23

196 20 5
                                    

Sehun mengusap rambutnya frustasi, jika ia mengulang kalimat permintaan Luhan, ia lebih memilih melakukannya bersama Luhan dari pada harus melihat kedua insan yang bercumbu di depan matanya.

" Bagaimana jika kita saja yang melakukannya?" Ujar Sehun menarik tangan Luhan sembari mengusapnya dengan lembut.

" Kita?" Sehun mengangguk cepat.

" Tidak, aku ingin Chanyeol yang melakukannya"

" Tapi ini sudah malam baby"

" Aku,,, "

" Besok saja baby, sebaiknya kita tidur saja dan beristirahat untuk menjaga kandunganmu" tutur Sehun mengendong Luhan memasuki kamar mereka.

" Tapi aku pingin "

" Tapi tidak seperti itu juga baby, " Luhan hanya diam melipat kedua tangannya di dadanya dan memalingkan wajahnya dari Sehun.

Sehun membaringkan tubuh Luhan di atas ranjang dan segera mengikutinya berbaring di samping Luhan, namun Luhan kembali mendudukkan dirinya dan menarik ponselnya untuk menghubungi seseorang.

" Baby " tegur Sehun dengan lembut, Luhan dengan wajah kesal meletakkan kembali ponselnya.

" Aku tidur saja " ungkap Luhan membaringkan tubuhnya membelakangi Sehun, membuat Sehun berdecak pelan sebelum menariknya kedalam pelukannya.

" Mereka pasti sudah tidur baby, besok hannie bisa memintanya pada mereka, bagaimana?"

" Tidak mau lagi, " dengan ketus Luhan membalas perkataan Sehun.

" Baby" Luhan tidak peduli, melainkan menutup kedua matanya dengan tenang.

" Tidurlah, mimpi yang indah baby " dengan lembut dan hangat Sehun mengkecup pucuk kepala Luhan dan mengusap perut Luhan dengan hati-hati.

Luhan dengan perlahan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Sehun dan menjulurkan tangannya memeluk leher Sehun. Sehun menatap wajah Luhan yang tidur dengan tenang namun tampaknya Luhan hanya mencoba untuk tidur karena kedua bola mata Luhan bergerak sesekali dan kening yang berkerut kecil.

Sehun menurunkan wajahnya menggapai bibir Luhan dengan lembut, melumatnya dengan intens hingga membuat Luhan membuka matanya, melihat Sehun yang semakin memperdalam ciuman mereka. Luhan dengan perlahan membalas ciuman Sehun, menikmati bibir dan lidah Sehun yang candu untuknya.

Sehun dengan gemas, mengigit pipi Luhan hingga meninggalkan bekas kemerahan, dengan liar ia meninggal beberapa bekas di leher dan pundak Luhan yang mungkin saja akan hilang beberapa hari setelah ini. Namun Luhan tidak menghentikannya sama sekali.

" Baby, tubuhmu semakin berisi, " ujar Sehun meremas dada Luhan yang mulai tumbuh akibat kehamilannya di tambah pantat kenyal Luhan juga kian membesar memperlihatkan bahwa Luhan semakin mengiurkan untuknya.

" Jangan terlalu kuat meremasnya " ujar Luhan melepaskan tangan Sehun dari dadanya dan menduduki dirinya sembari mengusap dadanya yang memerah.

" Karna aku gemas baby, itu milikku jangan ganggu aku " ujar sehun melahap nipple Luhan dengan lekas, mengisapnya seakan-akan akan mengeluarkan isinya.

Luhan mendorong pundak Sehun menjauh darinya namun dengan kukuh Sehun tidak melepaskan sama sekali hingga Luhan sendiri yang pasrah dengan sikap Sehun yang tidak bisa di ganggu jika sudah seperti ini. Walaupun sedikit kesal kepada Sehun, Luhan menikmati sentuhan Sehun padanya.

.
.
.

Pagi hari, Luhan bangun dengan menatap dada bidang Sehun, walaupun setiap hari ia melihat tubuh sehun. Pipinya tidak akan pernah lepas dari tanda merah hingga ke telinganya bahkan hampir setahun mereka menikah ia masih tidak terbiasa dengan keadaan Sehun.

ABCDEFGHI LOVE YOU WILL YOU MERRY ME (✔️) [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang