—Vote + Komen dong biar semangat menuju ending—
"Kak Asahi, tepatin ya janji lo. Awas aja!"Ancam gue padanya. Gue dengan Kak Asahi berjalan keluar dari rumah sakit berdua. Iya, Kak Asahi yang nemenin gue check up harian.
"apalagi sih. Gacukup apa babuin gua terus"Balasnya tak mau kalah dengan gue.
"Ish! Pokoknya nanti malam harus ikut acara nya."
"Gua ga suka keramaian"balasnya sambil membuka kan pintu mobil buat gue. Dengan cepat gue pun masuk kedalam mobil itu, setelah itu Kak Asahi juga ikut masuk.
"ga rame loh kak. Cuma ada gue, junghwan, bunda, papa, sama Kak Jaehyuk"
"gua gabisa dar"
"alah kimak, gatau terimakasih. Balas budi kek ke gue"cibir gue dengan kesal yang langsung memutar bola mata gue.
"Perhitungan banget si anjing"Sahut Kak Asahi yang tiba saja wajahnya mendekati wajah gue. Terkejut dengan tingkahnya, membuat gue menahan nafas gue serta terdiam. Mata gue terfokus pada tatapan matanya.
"Kebiasaan! "Pekiknya lalu wajahnya menjauh dari wajah gue. Ternyata dia cuma mau pake-in gue sabuk pengaman.
Udah panik gue. "ya, kak. Intinya nanti malem lo kudu ikutan"
"brisik"
"Ish, kaaaak"
"Iya daraa"balasnya dengan gemas. Dan itu mampu membuat gue tersenyum kemenangan.
"Jangan langsung pulang, ke mall dulu mau beli kado buat Bunda"ujar gue pada Kak Asahi. Karna baru saja mobil yang kami kendarai telah melaju di jalan raya sudah keluar dari parkiran Rumah Sakit.
"bacot"
Mendengar itu gue hanya bisa tertawa kecil. Sambil meratapi wajah Kak Asahi yang sudah masam karna dibuat kesal oleh gue.
÷|BAD|÷
"Bunda, Kak Yedam udah ngucapin ultah bunda?"tanya Dara dengan rasa yang sangat amat penasaran akan kah suaminya itu memberi ucapan selamat pada ibunya.
Bunda menengok kearah Dara berdasarkan pertanyaan yang di lontarkannya barusan, "gausah ditanya Dara, Yedam bukan tipe anak yang begitu"
Dahi Dara mengernyit karna terheran-heran mendengar jawaban Bunda Rose. "Kok gitu sih bun?"
"Lagi mana ada Yedam ngucap kaya gituan. Kesiapapun ga cuma bunda doang"balas Bunda sambil menepuk pucuk rambut junghwan yang berada disebelahnya. Karna posisi mereka sekarang lagi berada di meja makan bersama.
Acara ulang tahun Bunda Rose tidak di lakukan besar-besaran tahun ini. Karna Bunda Rose masih memikir kan Dara, bagaimana pun juga Dara masih lah orang asing di sekitar karyawan perusahaannya. Karna Bunda Rose juga Papa Yoon selaku pemilik perusahaan belum meresmikan pernikahan anaknya itu secara publik.
"Dara, waktu itu di ucapin bun.."lirih Dara pelan.
"Dimata Yedam, kamu berbeda sayang. Itu tandanya, Yedam benar-benar memilih kamu."jawab Bunda sembari tangannya meraih tangan Dara. Bunda pun menggenggam serta mengelus tangan Dara dengan lembut.
"Eem oiya bunda, Dara ada kado spesial bunda!"Seru Dara dengan ceria. Bunda meresponnya dengan tesenyum gemas melihat keceriaan menantunya itu.
"Emang kamu ngadoin bunda apa dara?"Papa Yoon tetiba saja menyahut, ia baru saja datang dan ikut bersama mereka.
"Nanti pa, tunggu aja"balas Dara dengan sedikit tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪︎YEDAM | B A D √
Fanfic▪︎《COMPLETED》 ❝Meski kita selalu bersama, kenyataannya semesta telah mempersiapkan perpisahan kita❞ +AU [Saya harap kalian para readers mengerti cara menghargai karya penulis. Hehe kalo mampir jan lupa vote ya gass] Start : 17.03.20 End : 10.07.20