MERRY ME (✔️) [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang