▪︎《Sweet or Seventeen》

1.8K 302 60
                                    

(Dengan bentuk apresiasi kalian para reader untuk Ayi, vote + komen dong ayo biar ayi semangat halu hehe)

___


"Bilangin ke bunda kyung,makasih"ucap Kak Clara ke gue sambil ngebalikin bekal makanan yang emang khusus ibu gue bawain buat dia.

"Bun-da?"

Mungkin karna dia masih ajimayu sama gue, dia langsung pergi setelah gue lontarin pertanyaan mengenai ibu gue. Jadi dia manggil ibu gue dengan sebutan bunda?

Ibu gue sekarang menganggap bahwa Kak Clara itu bagian dari keluarga gue. Ibu gue mungkin iba dengan kondisi Kak Clara yang kekurangan kasih sayang dari kedua ortunya sejak kecil. Ayah gue terima aja apa mau dari ibu gue, fyi ayah gue terlalu bucin sama ibu gue.

"Daraa, abis ini lo balik sama siapa?"tanya Lia ke gue sehabis gue jalan masuk lagi kedalam kelas. "Sendiri lah anjay,mana ada yang mau ngajak gue pulbar. Ngimpi gue"

"Lia, masih lama tah?"tanya seseorang dari depan pintu kelas gue. Kak Junkyu-Pacar Lia.

"Sabar ngapasi bajing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sabar ngapasi bajing. Kek mau kemana aja"

Kocak bet dah.kalau pacaran udah lama gitu ya, luar dalem udah biasa wkw.

"Dara lo ga bareng Yedam kan?"tetiba Kak Junkyu nanyain gue, gue hanya menggelengkan kepala gue.

"Syukur deh"

Lantas gue dan lia bingung dengan respon yang di lontarin Kak Junkyu barusan. "Kenapa emang kak?"

"Engga, lo kaya ga kenal yedam ajasi"sahutnya. Kita mulai berjalan bertiga. Sekolah sudah lumayan sepi.

"Masuk bk?tawuran?berantem lagi?"tanya gue balik ke Kak Junkyu. "Wah lo tau semua ya dar, wkw"

"Gausah bertele-tele kak, kenapa sama Kak Yedam?"

"Ehmm.. Gua denger,anak SMA sebelah punya masalah sama dia. Jadi Yedam mutusin buat ngampirin ke sekolahnya"balas Kak Junkyu yang mukanya agak sedikit takut.

"Doyoung ikut juga?"

Kak Junkyu menjawab pertanyaan gue dengan anggukan pasti. Setelah gue denger penjelasan dari Kak Junkyu. Otak gue langsung berfikir keras. Gimana cara agar Kak Yedam gaikut konflik sosial kaya gitu.

Gue paham betul dengan Kak Yedam,meski gue sama dia jarang buat ngobrol,jarang buat chattan. Tapi gue paham. Gue udah bertahun-tahun suka sama dia, oleh sebab itu setiap dia ikut beginian ujung ujungnya dia bakal banyak menanggung luka.

Dan gue ga mau liat dia terluka, dia terluka gue yang sakit. Padahal Kak Yedam ga pernah peduli sama luka yang dia derita.

"Kak Junkyu, Lia gue duluan ya"ucap gue ke mereka berdua. "DARA JANGAN KESANA,LO MASIH SAKIT!"teriak Lia.

Dan gue tetep berlari. Gue udah pesen grab buat gue anter balik kerumah. Gue gamau ke area dimana Kak Yedam sama Doyoung gelut gue masih berbalut seragam sekolah. Jadi gue mutusin buat pulang karna gue mau ganti baju.

▪︎YEDAM | B A D √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang