Lean On Me
Suara derap langkah kaki menarik seluruh atensi karyawan yang berlalu lalang. Mereka mengabaikan pekerjaan selama beberapa detik hanya untuk menunduk hormat kepada sang atasan. Setidaknya dua hingga tiga orang petinggi perusahaan menemani langkah kaki sang CEO menuju lantai paling atas gedung perusahaan bernama Cocz Corporation ini. Perusahaan yang bergerak di bidang game dan aplikasi berbasis android, iOS, serta windows. Didirikan tiga tahun lalu dan dibawah kendali seorang Jeon Jungkook penuh.
Jeon Jungkook memasuki lift dengan tenang bersama wajah datar yang selalu terpasang kokoh. Pria itu tidak pernah sama sekali tertarik untuk menarik sudut bibirnya walau sekedar formalitas. Mata tajamnya melirik kearah dinding lift yang memantulkan bayangannya bersama petinggi perusahaan lain. Pria yang rata-rata berusia hampir kepala lima itu tidak ada yang berniat menyapanya, sebab Jungkook tidak akan pernah membalas sapaan tersebut. Itu terlalu membosankan menurutnya.
Begitu pintu lift terbuka Jungkook nyaris mengumpat kuat. Ia tidak suka berada di satu tempat sempit dengan aroma parfum yang menyeruak kesana kemari. Oh! Mungkin ia akan memberi perintah baru agar mereka tidak lagi menyambut kedatangan Jungkook di depan pintu masuk.
"Ayo! Dia sudah menunggumu sejak satu jam yang lalu."
Jungkook menarik napas panjangnya lelah sembari memutar bola matanya jengah. Tidak seperti biasanya, Jungkook berangkat siang hari ini lantaran mengawasi Johnsan yang latihan taekwondo bersama pelatihnya. Dirinya tidak mau ketinggalan satu detik pun gerakan yang Johnsan pelajari.
Pria itu—Kim Mingyu menatap sendu kearah punggung tegap Jungkook yang berjalan lebih dahulu di depannya. Pria itu masih tampan, hanya saja sifatnya sekarang benar-benar mengerikan. Dia bukan lagi Jungkook yang pernah Mingyu kenal. Pria itu tersenyum miris lalu mengikuti langkah kaki tegap Jungkook menuju ruang kerjanya.
Tungkai Jungkook melangkah mendekati pintu ruangannya. Sebelum itu, ia masih sempat melirik tamunya dari lubang kecil yang memang sengaja pria itu buat. Jungkook menatap kearah rambut cokelat tua sepanjang pinggang. Si pemilik rambut nampaknya duduk dengan posisi membelakangi dirinya, ralat! Maksudnya pintu.
Ceklek
Seketika aroma pinus menusuk hidung Jungkook. Aroma ruangan yang tak pernah berubah sejak gedung ini didirikan. Pria itu berjalan lagi untuk menduduki kursi kebesarannya. Ia berdehem sejenak hingga wanita yang duduk di atas kursi menengok kearahnya.
"Good morning sir," sapa sang wanita dengan semangat. Jungkook berdecih dalam hati, paling-paling wanita ini tidak akan bertahan lama bekerja di perusahaannya. Pria itu kemudian terduduk di atas kursi dan menumpu salah satu kaki di atas kaki lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On Me; JJK ✔
FanfictionRe-Upload Mature Content 21+ Tersedia dalam bentuk E-book. [FANFICTION BTS BOOK 3] Menjadi orang tua tunggal bukanlah keinginan Jungkook. Membesarkan anaknya seorang diri tanpa sosok wanita yang ia sayangi berada di sisinya, hingga ia lalai menjaga...