Re-Upload
Mature Content 21+
Tersedia dalam bentuk E-book.
[FANFICTION BTS BOOK 3]
Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lean On Me
Mungkin, hari minggu adalah hari yang paling menyenangkan dalam kamus hidup Ailee. Yeah, itu tanggapannya selama beberapa minggu ini bekerja di rumah Jungkook. Pria itu akan memberikannya waktu bebas sebebas-bebasnya untuk merehatkan diri. Biasanya Ailee akan menggunakan hari minggu sebagai waktunya memperbaiki wajah. Memakai masker pemutih wajah mungkin--meski wajahnya sudah putih, mendengarkan musik, atau menonton film action kesukaannya.
Tapi selamat tinggal daftar film yang sudah Ailee unduh di ponselnya. Ia tak habis pikir tentang bagaimana bisa Jungkook seenak dengkulnya membawa Ailee menuju tempat pembukaan bisnis baru yang ada di Daegu. Berkeliling memeriksa apa yang kurang lalu mencatatnya menggunakan tangan yang sudah hampir membeku sangking dinginnya. Dan si Tuan bos itu sedang duduk manis di dalam mobil sedang Ailee berbicara dengan pegawai tempat itu. Lebih tepatnya sebuah area perbelanjaan yang super duper lengkap.
Bahkan jika kalian mencari kostum dinosaurus, tempat itu menyediakannya.
"Oh Fuck you Jeon Jungkook!" umpat Ailee sambil menggosokkan kedua tangannya yang sudah sedingin es. Ia tersenyum lebar kala mendapati seorang barista menyediakan cokelat hangat di atas mejanya. Ingatkan Ailee jika itu senyum paling lebar selama dirinya hidup.
"Payah."
Demi Tuhan! Ailee ingin sekali menendang penis Jungkook menggunakan satu-satunya heels yang ia miliki di dalam kamar sana. Payah katanya? Bukankah seharusnya yang berteriak PAYAH adalah Ailee sendiri sebab ia melawan udara dingin sedangkan bosnya malah enak-enakan duduk tanpa kasihan padanya. Tapi yang bisa Ailee lakukan hanyalah diam dengan dada bercongkol.
Yeah, Jungkook semakin tidak terkendali terhadapnya. Itu setelah mereka pulang dari apartemen mewah Jungkook. Pria itu semakin semena-mena padanya. Mulai dari kegiatan pemecatan Marta yang membuat ia harus bekerja ekstra menjadi kepala pelayan sekaligus seorang Sekretaris. Oh bukan karena Ailee rakus dengan pekerjaan. Tapi karena Fucking Jungkook! Pria itu sungguh nyaris membuat Ailee ingin meledakkan mansion besarnya.
"Oh Daepyonim, anda kemari juga akhirnya," suara manis khas dibuat-buat menyapa pendengaran Ailee. Bola matanya nyaris melompat keluar begitu melihat wanita tadi.
Apa dia tidak kenal dingin? Begitu kiranya. Udara sangat dingin bahkan hampir sedingin es. Tapi siapa yang tahu jika udara dingin itu tidak mempan pada tubuh wanita barusan? Dia hanya menggunakan kemeja putih menerawang, menampilkan dalaman berwarna merah dan rok span berwarna hitam setengah paha.
Woah penggoda sekali.
"Yeah, apakah ada sesuatu yang kurang?"
"Aku.." Ailee menghentikan ucapannya saat tangan Jungkook terangkat untuk menghentikan ucapannya. Yah memang ucapan Ailee tidak dianggap.
Keduanya larut dalam pembicaraan. Mengenai hal-hal tentang yang tak Ailee mengerti. Bukan tak mengerti, tapi malas untuk mengerti. Ia lebih memilih mengedarkan pandangannya kearah lain. Sesuatu yang indah menarik perhatiannya. Jadi ia lebih memilih mengambil ponsel dan dompetnya lalu mengunjungi stand pakaian laki-laki yang membuat matanya berbinar.
