32

137 18 4
                                    

Baekhyun menyandarkan tubuhnya pada badan sofa di ruang tengah. Memandang ponselnya yang beberapa hari ini seakan menganggu kehidupannya yang damai. Selama beberapa tahun berlalu, dirinya mulai terbiasa dengan keadaannya namun ia tahu jika di kemudian hari, hari itu akan datang kepadanya.

" Hei, aerie ya,,, Daddy mu sedang bekerja, dan kita perlu berdiskusi sekarang" ujar Baekhyun mengusap perutnya yang masih rata sembari mendudukkan dirinya dengan tenang.

Baekhyun menghembuskan napasnya perlahan, ia tidak bisa membicarakan tentang kehidupan yang ia jalani dengan orang lain bahkan dengan sahabatnya sendiri. Ia hanya bisa menutupi semua itu sebaik mungkin.

" Bukan maksudku ingin berpisah dengan papa mu, bahkan menjauh darinya. Tapi,,, sesuatu hal yang tidak bisa aku ucapkan dengan jujur harus membuat kita seperti ini, maafkan aku ya aerie ya,. " Ujar Baekhyun hati-hati.

" Jika memang kita bisa hidup bersama hingga akhir hayat, bunda mohon tetaplah bersama bunda " lanjutnya lembut.

Baekhyun menghabiskan waktu paginya dengan berbincang-bincang dengan calon bayinya, mengalihkan perhatiannya dari ponselnya yang berbunyi tanpa henti.

" Semoga papa tidak membenci kita sayang " ujar Baekhyun, beranjak dari duduknya berkemas untuk membuat makan siang untuk mereka.

.
.
.

Sehun menautkan kedua alisnya menatap Daniel yang satu bulan ini udah ia singkirkan dengan bermain saham hingga membuat Daniel hampir bangkrut, Namun tampaknya Daniel tidak menyerah sampai saat ini.

Menatap Daniel dengan tatapan dingin dan mencekam, namun tampaknya tidak membuat Daniel risih atau ketakutan sedikitpun bahkan nyalinya kian melonjak menatap dirinya.

" Bermain-main dengan perusahaan ku setelah merebut kekasihku, kau sangat brengsek Sehun " ujar daniel tanpa sungkan mendudukkan dirinya di hadapan Sehun.

" Luhan milikku sejak dulu daniel, seharusnya kau sudah sadari itu" ungkap Sehun menyimpangkan kedua tangannya di dadanya dengan arogan

" Hanya orang pengecut yang melakukan tindakan itu" Sehun mencoba meredakan emosinya, namun Daniel menyulutkan nya tajam

" Aku tidak membutuhkan omong kosong darimu, Luhan tetap milikku dan kau hanya orang luar " jelas Sehun menyeringai puas.

Daniel yang terbakar emosi, dengan kasar mendobrak meja sedangkan Sehun masih tenang menatap Daniel yang mendelik tajam pada dirinya. Baru saja Sehun hendak berdiri sebuah pukulan hampir mengenai wajah tampannya namun Sehun dengan lekas menepisnya dan segera menarik kerak baju Daniel dan memukul pelipis Daniel hingga berdarah.

Daniel mengusap bibirnya berdarah setelah Sehun kembali memukulnya lagi. Sehun tanpa belas kasihan kembali memukul Daniel, bahkan tanpa membiarkan Daniel melarikan diri dari dirinya.

" Luhan hanya milikku, sejak dalam kandungan pun ia sudah menjadi milikku" tukas Sehun dengan kuat menendang perut Daniel yang sudah lemah di lantai.

" Menjauh dari istriku, brengsek, aku bisa melukai dirimu lebih jauh dan keluargamu juga " ujar Sehun hendak menendang wajah Daniel namun suara Luhan seakan menggema di telinganya membuat dirinya terhenti dan mengusap rambut geram.

" Jika kau masih mendekati istriku, jangan harap kau melihat keluargamu saat itu juga " jelas Sehun melirik lay yang menatapnya dari jendela, lay segera memanggil petugas keamanan dan menyeret Daniel dari ruangannya.

Lay membawa segelas air untuk Sehun, Sehun meminumnya dengan lekas dan mendudukkan dirinya di kursinya dengan deru napasnya yang tampak masih geram.

" Tuan oh, Luhan sudah berada di jalan dengan supir pribadi tuan dan sepertinya ia sudah ada di lantai bawah " ujar lay melirik jam tangannya, sedangkan Sehun mengkerutkan alisnya.

ABCDEFGHI LOVE YOU WILL YOU MERRY ME (✔️) [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang