21 : Lean On Me

5.8K 604 84
                                    

"Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih."

Derap langkah kaki menjauhi sebuah cafe sederhana di depan kantor besar tempatnya bekerja. Rambut cokelatnya melambai-lambai seiring langkah kaki bersepatu ankle boots itu berjalan mendekati trotoar jalan. Menengok kekanan kiri sebelum menyebrang jalan tepat di sepanjang zebra cross.

Matahari nampak terik. Meski belum mengunjungi musim panas, sang matahari ingin muncul lebih awal. Menyoroti tanah Seoul yang mulai memunculkan semi tanaman. Membantu para bibit-bibit tumbuhan untuk lekas tumbuh.

Gedung tinggi tempatnya bekerja tinggal beberapa langkah lagi. Namun, nyawanya seperti ditarik paksa saat sebuah mobil melaju tanpa perasaan bahkan nyaris menabrak tubuhnya.

Citttt

Decitan ban diaspal tersebut menarik atensi beberapa pejalan kaki. Tinggal lima centi lagi gadis itu akan terbaring mengenaskan di rumah sakit. Tak sedikit dari mereka terang-terangan mengucap syukur serta mengumpati si pengendara mobil untuk berhati-hati.

Jantung Ailee berdetak kencang. Meski dirinya sudah akrab dengan maut, berhadapan dengan maut masih menyisakan rasa takut. Keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya, wajahnya nyaris pucat pasi. Dia menatap tajam kearah mobil yang hampir melukai nyawanya. Masih tetap kukuh di posisi seperti itu tanpa berniat untuk beranjak.

Iris gelapnya memperhatikan sosok di dalam mobil dengan waspada. Pria yang berdiam di balik kemudi sambil tersenyum miring. Shit! Gadis itu tahu sekarang siapa pria itu. Dengan sebal dia menumpahkan kopi hangat di genggamannya tanpa bersuara. Melampiaskan amarah yang meluap-luap.

Sang pengemudi tak henti tersenyum miring. Terlihat dia menjilat bibir bawahnya dengan manis. Seakan sosok Ailee adalah mangsa yang sempurna untuk hidangan makan malam. Insan itu tak marah sama sekali saat Ailee memperlakukan Lamborghini nya persis seperti tempat sampah.

"Fuck you!" umpat Ailee keras. Lalu berjalan menuju kearah pintu masuk kantornya. Masa bodoh dengan sosok itu. Ailee harus segera masuk kantor sebelum Jungkook menumpahkan segala amarahnya. Dalam perjalanan, dia mensugesti diri sendiri agar tidak berbalik badan dan minta sosok itu membawa kabur dirinya dari sini. Menaiki lift dengan jantung yang berdebar kuat serta wajah pasi. Saat kotak besi tersebut berhenti di lantai tujuannya, dia melangkah cepat-cepat menuju ruangannya. Bahkan tak sadar saat Jungkook ada di sana dengan tatapan bingung.

"Kau terlihat kacau."

Bruk

Jungkook mengerutkan alisnya. Tak mengerti dengan yang Ailee lakukan. Padahal dia bicara sesuai fakta, Ailee terkejut hingga terjatuh. Pria itu memutar bola matanya lalu berjongkok, mengambil pinggang Ailee dan membantunya untuk berdiri. "Terjadi sesuatu?" tanya pria itu memastikan. Tergambar jelas wajah Ailee yang pucat serta keringat membasahi tubuhnya.

Senyum kecil Ailee terbit. Ia menggeleng kecil untuk memberitahu jika dirinya baik-baik saja. Padahal dia sendiri tak tahu Jungkook punya penglihatan yang tajam dan tak percaya sama sekali dengan apa yang dia katakan. Gadis itu berusaha melepaskan tangan Jungkook di pinggangnya, apalagi saat seorang karyawan tak sengaja berpapasan dengan mereka dan melihat secara langsung kemesraan keduanya. Meski sekarang seluruh kantor tahu dirinya dan Jungkook akan menikah dalam waktu dekat.

Lean On Me; JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang