16

271 21 3
                                    

Kehidupan yang di jalani seperti pengantin baru, Sehun dan Luhan selalu menikmati masa masa mereka yang baru saja seumur jagung. Kehamilan Luhan yang hanya beberapa orang yang tau akan menjadi rahasia bagi umum. Dan Sehun tidak mempermasalahkan hal yang seharusnya ia sangat ingin mengemukakan kebahagiaan nya yang akan menjadi seorang ayah.

Pria mungil dengan pakaian kemeja hitam longgar sedang duduk di meja makan bersama Sehun yang sekarang menambah profesi nya sebagai seorang chef, dengan lengan kemeja yang di gulung hingga siku memperlihatkan lengan berotot dan berurat dengan sempurna. Pemandangan yang hanya ia seorang yang dapat melihatnya. Sembari menunggu hasil masakan sang suami, Luhan menikmati susu hamil yang sesekali ia teguk untuk menghindari mual jika ia menikmati dengan sekali minum.

" Apa masih lama sehunnie ? Kami lapar sekali " ujar Luhan menggeser gelas minumannya menunggu Sehun yang sedang memasak.

" Sabarlah, sebentar lagi baby deer " ujar Sehun mengambil piring saji dan menyajikan hasil masakannya kehadapan Luhan.

Luhan mengembangkan senyumnya melihat hasil masakan sang suami yang sangat menggiurkan, sedangkan Sehun menggelengkan kepalanya.

" Makanlah yang banyak, dan biarkan jagoan kita berkembang dengan sehat " ujar Sehun memberikan sepiring nasi bersama lauk yang baru saja ia masak. Luhan dengan semangat melahap makannya dan bergumam menikmati masakan suaminya.

" Aku pikir, jika hamil aku akan muntah, mual, sulit memakan apa saja atau hal hal aneh lainnya akan terjadi padaku. Ternyata aku bisa hidup dengan damai " ujar Luhan menatap Sehun dengan wajah bingung bercampur leganya.

" Biarkan aku saja yang merasakannya, pasti sangat sulit untukmu. Jika tuhan mendengarkan doa ku, biarkan aku yang menanggung akibatnya " ujar Sehun menenangkan.

" Sehun~ " Sehun tersenyum hangat sebelum mengusap bibir Luhan yang miliki saus yang mengotori sudut bibirnya.

" jaga baby kita " Luhan mengangguk patuh.

.
.
.
.

Memasuki tiga bulan kehamilan, Luhan di perbolehkan keluar dari rumah setelah dokter pribadi yang tak lain kyungsoo memberikan wewenang untuk membiarkan Luhan keluar dengan syarat tidak lelah, mengunakan mobil ketika berpergian, tidak sembarang makan di tempat lain, dan tidak jatuh atau perut terbentur dengan benda keras. Sehun tentu mendengar ucapan kyungsoo dengan baik sedangkan Luhan sudah lebih awal kegirangan dan mengabaikan ucapan kyungsoo. - jelaskan padanya kembali, atau kecerobohan Luhan terulang lagi - ujar kyungsoo sebelum mengakhiri pertemuan mereka. Dan Sehun dengan cepat membawa Luhan kedalam situasi yang harus di waspadai dengan serius hingga Luhan memahami keadaannya. - aku akan menjaga baby kita, seperti aku menjaga diriku- Sehun hanya menghembuskan napasnya perlahan sebelum menganggukkan kepalanya. Seperti menjaga dirinya? Ingatkan Sehun bahwa istrinya sangat ceroboh hingga beberapa kali hampir melukai dirinya sendiri tanpa sengaja.

" Baby oh, bagaimana jika kita ke kantor ayah?  Kamu merindukan ayah bukan?" Luhan dengan terkikik kecil mengusap perutnya yang sedikit membulat dan keras.

" Kita akan bertemu dengan ayah, ayo bersiap siap " dengan lekas Luhan Menganti pakaiannya dan membawa sirinya keluar kamar dengan cepat namun beberapa saat sebelum suara Sehun seakan  menggema di telinganya untuk hati hati.

Dengan perlahan Luhan menuruni anak tangga menuju pintu rumah dan memanggil supir yang sudah di pekerjaan oleh Sehun untuknya. Tidak beberapa lama ia duduk manis di dalam mobil dirinya sudah sampai di depan gedung milik sang suami.

Wajah bahagia Luhan yang memasuki ruangan, menjadi energi positif bagi para karyawan yang semakin semangat bekerja bahkan sesekali Luhan menyapa para karyawan yang menatap dirinya.

ABCDEFGHI LOVE YOU WILL YOU MERRY ME (✔️) [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang