Jangan lupa vote dan komennya sahabat 🐹.
Ini adalah Hari ke-5 dimana, Seorang Dara menjadi istri pada umumnya. Yaitu melayani suami sahnya yang padahal ia tahu hati suaminya tersebut bukan miliknya. Seperti biasa ia menyiapkan sarapan pagi untuk Yedam sebelum pergi ke kantor untuk mengurusi masalah perusahaan.
Rumah yang di gadang-gadang akan ditempati mereka berdua pun sekarang tengah mereka singgahi bersama putra semata wayangnya—Titan.
Usai menyantap sarapan pagi yang di hidangkan Dara tersebut pun Yedam memulai topik pembicaraan pagi ini. Karna sudah ada 5 hari yang lalu Yedam hanya berbicara seadanya pada Dara semenjak kejadian dimana Yedam mengatakan apa yang ia rasakan selama ini.
“Nih..”ia menyodorkan selembar kertas terlipat pada Dara yang sedari tadi memakan sarapannya sambil menunduk. Dara merespon dengan cepat namun sedikit gugup. Ia tak berani bertanya pada Yedam,jadi ia memilih untuk membuka dan membacanya terlebih dahulu.
“Ke.. Ke pulau jeju?”mata Dara membola dengan sempurna sebagai refleks antusiasnya. Yedam mengangguk dengan wajah datarnya.
“Ini buat apa?”tanya Dara dengan polos lada suaminya itu. Yedam meliriknya dengan sedikit malas, “Ck, itung itung gua bantuin lo”balas Yedam yang langsung berdiri dari kursi meja makan.
Dara mengangguk pura-pura untuk mengerti padahal sebenarnya dia tidak mengerti dengan apa yang di maksud Yedam.
“Cuma berdua? Bawa titan ga?”Lagi-lagi Yedam di buat sedikit agak suntuk dengan pertanyaan yang di lontarkan Dara barusan. “Gausah, sama anaknya gua udah sayang. Tinggal sama ibunya aja yang belum,”Yedam berjalan menuju pintu keluar diikuti dengan Dara yang berjalan dibelakangnya.
“Besok, sekretaris Choi bakal anter lo kesana. Jadi gausah bareng sama gua. Nanti malem gua ga pulang,”Yedam menatap sendu Dara yang bersandar pada pintu.
“Jadi lo ga perlu repot buat masak makan malam ataupun nungguin gua.”sambungnya lagi. Dara hanya mengangguk paham dengan melempar tatapan sendu.
“Yaudah”Yedam langsung pergi begitu saja saat Dara ingin menjabat tangannya seperti suami istri lainnya lakukan.
Sudah beberapa hari ini Dara harus menahan perasaan yang disakiti oleh oknum yang ia cintai. Namun Dara tak patah semangat ia selalu optimis bahwa dia pasti bisa membawa Yedam kembali pada pelukannya.
Ia pun menutup pintu dan langsung masuk kedalam rumah untuk menyiapkan barang-barang penting yang akan ia bawa besok.
÷|BAD|÷
“Kak Hyunsuk, temenin masuk ayo. Gue malu anjir”Pinta gue padanya sambil menarik-narik tangannya.
“udah deh, biasanya juga malu-maluin loe”sahut Kak Asahi sambil mengeluarkan koper gue dari bagasi mobil.
“Apasih brisik. Deg degan gue. Doain gue semoga selama disini Kak Yedam bisa jatuh cinta sama gue. Aamiin”Ujar gue sambil memegangi area dada gue merasakan getaran jantung gue yang sedari tadi tak berhenti berdegub.
“Hadu iya deh”sahut Kak Asahi dengan malas.
“Ayo gongju-nim saya antar”ajak Sekretaris Choi pada gue. Gue pun mengikuti sekretaris Choi dari belakang. Kak Asahi milih buat nunggu di parkiran mobil.
“Kak Yedam udah disana tapi kan ya kak?”
“Mungkin saja”
KAMU SEDANG MEMBACA
▪︎YEDAM | B A D √
Fanfic▪︎《COMPLETED》 ❝Meski kita selalu bersama, kenyataannya semesta telah mempersiapkan perpisahan kita❞ +AU [Saya harap kalian para readers mengerti cara menghargai karya penulis. Hehe kalo mampir jan lupa vote ya gass] Start : 17.03.20 End : 10.07.20