[▪︎N : sebenarnya ini Chap ga penting sih. Cuma berisikan penjelasan aja. Ga dibaca juga gapapa. Tapi buat chap setelahnya harus baca yaa! Tencu ^^]
÷|BAD|÷
Malam ini turun hujan sangat deras, gue bersama Ibu dan Ayah gue lagi di ruang tamu sambil bercakap-cakap ria. Iya,karna ini kaya waktu buat keluarga gue gitu. Soalnya Ayah gue punya perusahaan di China, perusahaan Kakek gue sih lebih tepatnya. Jadi gue sebenarnya ga ada darah Indonesia sama sekali sih. Jadi gue itu pure china.
Meski gue ketawa lepas bareng Ayah dan Ibu gue,pikiran gue tetap ke perkataan Kak Yedam tadi sore. Terngiang ngiang ucapannya yang katanya malam ini dia bakal datang sama ortunya kerumah gue. Gue gugup gue takut,setelah orang tua gue mendengar kabar nanti dia bakal marah besar pastinya sama gue.
Ting tung!
Itu suara bel rumah gue,mempertandakan bahwa ada tamu yang datang kerumah gue. Jantung gue makin gajelas degupnya,seolah olah ingin lompat dari tempatnya.
Saking takutnya nafas gue sampai ga beraturan, "lah ujan ujan gini siapa yang dateng?"tanya Ibu gue ke gue dan Ayah gue.
"Dara kali,mesen apa gitu"jawab Ayah gue santai sambil ngorekin telinganya menggunakan jari kelingkingnya.
Gue hanya menggeleng.
Ting tung!
"Yaudah eta tau gitu dibuka pintunya atuh"ujar Ayah gue kepada Ibu gue. "Iya iya sabar"balas ibu gue cepat dan langsung menghampiri pintu utama rumah gue.
Ibu gue pun membuka pintu itu, "Selamat malam ibu" sapa seseorang dari pintu masuk itu.
Gue sama Ayah gue tentu bingung siapa yang datang kerumah gue hujan-hujan begini. Gue dan Ayah pun ikut menghampiri pintu utama rumah gue itu.
Gue melihat ada banyak laki-laki yang kira kira sudah berumur 20 tahunan keatas di sekitar rumah gue. Lengkap menggunakan pakaian jas hitam,mereka semua tertata dengan rapih. Berbaris, wajah wajahnya asing semua. Gue sampai gatau ini muka muka orang mana.
"Gila pake item item semua, siapa yang ninggal?"Ayah gue ikut tercengang saat melihat orang orang di luar rumah gue.
Orang orang yang berbaris rapih itu seketika menundukan kepalanya, dan disana terlihat ada Pria paruh baya dan wanita paruh baya sedang berjalan menuju ke depan pintu utama rumah gue.
Ini gue kedatangan siapa sih? Rekan ayah gue atau pejabat sih.
"Selamat malam orang tua dari Cassiadara"sapa lelaki paruh baya itu kepada Ayah dan ibu gue . "Eh iya selamat malam"balas ibu gue dengan ramah. Ayah gue menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu dengan tatapan bingung.
"Boleh kita masuk?"tanya Wanita paruh baya itu dengan senyuman yang sangat manis. "Eh iya masuk masuk"ujar ibu gue mempersilahkan mereka untuk masuk.
Baru saja mereka kami persilahkan duduk,ada seseorang yang baru saja datang dengan tatanan rambut yang sangat rapih. Ia berjalan dengan di kawal dua lelaki yang lebih tinggi darinya.
"Ijin masuk, tan"
Itu Kak Yedam. What?-!
Jadi ini keluarga nya Kak Yedam?hah ga mimpi gue?tampar gue coba sekarang.
Ibu gue duduk dengan anggunnya tepat disebelah gue. Ayah gue lagi kekamar,katanya mau ganti baju dulu yang rapih hehe
"Loh Yedam"pekik Ibu gue dengan senyuman, Kak Yedam membalas senyuman ibu gue lalu saliman dengan Ibu gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪︎YEDAM | B A D √
Fanfiction▪︎《COMPLETED》 ❝Meski kita selalu bersama, kenyataannya semesta telah mempersiapkan perpisahan kita❞ +AU [Saya harap kalian para readers mengerti cara menghargai karya penulis. Hehe kalo mampir jan lupa vote ya gass] Start : 17.03.20 End : 10.07.20