Note : Isi chap terpanjang.
—Vote + Komen ya biar ayi semangat ngetik menuju ending—Gue dibawa Kak Yedam ketaman dengan menaiki kursi roda. Dia yang mengajak gue jalan-jalan keluar area rumah sakit untuk menghirup udara segar. Demi gue, Kak Yedam rela gaikut try out di sekolahnya. Udah 5 hari Kak Yedam yang nemenin gue di rumah sakit ini.
Kak Yedam mencari tempat duduk di sekitar taman. Tiba saja, tangan kanan Kak Yedam meraih tangan gue untuk ia genggam. Gue melempar tatapan bingung padanya, awalnya dia menatap kedua mata gue. Tapi setelahnya ia menundukan kepalanya.
"Eem, k-kak. Kak Asahi pernah ngunjungin gue ga selama di rumah sakit?"tanya gue sedikit ragu terhadap Kak Yedam.
"Kenapa tanya?"
"Ya engga papa, gue ga enak aja. Terlebih lagi gue ga enak sama bunda dan papa yoon. Karna gue, acara ultahnya bunda hancur"jelas gue pada Kak Yedam.
Kak Yedam tak menanggapi omongan gue,ia lebih memilih untuk menghela nafas panjang dan kembali terdiam. "Dara.."panggilnya sedikit melirih.
"Apa?"sahut gue.
"Makasih, karna udah kuat bertahan bersama ku"jari jemarinya mengelus punggung tangan gue dengan lembut.
"hAH AKU?!"
"Ngapain kaget kamu?"sambungnya lagi.
"Hah apa KaMu?"kejut gue. Kak Yedam mengangguk dengan pasti.
"Yang dirawat di rumah sakit gue, kok yang sakit lo sih kak?"cerca gue padanya karna masih syok dengan panggilannya yang baru terhadap gue.
"Ga ada minat mo ganti dengan yang lebih sopan?"
"Eh kak kenapa lo? Gue angker nih lo beneran sakit. Selama gue ga sadarin diri lo ga kejedot kan?"
"Gapengen mau aku-kamu?"tanya nya tanpa ragu.
"Y-ya mau sih tapi agak cringe gitu ga sih?"
"Yaudah gausah lah anjing, geli gua"ujarnya yang langsung melepas genggaman tangannya pada gue. Sontak gue pun tertawa melihat ekspresinya.
"A-aduh sakit"ujar gue saat sedang sibuk tertawa tiba saja perut gue terasa nyeri dibagian bekas operasi 4 hari yang lalu.
"Goblok lu, belom sembuh itu dah ngakak aja"
Bukannya disayang-sayang ketika sang pujaan hati nya kesakitan, Kak Yedam justru berbeda. Dia noyor kepala gue dengan keras.
"Yaudah si maap, maap ngapa maap"ujar gue dengan menatapnya dengan kesal.
Kak Yedam pun kembali terdiam, "Kak, gue punya bekas operasi loh dan itu besar ga kecil. Apa gapapa sama.. lo?"
Yang tadinya ia tertunduk kini Kak Yedam menatap gue dengan tatapan sinisnya. Gue langsung bungkam karna deg deg an ditatap suami ga nyantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪︎YEDAM | B A D √
Fanfic▪︎《COMPLETED》 ❝Meski kita selalu bersama, kenyataannya semesta telah mempersiapkan perpisahan kita❞ +AU [Saya harap kalian para readers mengerti cara menghargai karya penulis. Hehe kalo mampir jan lupa vote ya gass] Start : 17.03.20 End : 10.07.20